chap 50.2

627 70 1
                                    

Kangen gak sama ff ini?
Haha apa sih gue gaje 😂
Thanks ya yang udah mau baca, nunggu lanjutan ff ini, vote, dan ngasih komentar.
Gue yakin pada gak terlalu suka sama ff ini, ye kan?

Sebelumnya maaf, ini ff emang hasil kerja otak gue yang penuh khayalan dan di curahkan pada tulisan. Emang sih ff ini absurd banget 😂. For your information ff ini adalah yang pertama yang gue buat.

See? Dari smp gue pengen banget jadi penulis 😂 terinspirasi dari buku apa ya waktu dulu?
KKPK? (Kecil Kecil Punya Karya) dulu gue seneng. Banget baca buku gituan sampe gue nulis work gue di buku tulis 😂 kalo sekarang gue baca gue ngakak sendiri coy!! 😂

Thanks buat apk Wattpad ❤ sama para readers, termasuk yang silent reader
Because, mewujudkan mimpi gue. Ya walaupun penulis abal-abal tapi gue seneng ada yang mau baca ff gue ini.

Argghhh intinya gue seneng bangetttt!!!!!

Udah ah ngomong mulu gue 😌
Sebelumnya terimakasih, saranghae, and I Love you 😘

***********
Happy reading

Incoming call from :
Kyungsoo

Saat lay akan mengangkat panggilan di ponselnya, waktu itu juga bertepatan dengan datangnya rara sambil membawa ayam kecap pedasnya. "Siapa?" tanya rara saat sudah sampai di depan lay.

"Uhmm.. Kyungsoo, Makanan segini banyaknya mau di apain sayang?" ucap lay.

"Kak kyungsoo?" tanya rara dan lay menjawab dengan mengangguk, membenarkan pertanyaan rara. "Aku punya ide!! Yaudah temen-temen semua suruh ke apartemen aja" ucap rara semangat. Dan lay langsung mendelik dengan apa yang di katakan rara.

"Kenapa?" tanya rara polos, "kan biar ada yang makan makanan ini" sambungnya lagi.

Lay mengangguk, paham maksud dari ucapan rara. " yaudah ayo pulang, gak seharusnya kamu lama-lama keluar, kan kamu belum bener-bener sembuh" ucap lay lembut dan mereka pulang ke apartemen.

******
S

esampainya di apartemen, rara dan Lay membawa bungkusan makanan yang mereka beli di atas meja makan. Setelah itu Lay menghubungi teman-temannya untuk datang ke apartemen nya.

Lay dan rara tengah duduk di sofa dengan beberapa camilan yang mereka beli tadi, dengan rara duduk dan Lay tidur di pangkuannya memakan salad buah yang tadi mereka beli. Dan beberapa saat kemudian bunyi bel berbunyi, Lay bangkit dari pangkuan Rara dan berjalan untuk membukakan pintu, begitu juga Rara dia hendak mengikuti Lay dari belakang.

"Sayang jangan ikut, biar aku aja" ucap Lay lembut dan di angguki oleh Rara. Dan Rara pun kembali duduk dan memakan salad buah lagi.

Lay dan teman-temannya berjalan ke arah sofa tempat dimana Rara tengah duduk tadi. "Rara! " ucap Rina dan langsung melepaskan gandengannya di tangan sehun dan langsung duduk di samping Rara.

"Aaaaa, gue ka-" ucapan Rina terpotong karena Rara langsung menyumbatnya dengan beberapa potongan buah apel.

"Brisik!" ucap Rara. Dan rina langsung mengunyah buah tadi dan menelannya. "Gue kangen!! " ujar Rina dan langsung meluk Rara. Sedangkan para Laki-laki duduk di sofa dengan gayanya masing-masing sambil menggelengkan kepalanya melihat interaksi rara dan Rina.

"Loh Nida mana?" tanya Rara sambil memakan buah dan di sampingnya Lay kembali duduk di pangkuan Rara. Rina langsung bangkit dari duduknya dan melesat duduk di sebelah sehun.

"Lagi ngurus kenzo sama kenzi" ucap chanyeol santai. Dan itu membuat suho melempar bantal sofa ke wajah chanyeol.

"Kasian dia ngurus sendiri goblok!" ucap suho.

Chanyeol memutar bola matanya malas. "Tadi di ajak gamau, yaudaa tapi nanti pulang dia minta sate" jelas chanyeol.

"Jadi gimana?" tanya Lay mengalihkan pembicaraan.

"Aduhhhh.... Tenggorokan gue kekeringan" ucap baekhyun sambil memegang lehernya.

"Hahaha, iya sampe lupa. Lay awas aku mau. Buatin minum dulu" kata rara tapi tak di gubris oleh Lay. Dan rara hanya berdecak kesal karena Lay tak mendengarkannya. Tiba-tiba terlintas ide gila di otak Rara.

Rara pun mendekatkan kepalanya ke telinga Lay. "Awas atau stop jat-" ucapan Rara terhenti karena Lay langsung bangkit dari pangkuannya. Dan langsung ke dapur mengambil makanan dan minuman.

Lay kembali dengan tas kresek yang berisi bermacam-macam makanan

"See anak buah gue berhasil nangkep dia" ujar chen dengan senyum penuh kemenangan. "Jadi sekarang aman!! " ucap nya lagi.

Semua kaget dengan ucapan chen, "baru ketemu bisa langsung ketangkep ya?" ucap Baekhyun, sambil mengusap dagunya. "Anak buah Chen the best! " sambungnya lagi. Dan Chen hanya tersenyum bangga.

Rara menghela nafasnya, "huh.. Syukur lahh" kata Rara dan dia kembali ke mode tampolable nya. Lay yang meletakkan makanan di atas meja kembali duduk di samping Rara.

Lay merangkul bahu Rara dan meletakkan kepala Rara di bahunya. "Nah sekarang aman! " ucap Lay, "itu semua boleh kalian makan. Dari pada mubazir sama Rara gak di makan" ucap Lay lagi.

"Woahh... Bang lo beli segini banyaknya?" tanya Baekhyun, dia soal makanan pasti nomor satu! Dan dia langsung mengambil sekotak seblak dan dia makan dengan lahap.

"Woi baek, lo gue pecat jadi sekretaris! " ujar sehun, sebenarnya sehun hanya bercanda. Tapi baekhyun nya aja yang baperan. Dia berhenti memakan seblak nya dan mengerucutkan bibirnya.

"Aaa... Sehunie... " ucapnya manja.

"Ck... Lo baperan amat sih!" ucap sehun. Dan baekhyun kembali ke sifat sebelumnya dan kembali makan seblak dengan lahap. Sedangkan yang lain hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah bos dan sekretaris itu.

"Yang... " ucap Rara pada Lay yang asik dengan mengelus rambut Rara. Dan itu membuat Lay menoleh ke arah nya. Begitu juga yang lainnya, sedang asik bersenda gurau ikut menoleh ke arah Rara dan Lay.

"Kenapa hm?" tanya Lay lembut.

"Aku pengen... " Rara sengaja menggantungkan kalimatnya. Dan Lay mengangkat satu alisnya menatap Rara dengan tatapan penuh tanya. Sedangkan yang lainnya menunggu lanjutan ucapan Rara. "Pengen.. Rujak yang banyak nanasnya sama roti cubit matcha" ucap Rara dengan nada memelan.

"APA! " semua melotot tak percaya, sedangkan baekhyun hampir saja dia tersedak seblak nya dan hampir jatuh ke lantai.

"Ra lo gila apa? Nanas? " ucap Rina dengan nada sedikit naik satu oktaf. "Itu bahaya buat kandungan lo, tuhan!" sambungnya sambil memegang paha ayam goreng dan kembali memakan dan mengunyah.

"Sayang.. .." ucap Lay menatap Rara dengan tatapan memelas.

"Arghh... Tapi emang aku tu pengen yang!" ucap rara, "jangan berfikir kalau aku mau gugurin debaynya!! " ucap rara lagi dengan nada penuh emosi. Entah rasanya rara sangat sensi dan sedikit sensitif.

"Dek... Itu bahaya buat kandungan lo" akhirnya chanyeol yang berkedudukan sebagai kakak dan juga dokter angkat bicara.

"Tapi bang,.. Gue pengen~" ucapnya sambil merengek ke chanyeol. "Nanti debaynya ileran gimana?" ucapnya lagi.

Lay menghela nafasnya pelan, "huh... Yaudah aku beliin" ucap Lay dan bangkit dari duduknya.

"BELIIN APA! " teriak seorang wanita paruh baya yang baru masuk ke apartemen dan tengah menggendong seorang anak perempuan kecil, yang asik menjilati lollipop nya.

Lay dan yang lain terjinggit kaget dan menengok ke sumber suara tadi. "Mama?!" ucap Lay dan Rara barengan

**********
To be Continued....
Next?
Vote & komentarnya
Terimakasih 😊

Lay Zhang - [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang