Chap 59

608 66 3
                                    

Perjalanan menggunakan mobil memakan waktu 20menit karena macet, Keyra tertidur setelah dari toko bunga tadi. Sebenarnya Lay tidak tega untuk membangunkan putrinya ini. Lau mengusap kepala Keyra lembut dan itu mengusik tidur Keyra.

Keyra mengerjapkan matanya lucu, dan itu membuat Lay gemas melihatnya. "Ayah sudah sampai?" tanya Keyra dengan suara yang lucu khas anak kecil bangun tidur.

Lay mengangguk, "ayo sayang" ucap Lay pelan dan hendak membuka pintu mobilnya.

Sebelum keluar mobil Keyra melihat ke jendela, "ayah ini tempat apa? " tanya Keyra, Lay yang hendak keluar mengurungkan niatnya, dan kembali duduk.

"Ini tempat pemakaman sayang, ayo .."

Keyra menggeleng, "kata nenek pemakaman untuk olang meninggal, memangnya siapa yang meninggal? " ucap Keyra. "Dan kata nenek olang meninggal itu udah ndak ada di bumi ayah" jelas keyra.

Lay tersenyum kecut untuk mengucapkan nya, "Katanya Keyra mau ketemu adek? Kan? " tanya Lay, Keyra mengangguk. "Yaudah ayo " kata Lay sambil mencubit hidung milik Keyra, dan dia keluar mobil kemudian menggendong Keyra.

********

Sekarang Lay dan Keyra sudah sampai di gundukan tanah, dengan nisan bertuliskan nama

Zhang Yira

Lay menurunkan Keyra dari gendongannya. "Sudah sampai, sekarang kamu letakkan bunga untuk Yira disitu sayang" ucap Lay lembut, dan menunjuk sebuah nisan dengan nama itu dengan jari telunjuknya.

Keyra paham dia meletakkan bunga lily berwarna putih dengan pita pink itu di atas gundukan. "Ayah.. Berarti adik Eyla sudah tidak ada? " tanya Keyra polos, dan Lay hanya mengangguk menanggapi nya.

Keyra mendekat ke makam itu kemudian Keyra duduk di samping makam dan mengusap nisan itu dengan tangan mungilnya, "haii adek, kakak Eyla " ucap Keyra. Tanpa sadar Lay meneteskan air matanya. "Kata nenek, kalau olang meninggal itu pasti dekat dengan tuhan, kok." ucap Keyra lagi.

"Kakak peluk ya? " ucap Keyra dengan polosnya. "Kakak sayang sama Yila" ucap keyra dan terakhir dia memeluk nisan milik adiknya.

********

Di waktu yang bersamaan Lay tengah mengingat kejadian diamana anak kandung pertamanya meninggal. Dan juga kata-kata dokter yang menangani Rara.

"Maaf pak, kehamilan nyonya mengalami benturan. Bayinya bisa di selamatkan" ucap dokter itu. "Tapi sayangnya jika kami menyelamatkan bayi bapak, istri bapak kemungkinan tidak bisa selamat. Jadi bapak harus memilih untuk menyelamatkan bayi atau istri bapak" jelas dokter itu.

Ucapan dokter di kalimat terakhir sangat membuat Lay terkejut. "Saya beri waktu 15 menit untuk bapak berfikir, saya permisi" ucap dokter itu dan keluar dari ruangannya meninggalkan.

**********

Operasi telah selesai di laksanakan dan berjalan dengan lancar. Suster keluar dengan seorang bayi yang masih berlumuran darah di gendongannya. Menuju ke tempat untuk membersihkan bayi itu.

Lay yang sudah mendapat ijin dari dokter untuk masuk ruangan, ia melihat suster itu kemudian berjalan ke arah suster itu, "sus itu anak saya?" tanya Lay.dia susah payah menahan tangisnya agar tidak keluar.hingga wajahnya sedikit memerah, ia melihat putrinya yang masih kecil yang sedang di bersihkan oleh suster.

Suster itu mengangguk pelan, membenarkan apa yang di tanyakan oleh Lay."maaf pak, kami tidak bisa menyelamatkan bayi bapak. " ucap suster itu. "Kami harus mengangkat bayi bapak, agar tidak merusak rahim milik nyonya" jelas suster itu.

Lay Zhang - [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang