"Huahh ini nih yang gua demen",Nabilah langsung mencomot pizza yang dipesan Shania lagi, karena tadinya ia hanya memesan makanan untuk dirinya dan Beby.
" Nah ini, mantep. Sering - sering lah Shan",ucap Desy seraya memasukkan potongan pizza itu ke dalam mulut Okta.
"Duhh kamu soswit banget sihh",Okta mencubit hidung Desy seraya tersipu malu.
" Weh jan diabisin kale",Pucchi ikut menyambar pizza itu. Berbeda dengan Desy yang romantis, Pucchi memilih mengambil pizza itu untuk dirinya sendiri.
"Aku seber ah. Dasar pacar gak puka",Sally bersedekap dada sambil menggembungkan pipinya.
" Belajar ngomong yang bener dulu gih, abis itu baru ngambek",ucapan Pucchi mengundang tawa semuanya.
"Eh ada kurang satu keknya",ucap Beby sambil menatap satu per satu teman - temannya.
" Lidya mana?",tanya Beby. Semua menoleh ke kanan dan ke kiri kemudian menggendikkan bahunya tanda tak tahu.
"Set dah kemana dah tuh om om",batin Viny sedikit khawatir.
" Ah udah lah. Dia kan udah gede, pasti bisa jaga dirilah. Mending sekarang kita seneng - seneng aja",ucap Shania berusaha mencairkan suasana. Semuanya mengangguk setuju.
"Nonton drakor mau gak?",tanya Shania.
" Mau mau mau",mereka semua dengan kompak menjawab.
"Yaudah",Shania kembali melanjutkan makannya.
" Loh kok.."
"Apa? Gue cuma nanya bukan nawarin",ucap Shania acuh. Padahal sekelilingnya sudah menatapnya dengan kesal.
" Gre, pegang Gre",ucap Viny sambil menyenggol tangan Gracia. Gracia pun memegang lengan Viny, tiba - tiba...
"Jangan tahan Gre, jangan tahan",ucap Viny seolah ia ingin menerkam Shania.
" Garing banget pacar loe njir",ucap Jinan.
Gracia merengut kesal seraya menghempas tangan Viny, "Dia tuh bukan pacar gueee",Gracia menatap kesal pada Jinan.
" Iyadah iya, percaya gua",ucap Jinan sambil terkekeh.
"Gue becanda kok, kuy lah nonton qyta",ucap Shania. Mereka semua pindah ke ruang tengah di mana di sana ada TV yang cukup besar.
" Mantep nih, pilih drakor yang ada ena - enanya ye",ucap Kinal dengan penuh semangat.
"Siap bossque",bukannya marah, Shania malah mengiyakan permintaan Kinal.
" Jangan weh. Sally kuwh masih polos",ucap Pucchi.
"Bodo amat njing",balas Kinal langsung ngegas.
" Yee sianjir",Pucchi bergerak untuk memukul Kinal.
"Sttt.. Jangan",ucap Sally sambil menarik tangan Pucchi.
" Untung ada Sally kalo eng..."
"Jangan banyak gaya kamu. Kamu pasti karah rawan master karate",ucap Sally. Mereka merekapun langsung menertawakan Pucchi.
" Nyebelin kamu ah",ucap Pucchi.
"Udah jangan ngambek. Sunat duru sana . Masa kalah ama Saktia",ucap Sally lagi. Mereka kembali tertawa.
" Loe cocok jadi pelawak burakakak",ucap Nabilah sambil memegang perutnya yang sakit akibat tertawa.
"Udeh udeh, mending kita nonton aja. Gue ga punya drakor yang ada naenanya, jadi yang ini aja ya",tak menunggu komentar yang lain, Shania langsung saja memulai drama korea tersebut.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Stupid girlfriend [End]
Teen Fiction"Dia payah, bodoh, lemot dan cerewet. Tapi aku mencintainya" -Beby- "Aku memang payah, lemot dan bodoh. Tapi percayalah aku jauh lebih tulus dari mereka yang pandai merangkai kata - kata cinta" -Shania-