Gue sama Taeyong diem-diem an semenjak pertanyaan random tadi gue lontarkan.
"Kamu mau yang dingin apa yang biasa aja?" Taeyong membuka mulutnya sekedar tanya minuman yang mana yang gue mau.
"Yang biasa aja, Yong."
Gue keliling, cari camilan. Tapi pikiran gue gak tertuju pada camilan yang akan gue pilih. Melainkan ke pertanyaan tadi.
Apa gue salah tanya?
Apa Taeyong nakal banget jadinya susah buat jawab?
"Nan." Gue balik badan, noleh ke Taeyong.
"Kamu tahu ini kan?" Tanyanya sambil ngangkat kaleng bir warna hijau.
"Dulu aku minum ini." Lanjutnya yang bikin gue sedikit kaget, banyak gak kagetnya. Soalnya gue udah menduga karena mantannya Taeyong adalah Jennie yang kehidupannya bebas. Gue bisa tahu lewat sorotan di instagram Jennie dulu.
"Tapi sekarang udah engga kan?"
Taeyong diem, sambil menggaruk tengkuknya. Gue yakin dia masih ngelanjutin kebiasaan buruknya.
"Kurang-kurang in dong Yong, aku bilang gini biar kamu jaga diri juga." Ucap gue akhirnya.
Taeyong melihat ke mata gue yang lebih pendek dari dia, tangannya kemudian terulur buat mengusap kepala gue. "Iya, aku udah usaha semaksimal mungkin. Aku kurangin."
Gue senyum. Taeyong yang nurutin gue membuat perasaan gue sedikit menghangat.
Memasuki gerbang tempat les, gue dan Taeyong jadi tontonan banyak orang. Tadi pas kita baru sampai dari sekolah, gak sebanyak orang yang ada saat ini. Jadi kita gak terlalu dipedulikan.
Tapi gatau kenapa kini malah gue sama Taeyong dilihatin sampai rasanya gue bisa terkikis karena dilihatin terus-terusan.
"Biasain ya, kalo udah jadi pacarnya Lee Taeyong, kamu harus tahan dilihatin terus-terusan."
Idih sombong banget bapaknya.
"Idih, lepas dulu tangannya." Gue melepas genggaman tangan Taeyong. Tapi malah digenggam lagi.
"Loh?"
Taeyong angkat bahu, lalu nunjuk ke depan dengan dagunya.
Oh Kak Eunwoo.
Taeyong semakin mengeratkan jarinya di jemari gue seolah pamer ke Kak Eunwoo.
"Kak Eunwoo!" Gue sengaja menyapa disaat Kak Eunwoo senyum melihat gue.
Taeyong reflek noleh kearah gue dengan alis terangkat. Tapi gue sok-sokan ga peka.
"Betah terus ya tangannya?" Goda Kak Eunwoo yang membuat Taeyong kali ini bangga.
Gue menggeleng melihat perubahan ekspresi Taeyong. Bisa banget cepet berubahnya.
"Oh iya kak, dia Taeyong. Udah kenal kan?"
Kak Eunwoo menoleh ke Taeyong lalu memberi senyuman. "Kalo gue sih udah tahu dia Taeyong. Gatau kalau dia."
"Gue tahu lo Eunwoo kan?"
Kak Eunwoo mengangguk. Gue menyikut lengan Taeyong karena sudah gak sopan.
"Kalian gak masuk? Gue mau ada kelas habis ini."
"Masuk kok kak."
"Yaudah gue duluan ya." Kak Eunwoo senyum setelah itu dadah-dadah dan duluan masuk ke kelasnya.
Gue ngebales lambaian tangannya sambil senyum yang langsung diberi tatapan gak suka oleh Taeyong.
"Jangan gatel." Gue mendecak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Les [LTY] ✔
KurzgeschichtenTulisannya orang ganteng aja ikut ganteng - Nana July 2018