chap 51

603 70 0
                                    

Mama tengah melipat kedua tangannya di depan dada dan berdiri di tengah-tengah Lay, gue dan Teman-teman. "Mama ngak habis fikir sama kalian, apa kalian nggak tau bahayanya buah nanas untuk kandungan? Kalian tau kan??" kata mama sambil menggelengkan kepalanya. Sedangkan Keyra tengah bermain dengan bi Inah di kamarnya.

Lay, gue dan temen-temen mengangguk pelan tanda menjawab menyetujui apa yang di katakan oleh mama. Gue menggigit bibir bawah gue dan menunduk karena gue takut dengan mama jika sudah marah. Sedangkan Lay dan yang lainnya juga sama takutnya seperti gue. Terlihat dari raut wajah mereka.

"Huh.. Sayang kamu jangan minta yang aneh-aneh dong! " ujar mama tegas, "oke kalau kue cubit gapapa tapi jangan terlalu banyak telur" sambungnya lagi.

"Iya tante, Baekhyun sama Suho beli kue cubitnya dulu. Kami pamit" ucap kak Suho sopan dan menarik tangan kak Baekhyun untuk ikut dengannya. Dan kak baekhyun berjalan dengan tertatih karena kak Suho menariknya dengan langkah cepat, sehingga kak Baekhyun harus mengikutinya dengan cukup tergesa-gesa.

Mama hanya mengangguk dan setelah itu berjalan ke dapur membuka kulkas, dan dia kembali berkata "apa-apaan ini, Sayuran apa yang kalian simpan di kulkas!? Hanya ada daun bawang!!! " ucapnya berapi-api. Sedangkan Lay dan gue saling menatap. Sebenarnya lay dan gue akan pergi ke supermarket untuk belanja hari ini, tapi sayangnya gue tengah di landa mengidam. Dan batalah acara untuk berbelanja ke supermarket.

Guee menarik nafas panjang, mengumpulkan keberanian. "Mah... Tadi Rara mau belanja tapi malah Rara pengen makanan lain" jelas gue ke mama.

Dan akhirnya mama telfon bi ijah buat belanja dan di bawa ke rumah gue. Ya bi ijah cuma belanja sedikit di suruh sama Lay, soalnya biar gue sama Lay aja yang belanja.

*******

Setelah kemarin mama marah-marah gara-gara di kulkas ngak ada sayuran sama sekali, sore ini gue sama Lay pergi berbelanja ke supermarket. Ya walapun udah di belanjain beberapa sih sama bi Ijah.

Gue berjalan di samping Lay, Lay mendorong troli belanjaan dengan Keyra yang ada di dalam keranjang troli dengan gumamam khas anak balita.

"Hai... " sapa seorang cewek, tunggu! Apa itu Joy? "Ah! Lay, kita ketemu lagi ternyata!! " kata Joy seneng. Dia bilang ketemu lagi? Emang mereka sering gitu ketemu? Gak mungkin. Oke jangan negatif thinking.

"Oh,.. Hai J-Joy" kata Lay kikuk? Gue mah bodo amat. Entah bawaan si baby apa ya? Liat bapaknya kayak gitu gue B aja.

"Wahh.. Ra, gimana kandungan kamu? Sehat kan?" kata joy sambil menghampiri gue. Sok akrab. Dan gue balas dengan senyuman tulus, iya tulus. Dan mengangguk.

"Sehat kok" ucap gue.

"Uhmm.. Yaudah, aku mau lanjut belanja dulu,suami sama anakku udah nunggu. sampai jumpa! " kata Joy dan dia pergi dengan trolinya.

"Ayo.. " kata Lay dan gue balas dengan anggukan tanda setuju. Dan kita berjalan lagi memilih sayuran segar di sini.

Baru beberapa langkah kita berjalan, sepertinya ponsel Lay bergetar. Dan kita berhenti dulu, Lay mengambil ponselnya di saku celananya dan mengangkat telfonnya.

"Ya ada apa sekertaris Im?" ucap Lay pertama kali membuka percakapan.

"Kenapa mendadak?" kata Lay dengan kening yang berkerut.

"Batalkan saja!" ucapnya tegas.

Gue memegang tangan Lay. Dan Lay menjauhkan ponselnya dari telinganya"nanti saya hubungi lagi Im" ucap Lay dan memutuskan sambungan secara sepihak. Menatap gue dengan tatapan seolah bertanya 'kenapa?'

gue bilang sama Lay"udah, yang belanja biar aku sama keyra aja ok? Sana kamu kalau mau kerja lagi" ucap gue ke Lay lembut.

"Tapi... "

"Udah Lay gapapa" ucap gue final, dan Lay mengangguk pelan. Dan mendekat ke gue terus nyium kening gue lamat, seolah berat buat ninggalin gue. Segitu sayangnya kah?

"Aku berangkat dulu sayang, hati-hati ok?" kata Lay sambil mengelus rambut gue lembut dan gue balas dengan anggukan dan juga senyuman. Setelah itu Lay pergi keluar dari supermarket ini.

Tinggal gue sama Keyra dan kita berdua kembali buat berbelanja. Sekarang kita lagi di fruits stan lumayan sepi sih. Mungkin karena hari ini hari kerja? Jadi sepi kayak gini. "Keyra mau buah apa? Hm? " tanya gue ke keyra yang asik mainan boneka dombanya. Gue sambil milih buah-buahan, apel merah kayaknya enak.

Tiba-tiba badan gue di tarik ke samping oleh orang. untungnya troli yang gue pegang erat jadi gak tertinggal soalnya ada keyra di dalam troli. Gue berontak tapi percuma, sekilas gue lihat itu tangan laki-laki. Gue nyium bau nya gak enak, dan gelap. Mama sayang keyra.

********

3rd pov

Sebenarnya sedari tadi Lay merasakan sesuatu yang janggal saat dia akan meninggalkan anak dan istrinya di supermarket. Dengan berat hati dan langkah Lay meninggalkan tempat itu.

Setelah Lay masuk ke dalam mobil dan menjalankan mobilnya dengan kecepatan tinggi agar cepat sampai di kantornya. Dengan pakaian rumahan Lay datang ke kantor, untung saja dia sudah menyuruh bi Inah buat nganter pakaian kerjanya jadi Lay tinggal menganti bajunya nanti di kantornya.

Baru setengah perjalanan ponsel Lay kembali berdering. Dan tertera di layar ponselnya.

Incoming call
-Kim Jongdae-

*******

Seorang laki-laki berparas tampan dan juga tinggi menarik tubuh Rara ke samping sehingga mereka tak terlalu nampak. kondisi supermarket yang juga lumayan sepi sangat mendukung aksinya.

Mulut Rara di bekap oleh sapu tangan yang sudah di beri obat bius oleh laki-laki itu sehingga membuat Rara tak sadarkan diri.
Laki-laki itu membawa Rara di gendonganya ala bridal style dan di bantu anak buahnya membawa keyra. Keyra yang melihat mamanya pingsan 'tertidur' ; di pikiran keyra. menangis sambil memanggil 'ayah' tapi sayang anak buah laki-laki itu membekap mulut keyra sehingga suara tangisannya tak begitu terdengar.

Buru-buru laki-laki itu dan anak buahnya memasuki lift dan segera menuju ke basement supermarket. Bergegas memasuki mobil Van hitam dan membawa masuk keyra dan juga Rara ke dalam mobil itu dan melesat pergi.

*********

Tok tok tok tok !!!

Pintu apartemen di ketuk dengan keras, terkesan buru-buru dan juga tak sabaran. Bi inah yang baru saja sampai di apartemen dan hendak meletakkan kembali pakaian tuannya, entah kenapa tuannya menelfonnya lagi untuk tidak ke kantor untuk membawa pakaiannya. Bi Inah langsung berjalan ke pintu dan membuka kannya.

"Tu-" ucapan Bi Inah terpotong saat melihat orang yang mengetuk pintu itu. Dengan pakaian serba hitam tak lupa topi dan juga masker yang di gunakan. Apalagi Nona kecil yang ada di gendongannya tengah tertidur dengan mata yang sembab. Anak kecil itu Keyra. Bi Inah menutup mulutnya tak percaya.

Bi Inah langsung menarik tubuh nonanya itu ke dalam gendongannya, "maaf, tu-" ucap bi inah hendak meminta penjelasan, tapi sayangnya laki-laki itu langsung berbalik arah dan pergi meninggalkan apartemen itu.

********
To be continued....
Bau - bau mau ending nih 😊
Next?
Vote & komentarnya
Terimakasih 💋

Lay Zhang - [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang