Lay Zhang - [END]

Chap 57

Hari ini adalah hari pemakaman, setelah pemakaman selesai Lay kembali ke rumah sakit dengan keadaan masih lengkap dengan pakaian hitamnya. Pemakaman di ikuti lengkap semua keluarga, termasuk keluarga Lay yang baru datang dari London tentunya.

Tak lupa kakek dan juga Nenek Lay mengikuti acara pemakaman. Mereka sangat sedih kehilangan putrinya. Lay sangat terpukul dengan kepergiannya untuk selamanya.

Lay kembali ke rumah sakit dan masuk ke dalam ruangan yang berisi box inkubator dimana baby nya sempat tertidur. Air matanya menetes menatap baby box itu, Lay mengusap kaca box itu lembut. Kemudian sebuah tangan menepuk bahunya.

Lay menoleh ke arah seorang laki-laki yang adalah temannya dan sekarang telah menjadi kakak iparnya. Tatapan Lay sangat sendu, dia kehilangan sesuatu yang sangat penting di dunia, dia kehilangan orang yang ia nantikan, ia kehilangan orang yang sangat ia cintai.

"Chan... " kata Lay lirih, dan Chanyeol membawa Lay kedekapannya, memeluknya hangat dan mengusap lembut punggung Lay mencoba memberikan kekuatan. "Gue kehilangan dia chan, gue belum sempat buat dia seneng dan bahagia chan" ucap Lay lagi.

Chanyeol menggeleng, "sssttt, hei lo gak usah sedih, lo harus ikhlas!" ucap Chanyeol tegas. "Sekarang lo pulang, temuin Keyra dia pasti sangat merindukan lo, Lay. Lo dari kemarin belum pulang, pasti keyra nyariin ayah dan mamanya." ucap Chanyeol lagi.

"Tapi gue harus jelasin apa chan kalau keyra nanyain mamanya" ucap Lay melihat ke arah chanyeol.

"Lo jelasin semuanya" ucap Chanyeol.

"Ck.. Gue gak tega.. " tukas Lay sendu, dia menunduk.

"Yaudah terserah lo gimana, tapi mending sekarang lo pulang. Kata istri gue dia nanyain lo mulu" jelas Chanyeol.

Lay tersadar, dia ingat kalau dia masih memiliki Putri lagi. Zhang Keyra, anak angkat yang menjadi anak pertamanya. Lay mengangguk dan pergi dari ruangan itu, ia pergi ke apartemen nya.

*********

"Ayah... " ucap seorang gadis kecil, menyambut kedatangan ayahnya dengan berlari dan langsung memeluk erat kaki jenjang Ayahnya.

Orang yang di sebut ayah itu Lay, ia berjongkok di depan gadis itu atau Keyra. Menyamakan tingginya dengan gadis di depannya ini,

"Hei... Anak ayah, sudah makan siang belum? Hm? " ucap Lay lembut, dan gadis kecil itu menggeleng sebagai jawaban nya. "Ayo sekarang kita makan dulu oke?" ucap Lay lagi, sambil mengusap lembut kepala Keyra.

Keyra menggeleng cepat, "mama mana ayah? Kemalin kan mama di bawa sama om,yang eyla ndak kenal sama om itu yah" tanya keyra dan itu membuat Lay sedikit terkejut. "Eyla mau makan kalau ada mama, ayah." ucap Keyra dengan nada khas anak kecil.

Lay tersenyum kecut, dan mencium pipi gembil milik Keyra itu gemas. "Keyra sayang mau ketemu mama?" ucap Lay tidak menjawab pertanyaan Keyra malah sebaliknya dia bertanya pada Keyra.

Keyra mengangguk mantap menjawab pertanyaan Lay dengan mata yang berbinar, dan Lay tersenyum hangat pada Keyra hingga menampilkan dimpel atau lesung pipit di pipinya. "Kalau gitu kita makan siang, setelah itu ayah antar keyra bertemu mama? Gimana?" ucap Lay lembut sambil mengusap lembut kepala gadis itu.

Keyra tersenyum bahagia, "ayah janji?" tanya keyra memastikan, ia pun mengacungkan jari kelingking nya pada Lay

Lay mengangguk mantap ia pun menautkan jari kelingking nya dengan jari kelingking milik Keyra, "ayah janji! " ucap Lay

Keyra tertawa dengan suara khas anak kecilnya, "Haha.. Ayah.. Jali (jari) puna ayah kebesalan" ucap Keyra riang.

"Oh iyaya... Yaudah ayo kita makan biar Keyra cepat tumbuh jadi besar seperti ayah" ucap Lay lembut.

"Iya ayah, ayo kita makan! Tapi eyla pengen besar kayak mama,buka kayak ayah hehe" ucap Keyra.

"Oh gitu?" ucap lay dengan nada sedikit merajuk. Lay pun menggelitik badan Keyra.

"Ayah.. Geli... Iya.. Iya besal kayak ayah dehh..." ucap Keyra sambil tertawa. Dan Lay menghentikan gelitikannya kemudian menggendong Keyra berjalan menuju dapur.

*********
To be Continued....
Hampir Ending 😢
Vote & komentarnya 🙏
Terimakasih 💋