Extra Chapter 2 : Unplanned Sweetness

71 11 0
                                    

Up date : 6th November 2018

********
Extra chapter dulu yah. Ini kejadiannya pas Miles pergi ninggalin Ami yang mau ngomong sesuatu, yang pas Miles ngasih Ami handphone-nya dia 👍🏻 (lupa aku chapter berapa itu hehehe)

*********

Perasaannya campur aduk ketika Miles menyerahkan sebuah handphone tipis berwarna hitam di atas tangannya.

Layar benda itu kini tampak gelap. Sudah beberapa menit dibiarkan berlalu hanya untuk menatap handphone Miles. Pikirannya berkecamuk, haruskah ia membuka handphone Miles? Meskipun setelah apa yang dikatakan oleh Miles tadi, tetap saja handphone adalah benda paling pribadi. Miles bahkan tidak pernah memaksa untuk meminjam dan melihat isi handphone-nya. 

Tapi setelah benda itu berada di hadapannya, tepat di atas telapak tangannya, dengan kunci yang sudah diserahkan padanya, haruskah ia melakukannya?

Hanya butuh satu sentuhan agar layar itu berpendar dan menyibakkan apapun dibalik tirai gelap tersebut.

Pikiran dan hatinya saat ini sedang berperang. Pikirannya mengatakan bahwa meskipun mereka suami istri, tentu tidak semua rahasia bisa dibagi, termasuk isi handphone. Biarpun mereka sudah berpasangan, mereka tetap satu individu yang berbeda, dan berhak untuk tetap menyimpan rahasia. Kemudian hatinya menyahut, mungkin ini adalah cara Miles untuk menjadi dekat dengannya, suaminya ingin lebih terbuka padanya, dan ia harus menghargainya 'kan?

Mungkin memang di dalam handphone itu tidak ada satu hal pun yang berharga hingga Miles menyerahkan benda itu padanya. Miles memang orang yang seperti itu 'kan?

Berharga atau tidak, tapi itu tetap benda yang sangat pribadi 'kan? Jika Miles menyerahkan handphone itu padanya, berarti Miles menganggapnya sebagai sesuatu yang penting hingga laki-laki itu ingin terbuka padanya.

Lagipula, sudah berlalu beberapa hari sejak dirinya saling terbuka dengan Miles.

Dalam sekejap wajahnya terasa panas. Ia benar-benar sedang tidak ingin memikirkan masa dimana Miles menyentuhnya. Ia sedih, tapi semakin sedih ketika Miles tidak lagi menyentuhnya. Ia butuh pengalih sekarang. Dan tangannya terjulur menyentuh permukaan layar handphone

Benda itu berpendar, menampilkan sederet angka yang harus disentuhnya.

Diraihnya benda itu agar berjarak lebih dekat dengannya. Jarinya menyentuh lembut angka yang diingatnya tadi satu-persatu.

Suara Miles terngiang kembali dalam benaknya.

"Tanggal lahirku. Tanggal lahirmu. Tahun lahirku."

Sungguh cara yang aneh untuk mengucapkan kata kunci. Bagaimana jika dirinya tidak tahu tanggal dan tahun Miles dilahirkan?

Oh, nggak. Miles yakin dirinya pasti tahu.

" ... dan tanggal lahirku." Gumamnya pelan.

Miles membuktikan bahwa pria itu juga mengingat segala hal tentangnya. Hal itu membuat darahnya berdesir naik, memberi rona pada kedua pipinya.

"17-08-91"

Ia lahir tanggal delapan bulan Mei, Miles mengingatnya. Dan menggunakan tanggal saat dirinya terlahir ke dunia sebagai kata sandi. Rona di wajahnya menarik setiap sudut bibirnya naik, mengusir setiap kesedihan yang tadi terlukis disana.

Hanya sebentar. Karena kini kerutan di antara alisnya tampak jelas ketika sesuatu terbesit dalam benaknya.

Tunggu dulu ...

Ia memegang handphone tersebut dengan kedua tangannya, tapi matanya tidak sedang fokus pada layar yang berpendar.

"Milesmillian August Winchester ..." Gumamnya pelan.

Sebenarnya ia tidak perlu menyebut nama lengkap Miles untuk tahu bulan lahir laki-laki itu!

Dasar! 

Miles tidak pernah merencanakan semua ini. Membuatnya tersipu dan merasa dihargai ketika satu fakta tentang dirinya dijadikan sesuatu yang cukup penting seperti kata sandi.

Tapi kalau dipikir-pikir, semua deretan angka itu, tetaplah tanggal lahir Miles. Kebetulan saja dirinya lahir tanggal 8 dan Miles bulan 8.

Miles tidak perlu mengganti kata kunci, cukup mengganti cara pria itu menyebutkan!

Ia menghembuskan nafas dengan lambat. Entah kenapa dirinya merasa rugi sudah merona tadi.

"Miles hanya menjadi Miles." Ucapnya dengan wajah kesal.

Bukankah akan selalu seperti ini? Awalnya ia akan selalu merasa berdebar, hingga darah terpompa cepat menuju wajahnya, kemudian ia akan dibuat menyesal sudah berdebar sebelumnya, lalu diakhir ia harus menentukan sendiri apa yang dirasakannya.

Dalam benaknya, Miles diibaratkan seperti permainan roller coaster yang mulanya menyenangkan, dengan berbagai tanjakan dan turunan ekstrim yang membuat wajahnya panas karena berteriak dalam keseruan, kemudian diakhir ... semuanya menjadi datar. Tanjakan dan turunan itu tidak ada, hanya datar dengan kecepatan yang lambat layaknya sedang menaiki kereta mainan untuk anak-anak. Dan di ujung perjalanan, ia harus menentukan sendiri apa yang dirasakannya sepanjang perjalanan tadi.

Ia merasa rugi sudah berdebar dan memuji perjalanan awal yang dilaluinya. Itu sudah pasti.

Lalu ... ia akan menertawakan seluruh perjalanan yang terjadi.

Ia menghembuskan nafas dengan lambat. Bersama Miles, hidupnya terasa seperti lelucon. Laki-laki itu juga sama. Tapi bukan sesuatu yang buruk karena ia berhasil melupakan kesedihannya dan tertawa.

********
Ahahaha Miles, Miles 🙈

Sejauh ini ada yang mau punya suami kayak Miles? Sorry yaa kalau mungkin aku gak bisa menuhin ekspektasi kalian *mungkin, kalau ada* tentang karakter Miles. Mungkin harusnya dia sempurna, tanpa cela, perhatian, and such, and such, tapi gak ada manusia seperti itu oke? Your perfection lies in your imperfection. Aku percaya kayak gitu 😚

Dan aku emang sengaja buat Miles nggak jadi pria wattpad pada umumnya. Hope you don't mind? 😅

Anyway, aku mau bilang makasih, makasih, makasih, buat yang udah ngikutin cerita ini. Meskipun sepi votes, isokey. Selama masih ada view, I'm content 😂 Semoga aku gak bikin kalian bosen ngikutin cerita Miles dan Ami 😄

Oh, mau share my current activity yang nyangkut cerita ini, aku lagi riset tentang Inggris dan tempat tinggal Miles dulu pas masih kecil 👶🏻

Cukup bikin penasaran buat lanjut ngikutin? Penasaran dong hahaha 🤪

Okedeh, have a nice day, and see you on the next chapter 💃🏻
❣️❣️❣️
VIE.Tjan

********

A Rose for an Acre (SUDAH TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang