24. Temen bangsat

1K 103 24
                                    

Jangan caci maki seseorang ini, maki saja authornya😷 :v

***

Hari demi hari berlalu seperti biasanya. Veranda masih sama,biasa saja.

Dia tidak menunjukkan kesan tengah dilanda patah hati atau semacamnya. Ia benar - benar nampak biasa saja. Tapi tidak tahu nanti ketika ia mengetahui bahwa Kinal telah memiliki kekasih tepat dihari dimana Kinal menolaknya.

Hari ini Kinal dan kekasihnya berangkat sekolah bersama. Tentu dengan mobil, entah apa alasannya, Kinal tidak mau mengumbar hubungannya yang baru terjalin beberapa hari ini.

"Buat apa sih kita Backstreet terus? Apa salahnya kita ngumbar hubungan kita?" Gadis itu cemberut lucu, Kinal tersenyum tipis kemudian mencubit pelan pipi kekasihnya dengan gemas.

"Iya, umbar deh . Terserah kamu aja," Kinal tersenyum sambil memarkirkan mobilnya.

"Aku gandeng kamu ya?" Tanya kekasihnya dengan wajah dibuat semenggemaskan mungkin. Iya gemas, ampe pengen nyentil ginjalnya.

Kinal tak membantah, ia mengiyakan permintaan kekasihnya itu.

Mereka berjalan bergandengan menuju kelas mereka. Kebetulan mereka berada di kelas yang sama *ehem

"Mau sarapan dulu gak?" Tawar Kinal. Jujur saja, jantungnya berdebar tak karuan saat mendekati kelasnya. Bukan mengenai Veranda, ia hanya memikirkan sembilan bangsat  yang sudah dapat dipastikan akan meminta pajak jadian padanya.

"Aku udah sarapan di rumah. Kamu belum?" Gadis itu menatap Kinal.

"Udah sih, yaudahlah yok masuk," Tanpa melepas tautan tangan mereka, keduanya beerjalan masuk ke kelas.

Begitu keduanya masuk dan tangan mereka diciduk bertautan, maka satu kelas yang awalnya riuh menjadi...










































"OWALAH JANCOOOOKKKK"

"GUA BUTUH PENJELASAN KIBAL!"

"PJ ANJING!!!"

"WOI MASA TINGGAL GUA DOANG YANG JOMBLO?!"

"SABAR SAK! LOE GAK SENDIRI!!"

Begitulah kira - kira ricuhnya kelas ketika melihat Kinal menggandeng mesra seseorang.

Berbeda dengan reaksi teman - teman Kinal yang begitu heboh, Frieska malah terdiam dengan tatapan tajam pada orang yang tengah digandeng oleh Kinal.

"Gue kira koruptor indonesia adalah manusia yang paling gak punya malu di dunia ini. Ternyata gue salah besar. Ternyata si bangsat ini yang lebih gak punya malu," Batin Frieska sambil menggeleng tak percaya.

"Pulang sekolah pj pokoknya," Ucap Saktia.

"Miskin banget sih loe, apa apa pake pajak njing," Protes Kinal tak melepas genggaman tangannya.

"Aku duduk dulu ya," Gadis itu pamit pada Kinal. Lebay banget lu gitu aja pamit *tim penghujat

Gadis itu melangkah. Mengambil duduk disamping Frieska.

Puas kalian suudzon ke guaaa? -Frieska

"Bangsat juga anda ya," Bisik Frieska sambil tersenyum sinis. Frieska mengalihkan pandangannya pada Veranda. Gadis itu menundukkan kepalanya. Walau begitu, Frieska tahu gadis itu tengah menahan tangisnya.

Shani yang duduk di samping Veranda menggenggam erat tangan sahabatnya itu. Bukan hanya Veranda yang kecewa terhadap Yona. Melody, Shani dan Frieska pun sama kecewanya. Mereka berempatlah yang tahu bahwa Veranda menyukai Kinal. Apalagi cukup nyata, karena Veranda sendiri yang mengakui itu ketika mereka berada di ruang osis. Lebih miris lagi, Yona lah yang mengintimidasi Veranda agar mengakui hal itu. Sekarang...?

"Ternyata ini tujuan loe hm? Dimana rasa cinta loe ke persahabatan kita yang udah terjalin sejak kita smp?" Frieska lagi - lagi membuka suara meski sebelumnya tak digubris oleh Yona.

"Persahabatan loe bilang? Melody asik pacaran ama Lidya. Shani sibuk ngejar - ngejar Beby. Veranda sibuk ngebahagian Kinal. Loe ilang ilang timbul. Itu yang loe sebut sahabat?

" Jangan salahin gue atas hal ini. Coba liat dari sudut pandang gue," Ucap Yona kemudian memilih merebahkan kepalanya diatas meja.

Thor, gue rikues pov gue neks part -Yona

Tbc

My Stupid girlfriend [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang