13.Special MeLids

1.3K 155 12
                                    

"Aku keluar. Sekarang aku gak punya alasan buat malu pacaran ama kamu"

Lidya nampak terkejut mendengar pengakuan kekasihnya itu. Namun tak lama ia tertawa hambar,"Seorang Melody Nurramdhani Laksani melepas jabatan sebagai ketua osis serta cewek paling populer di Sekolah hanya untuk seorang manusia , ah bukan, sampah gak guna? Hahaha bullshit ",ucap Lidya, perutnya begitu sakit karena tertawa.

" Aku serius, Lid!",ucap Melody penuh penekanan. Lidya mengangkat sebelah alisnya seraya berkata,"yang bener?"

Melody menghela nafas kasar seraya memejamkan matanya.

"Kenapa sih kamu gak bisa ngehargain usaha aku buat mempertahanin hubungan kita?",ucap Melody pelan. Hatinya begitu sakit melihat bagaimana reaksi Lidya. Lidya begitu tak percaya padanya.

" Apa yang harus aku hargai Mel?",tanya Lidya balik.

"Aku gak mau hubungan kita berakhir di detik ini. Tolong ngerti",Melody akhirnya memilih mengalah. Ia menjatuhkan tubuhnya ke pelukan Lidya. Sementara yang dipeluk? Dia hanya terdiam. Namun tak lama ia membalas pelukan Melody. Ia terhenyak saat mendengar secara samar isakan dari Melody. Kini ia sadar, ia melakukan kesalahan.

"Maaf",lirih Lidya. Bukannya tenang, Melody semakin terisak. Tentu orang - orang kelas nampak heran melihatnya. Bukan cuma heran tapi terkejut. Iya terkejut, kalo bahasa gaulnya itu k-geat.

" Melody sang Ratu Primadona pacaran ama kang mabok si Lidya"

"Waw k-geat"

"Mungkin aja ini setting. Supaya rating naik. Kek Vicky ama Angel"

Berbagai bisikan - bisikan mulai terdengar. Namun semua mendadak diam saat seseorang menggebrak meja.

"Diam kalian semua!",pandangan mereka tertuju pada gadis yang menggebrak meja itu. Ini kedua kalinya gadis itu dengan terang - terangan mengungkapkan emosinya.

" Ve..",lirih Melody.

"Apa? Apa yang loe dapet dari ngerekam ini?",ucap Veranda. Ia melangkah mendekat pada seorang siswi yang berdiri di pintu kelas dan tengah merekam kejadian yang mungkin akan viral.

Veranda merampas ponsel itu seraya membantingnya hingga hancur.

" Masih ada yang berani ngerekam?",tanya Veranda dengan tatapan dingin pada siswi - siswi yang berasal dari kelas lain itu. Dari kelasnya sendiri, tak ada satupun yang merekam. Kenawhy? Mereka tak memiliki prinsip untuk menjatuhkan sesama.

Mereka semua segera memasukkan ponsel ke dalam saku masing - masing. Tak lupa menghapus video yang sebelumnya sempat mereka rekam.

Bubar kalian",suruh Veranda. Kali ini dia benar - benar dalam mode jessica nya.

Setelah siswi - siswi dari kelas lain bubar, Veranda memasuki kelas. Lebih tepatnya menghampiri Melody dan juga Lidya.

"Mel, jangan takut. Semua orang berhak memperjuangkan cintanya",ucap Veranda sambil menaruh tangannya di pundak Melody.

Veranda beralih ke arah teman - teman sekelasnya," Dan gue harap ke kalian semua , jangan ada lagi perbedaan kalangan di kelas ini. Kita semua sama, setuju?"

"SETUJUHHH"

"BIDADARI EMANG BEDA GAYN!!!"

"LANGSUNG MENYENTUH HATI"

"SIAP VEDADARI"

"SIAP CANTIK"

"Apa kamu bilang!?!?",Pucchi merasakan sakit di telinga kanannya saat Sally menarik kencang telinganya.

" A-aw sakit sayang",adu Pucchi sambil memegangi telinganya yang masih di tarik oleh Sally.

"Sakit? Mamam nih, nihhh",ucap Sally semakin mengencangkan jepitan jarinya di telinga kekasihnya yang keganjenan itu.

" Sally Amaki, L nya dua yang cantiknya ngalahin kecantikan semua wanita di dunia ini, lepasin ya sayang?",bujuk Pucchi.

"Iya deh",Sally akhirnya melepaskan telinga kekasihnya itu. Dia kini kembali bersandar di bahu Pucchi seraya memainkan ponselnya.

" Kalo di pikir - pikir Sally tuh orang yang gampang banget di bujuk",ucap Okta. Teman - temannya yang lain mengangguk setuju terkecuali Beby.

"Dia bukannya gampang di bujuk. Tapi dia tau kalau itu hal yang gak harus terlalu di permasalahkan",ucap Beby.

" Sok iye lu",ucap Nabilah. Beby tersenyum kecil, "Tingkat kedewasaan seseorang itu bisa di lihat dari hal yang membuat dia marah dan dari caranya menyelesaikan masalah",Nabilah terdiam saat mendengar ucapan Beby. Beby memang benar. Itu cukup membuktikan bahwa gadis sepolos Sally sebenarnya sudah berpikiran dewasa.

" Beda jauh dengan kalian semua yang nyalahin seseorang atas kesalahan yang sama sekali tidak ia perbuat",sindir Beby. Ucapannya mampu membuat semua teman - temannya terdiam.

"Kalian harus minta maaf. Kalian hutang janji ke gue",ucap Beby lagi. Beby kemudian pergi dari mereka. Tentu menghampiri kekasihnya.

" Hai sayang, kok cemberut gitu?",tanya Beby ketika melihat wajah Shania yang di tekuk.

"Au ah kak Ve nyebelin banget",ucap Shania sambil menggembungkan pipinya.

"Nyebelin gimana? Veranda kan sempurna",ucap Beby seraya mengambil posisi duduk di samping Shania.

" Ihh kamu tuh ya", Shania yang merasa kesal pun akhirnya memberikan cubitan cukup keras di perut Beby.

"A-aw sakit sayang",ringis Beby. Ia mengusap perutnya yang baru saja terkena serangan berbahaya jodohnya Jonatan Christie*eh

" Liat betapa di kaguminya seorang Jessica Veranda disini? Mereka ga tau Ve tuh nyebelin banget. Masa aku harus bangun setengah jam lebih awal dari biasa huftt",Shania mendumel sendiri. Beby hanya menggeleng.

"Justru dia mau kamu disiplin sayang",ucap Beby sambil mengelus sayang rambut Shania. Shania berfikir sejenak, tak lama ia menghela nafas seraya mengangguk.

Kembali pada MeLids dan Ve. Veranda kini berhadapan dengan Melody dan Lidya.

" Aku tau sayang kamu ke Lidya itu gak main - main Mel. Jadi pertahankan. Loe juga Lid, jangan pernah mainin perasaan sahabat gue",ucap Veranda tegas. Lidya mengangguk mantap.

"Kamu juga berjuang ya buat cinta kamu",ucap Melody pelan, takut ada yang mendengar.

" Aku gak akan berjuang, karena orang yang aku cintai mencintai orang lain yang mencintai orang lain dan di cintai sahabatnya sendiri ",ucap Veranda. Sungguh berbelit hingga Melody dan Lidya mengerutkan dahinya dan butuh waktu beberapa detik untuk memahami ucapan Veranda.

Tbc

Si yu tumorow

My Stupid girlfriend [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang