Chapter 48 - His Ring

159 8 0
                                    

Up date : 5th May 2019

*********
Cerita sebelumnya .....

Dipengaruhi oleh rasa kesal dan amarah, Ami menandatangani surat perceraian yang diberikan oleh Miles. Hanya untuk menyadari bahwa Miles serius terhadap tindakan pria itu, dan Miles menganggap semua yang berhasil didapatkan di Bali adalah suatu kelemahan yang harus disingkirkan. Ami juga tahu bahwa Miles keberatan terhadap kondisi dimana Ami-lah yang harus membuat keputusan menggantikan Miles.

Hati Ami semakin hancur ketika Miles mengatakan membencinya. Setelah berhasil menahan air mata dan turun dengan sebuah koper, Ami tidak mengerti kenapa Miles mempermasalahkan cincinnya yang dilepas.

Dan fakta tidak terelakkan yang tersembunyi di balik bentangan emas cincin Miles memberi pukulan yang telak pada Ami, menguatkan keputusannya untuk meninggalkan Miles.

Tapi ketika sudah di depan gerbang, dan Ami memutuskan untuk melihat tempat tinggalnya terakhir kali, Ami menemukan Miles masih menantinya.

*********

Waktu seakan berhenti untuknya ketika berlutut. Sosok gadis itu tampak tidak terlalu jauh, Ami melihat cincin di tangannya 'kan?

Ia tidak mengerti kenapa semua menjadi sekacau ini. Ia tidak menyangka Ami akan salah paham terhadap tindakannya.

Terbayang pertanyaan Ami tadi. Ya, dirinya memang berubah pikiran. Setelah malam itu ia menyadari bahwa mawar merah muda ini sudah kehilangan makna, maka ia memutuskan untuk menggunting semua. Untuk apa menyimpan sesuatu yang tidak bermakna untuknya?

Kemudian rumah ini, proyeknya di Bali, ia memang memutuskan untuk menyerahkan semua pada Ami. Karena semua itu ... akan lebih baik jika Ami yang mengurus, sementara ia harus melanjutkan balapan terakhirnya. Lagipula semua ini selalu menjadi milik Ami di mata hukum Indonesia. Dan setiap sahutan dari pertanyaan Ami selanjutnya, hanyalah buah dari kekesalannya terhadap reaksi Edward dan Ami, ditambah jika ia memenuhi ekspektasi Ami, maupun keinginan hatinya, maka sudah dijamin Ami tidak akan mau menandatangani surat perceraian itu.

Gadis itu akan mengatakan idenya konyol, bodoh, tidak berguna, tapi semua ini berguna untuknya. Setiap tindakannya yang selalu dipenuhi makna tersembunyi, harus dihancurkan dan harus diakhiri sekarang. Termasuk pernikahannya dengan Ami. Se-absurd apapun semua ini terdengar. Hei. Dirinya memang selalu absurd bahkan sebelum hari ini.

Setelah surat itu tersimpan di dalam map, rencananya ia akan mengeluarkan cincin dari berabad-abad sebelum dirinya lahir, dan menyematkan benda itu di jari manis pasangan hidup untuk Marquess of Artington.

Tapi perasaan getir di hatinya mengambil alih, ketika Ami dengan mudah menorehkan tanda tangan. Ia meluncurkan pertanyaan yang paling tidak ingin diucapkan, seharusnya ia menjelaskan semua, tapi ia tidak mampu. Ami begitu mudah memutuskan untuk melepaskan impiannya, begitu mudah memutuskan untuk berpisah darinya, bagaimana jika ia bersungguh-sungguh akan berpisah dari Ami?

Sehingga rencana awalnya, serta penjelasan dari setiap tindakan 'absurd-nya' hari ini, tidak akan terluncur dari mulutnya dalam beberapa menit kedepan.

Dan kemudian Edward menahannya, pria itu, bersuara dengan tinggi, memanggilnya dengan panggilan yang membuatnya berjengit, bukankah dirinya akan tampak konyol jika pada detik itu ia berlutut dengan cincin di tangan? Well, even in this situation I still care with my own image!

Lalu semua berjalan berkebalikan dengan harapannya. Ami tampak hendak menangis, kegetiran di hatinya membuatnya tidak ingin menatap gadis itu, dan dirinya terpaksa berbohong. Ralat.

A Rose for an Acre (SUDAH TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang