You Kinda Right

707 104 8
                                    

* I miss Luhan ㅠㅠㅠㅠ

-

Orang bilang,

Hati dan Pikiranmu selalu bertengkar.

Dan pemenangnya

Terkadang bukan keduanya,

Kau menyakiti hatimu

Dan

Tak percaya pada pikiranmu,

Kau hanya memilih untuk lari.

-

-Rabu, 28 November.

“Aku tak tahu apa aku harus meminta maaf atau tidak untuk ini.” Ucap Luhan sambil mengobati luka memar yang menghiasi wajah Chanyeol, mungkin esok hari luka itu akan semakin membiru.

“Andai harus ada yang meminta maaf juga itu bukan kau, tapi Sehun.” Chanyeol dan Sehun berakhir dengan berkelahi satu sama lain. Pertengkaran itu berhenti saat beberapa polisi turun tangan, Luhan terlalu terlambat.

Bagaimanapun juga Sehun termasuk yang paling kuat, tak mudah menghentikannya.

Tapi bukan berarti Sehun menang telak, dia juga mendapatkan banyak pukulan dari Chanyeol dan sedang diobati oleh Minseok. Baekhyun mungkin sedang bersama Sehun untuk meminta maaf atas tindakan Chanyeol.

“Sehun tak begitu salah juga, bagaimanapun kau mengatakan hal yang menyakitinya.” Luhan sebenarnya agak marah mengingat perbincangan penuh teriakan Chanyeol dan Sehun.

Chanyeol menganggap Sehun menyedihkan karena bisa-bisanya terikat begitu dalam dengan seseorang. Walau orang tersebut adalah polisi.

Selain itu, sudah ada rumor tentang mata-mata diantara polisi tapi Sehun tak sedikitpun mencurigai Jongin. Bagi Chanyeol itu sangatlah gegabah.

“Aku berbicara fakta, dan itu adalah hal yang sangat dasar.” Luhan menarik napas dalam mendengar itu.

“Memang kau tak mempercayai siapapun?” Luhan bertanya pada Chanyeol dengan nada bercanda, berusaha untuk tak membuat suasana memburuk.

“Tidak sama sekali.”

“Tak heran kau mengkhianati Sehun dengan begitu mudah.” Chanyeol mengernyit mendengar itu.

FYI aku tak mengkhianatinya, aku sudah mengajaknya. Aku sudah katakan itu.”

“Ada suatu hal yang orang lain perjuangkan, dan kita tak akan pernah mengerti alasannya. Dia melakukan itu untuk dirinya, biarkan saja. Kita tak akan pernah mengerti,” Luhan berdiri dari duduknya dan berniat pergi.

“Mendapatkan kepercayaan dari orang lain itu sangat berharga, tapi kau mendapatkannya dan membuangnya begitu saja. Menurutmu, apa yang dirasakan dia yang memberikan kepercayaan itu?” Luhan tak menggunakan nada sinis atau membentak, dia tak merasa perlu menggunakannya.

“Sebelum menyalahkanku untuk semua itu, dia dari awal seharusnya tak memberikan kepercayaan itu padaku.” Ucap Chanyeol.

“Sehun tak menyadari dia sudah memberikan itu,” dan kali inI Chanyeol terdiam.

“Sama seperti bagaimana kau tak menyadari kau sangat peduli pada kepercayaan itu, karena pada kenyataannya, kau yang berteriak pada Sehun untuk menghilangkan kepercayaan dia adalah karena kau peduli.” Dan Luhan memberikan senyumannya.

Smile on my face || KaiHunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang