8.Kak Ve

1.6K 170 6
                                    

BRAKK

Suara gebrakan meja yang sangat kuat membuat seisi kelas menjadi hening. Kinal menatap tajam Jinan seraya menarik kuat kerah seragam milik Jinan.

"A-apa - apaan sih loe?",tanya Jinan dengan suara tertahan. Tangannya nampak berusaha melepaskan cengkraman Kinal, namun tenaga Kinal jauh lebih besar darinya.

Nabilah, Desy dan Pucchi langsung menghampiri Kinal sambil melepaskan cengkramannya pada kerah Jinan.

" Udah Nal! Loe apa - apaan sih!?",Desy menarik paksa Kinal menjauh, meski sedikit sulit, mamun pada akhirnya ia bisa menarik Kinal menjauh dari Jinan.

"Apa - apaan? Justru dia yang apa - apaan! Aya temen kita bangsat! Kenapa loe tiba - tiba nyerang dia anjing!?",Kinal bergerak hendak memukul Jinan, namun teman - temannya yang lain lebih dulu mencegahnya.

" Tenang dulu ya?",ucap Desy. Kinal menghela nafas kasar sambil mengusap wajahnya.

Cindy tentu terkejut mendengar pernyataan Kinal. Di dalam hati ia begitu khawatir pada Aya.

Ia berdiri kemudian menatap Kinal, "Aya dimana?",tanyanya membuat Jinan menoleh.

" Kam—"

"Kita udah putus,oke? Jangan ngatur aku",Cindy kembali menatap Kinal.

" Dia di uks",jawab Kinal. Cindy mengangguk kemudian pergi dari kelas. Ntah ingin kemana dia, tidak ada yang tahu.

"Loe tenangin diri dulu. Nanti kita omongin baik - baik",ucap Nabilah. Kinal menghela nafas kasar. Ia melangkahkan kakinya ke toilet secara menghentak , nampak begitu emosi.

Matanya terbelalak saat ia tiba di toilet.

" Astaga Ve!",pekik Kinal.

***

Pintu UKS nampak terbuka secara perlahan. Shania dan Beby menoleh ke arah pintu, ternyata ada Cindy disana.

"Keluar yuk",Beby menarik tangan Shania, namun Shania menahan langkahnya.

" Kenapa?",Beby berbalik seraya menatap Shania.

"Aku kepo tauu",ucap Shania sambil sesekali melirik ke arah Cindy dan Aya.

" Dasar tante kepo, udah ayo keluar",Beby menarik paksa lengan Shania. Shania mengerucutkan bibir bawahnya sambil menggembungkan pipinya tanda ia sedang kesal.

Bukannya membujuk, Beby malah berjalan mendahului Shania. Shania menganga tak percaya melihat tingkah Beby.

"Emang harus ekstra sabar punya pacar kayak kamu",batin Shania sambil bersedekap dada. Ia melangkah kan kakinya untuk menyusul Beby.

" By?"

"By?"

"Beby!?"

"Iyaaa.. Apa sih Shan?",Beby menatap malas kekasihnya itu.

" Bibir aku gatel, tapi aku bingung ngegaruknya gimana",adu Shania sambil menggigit pelan bibirnya. Beby memicing matanya. Ia mencengkram bahu Shania sambil menatap tajam mata Shania.

"Kamu habis ngapain? Kok bibirnya bisa gatel? Ngapain kamu? Ngaku!",ucap Beby semakin mempertajam tatapannya.

" Abis cipokan ama nyamuk! Au ah sebel",Shania menghempas kedua tangan Beby kemudian pergi. Beby terkekeh pelan kemudian mengejarnya.

"Ututututu.. Ngambek deh",ucap Beby sambil mencubit pelan pipi Shania. Shania langsung saja menepis tangan Beby dari pipinya.

" Jangan pegang - pegang!",ucap Shania sambil melipat tangannya di depan dada. Shania memalingkan wajahnya dari Beby. Tak sengaja matanya menangkap pemandangan teramat langka. Langsung saja ia merongoh sakunya untuk mengeluarkan ponselnya. Ia memilih kamera kemudian mengarahkannya pada moment langka itu.

My Stupid girlfriend [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang