Sehun, apa cita-citamu?
Polisi..
Seperti Ayahmu?
Iya !!!
...
Seperti Ayahmu?
Tidak ...
-Rabu, 11 Juli
Sehun terbangun dari tidurnnya. Mimpi buruk, mungkin lebih tepatnya.
Selimbut menutupi seluruh tubuhnya. Hangat, sangat hangat.
Sehun tahu dia harusnya bangun, melihat cahaya matahari terus mengejeknya untuk bangun di tiap celah tirai jendelanya. Tapi Sehun masih ingin tidur lebih lama.
Sehun membalik tubuhnya ketika mendengar suara pintu kamar mandi terbuka.
Senyuman merekah di bibir Sehun saat melihat pria yang baru saja keluar dari sana dengan rambut yang setengah basah, dan tubuh bagian atas yang sama sekali tak tertutup, pria itu menghampiri Sehun.
"Morning." Pria itu mengecup pelan kepala Sehun.
"Morning Kai," Kai tersenyum mendengar suara Sehun yang begitu serak dan mata yang masih setengah terbuka.
"Kau mau pergi kemana sepagi ini?" Sehun menarik lengan Kai menahan dia untuk pergi.
"Aku ada pekerjaan, dan aku sudah sangat telat."
"Jika kau ada pekerjaan pagi hari, tidurlah lebih awal bukan berusaha bangun lebih pagi." Tangan Sehun kini tak berada di lengan Kai tapi berada di punggungnya, menarik Kai lebih dekat padanya.
"Itu rencanaku, tapi rencanaku gagal karena ternyata seseorang berusaha untuk mengajakku begadang." Sehun terkekeh mendengarnya. Kini dia merasa bersalah.
Sehun mengecup bibir dia sebentar, dan melepaskan pelukannya.
"Aku sudah menyiapkan sarapan, makan lah." Ucap Kai mulai membuka lemari dan mencari baju yang cocok.
"Hari ini giliranmu?" Tanya Sehun sambil kembali bergelut dengan rasa kantuknya, dia lapar tapi juga mengantuk.
"Bukan, tapi melihat keadaanmu kupikir itu pilihan tepat."
"Mian..." Ucap Sehun. Kai membalik badannya menghadap Sehun dan tersenyum.
Kemeja abu dan celana biru, jas biru juga berada di lengannya. Warna kulit yang sexy dan tubuh yang juga mendukung aura sexy dirinya. Ditambah senyum yang begitu charming.
Bagaimana mungkin pria ini bisa begitu sempurna...
"Bukan kah kau juga harus datang pagi ini kesana?" Tanya Kai pada Sehun yang mulai bangkit dan mendudukan dirinya.
Kai dan Sehun bekerja sebagai polisi di tempat yang sama. Karena itu Kai cukup tahu tugas Sehun.
"Kenapa?"
"Untuk menyerahkan laporan pengintaian." Sehun terkekeh mendengarnya, dan Kai heran.
"Biar saja Luhan sendiri yang menyelesaikan itu." Sehun melangkah mendekati Kai dan memeluknya. Sehun bukan morning person, dan ini cara agar membuat pagi dirinya lebih baik.
"Kau melimpahkan semua pada Luhan?" Kai menangkup kedua tangannya di pipi Sehun, agak merasa lucu melihat begitu kontrasnya warna kulit mereka berdua.
Sehun mengangguk.
"Bantu dia, kasihan Luhan."
"Luhan bisa mengikuti perempuan dan pria yang dia anggap menarik ditengah pengintaian dan meninggalkanku dengan tugas, dan aku bahkan tak bisa melakukan ini?" Luhan adalah rekan kerja Sehun di misi sebelumnya. Mereka sangat dekat karena banyaknya tugas yang mereka lakukan bersama.
Sehun tak keberatan bekerja dengan Luhan, tapi saat flirty Luhan kambuh, Sehun ingin mengutuk dia saat itu juga.
Kai terkekeh mendengar keluhan Sehun dan menarik Sehun keluar dari kamar mereka.
Sehun dan Kai sudah berpacaran selama 3 tahun dan memutuskan tinggal bersama satu tahun lalu.
Apartment yang terhitung besar dan memiliki open konsep seperti yang selalu diinginkan Sehun. Mereka tak ingat siapa yang beli apa tapi yang jelas karena memiliki selera yang sama tak ada yang mengeluh tentang barang yang mereka beli.
"Nyalakan Radio." Ucap Kai sambil mengeluarkan sarapan Sehun yang sebelumnya dia masukkan kedalam kulkas.
Sehun duduk di kursi meja makan dan menyalakan radio tepat di depannya. Dia tahu kenapa Kai menyuruh menyalakan radio.
"Salam untuk dia yang saat ini sedang tersenyum memandang omelet di depannya, aku menyayangimu.' Ah... so sweet... kita akan memutar request dari Kkamjong-nim.'
난 강해보여도 웃고 있어도
혼자일 때가 많아
늘 걱정하나 없어 보여도
할 말이 많아
첨 본 순간 너무나 끌려서
이것저것 재지 못하고 말했어The answer is you
My answer is youSehun tersenyum.
"Kkamjong-nim aku belum mendapatkan omeletku~" Sehun berkata dengan nada manis dan mendapatkan tawa dari Kai.
"Itu karena kau sangat sulit bangun." Kai menaruh omelet di depan Sehun, dan mengecup kepala dia pelan sebelum kemudian pergi.
Morning routine Sehun sangat indah baginya.
*
*
*
Hi ^^Thanks for reading ><
Karena ini Crime, lets have some sweet stuff before that.
Niatku update seminggu sekali atau dua kali, tapi berhubung belum tamat. entah.
Pastikan baca Chapt 2, karena disana lebih jelas.
Song: My Answer.
Next Chapter: Runaway.
If you like it, Tell me please~~~
Dan kalau ada yang tidak dimengerti, Let me know~~~
Support kalian berarti banyak buatku ><
C u next time (^^)/
KAMU SEDANG MEMBACA
Smile on my face || KaiHun
Fanfiction[END] [Crime Au | Main: Kaihun, Slight: Lumin] Sehun tahu semua resiko yang dia miliki saat dia memutuskan menjadi polisi, tersakiti, terkhianati, juga mati. Jatuh cinta sangat dalam pada seseorangpun menjadi salah satunya.