Part 15

886 97 15
                                    

"Kyungsoo oppa." seru Krystal saat baru saja keluar dari kantor dan menemukan Kyungsoo yang tengah menunggunya sambil bersandar di pintu mobil masih menggunakan setelan kantor nya.

"Oh Krystal. Akhirnya kau datang juga, lelah aku menunggumu." kata Kyungsoo yang kini merubah posisi berdirinya menjadi tegak.

Krystal berdiri tepat di hadapan Kyungsoo.

"Heleh, padahal kau baru menunggu beberapa menit. Tidak usah berlebihan." cibir Krystal

"Dasar ya kau ini. Menunggu hingga kantor mu sepi seperti ini kau kira sebentar apa ya. Heh, untung aku namja yang tampan dan sabar, jadi kau selamat." balas Kyungsoo menahan rasa kesalnya.

"Percaya diri sekali." cibir Krystal lagi seraya menundukkan kepala nya agar Kyungsoo tidak melihat nya padahal jelas-jelas suara nya begitu keras, jadi tidak mungkin jika Kyungsoo tidak mendengar nya. Meski tidak melihat nya, tentu saja Kyungsoo tahu bahwa Krystal tengah mencibirnya karena suara nya yang keras itu.

"Apa kau bilang?" Kyungsoo bersiap untuk menyentil kening Krystal.

Tapi karena Krystal yang tadinya menunduk tiba-tiba saja menegakkan kepala nya kembali. Membuat sasaran sentilan Kyungsoo berpindah, dari kening nya menjadi mata sebelah kiri Krystal. Gerakan tangan Kyungsoo tidak bisa dihindari lagi, hingga mengakibatkan suara rengekan Krystal terdengar karena sentilan Kyungsoo pada matanya itu lumayan keras.

"Ah, oppa appoyo. Ah, eotteokhae? Oppa, appo." rengek Krystal dengan menggerakkan tangan dan kaki nya sebagai penyaluran rasa sakit. Krystal memang se-berlebihan dan semanja itu jika bersama seseorang yang sudah lama hidup bersamanya.

"Aduh, Krystallie, mianhaeyo. Aku tidak sengaja. Kau tenanglah." kata Kyungsoo menenangkan Krystal dan mencoba untuk tidak ikutan panik. Dia menggerakan badan Krystal untuk menghadap dirinya dan sedikit bersender pada mobil nya.

Kemudian perlahan, Kyungsoo mengusap lembut kedua mata Krystal sebagai usaha untuk menghilangkan rasa sakit pada mata Krystal akibat sentilannya tadi. Kedua tangan Krystal mencengkeram pinggang Kyungsoo agar tetap dalam posisi seimbang.

"Apa matamu masih sakit? Aku minta maaf, aku sungguh tidak tahu jika yang kena malah matamu bukan keningmu." ucap Kyungsoo merasa bersalah.

"Tidak terlalu sakit oppa. Tapi kurasa, ada sesuatu yang masuk ke dalam mataku juga oppa. Mataku gatal dan perih." kata Krystal sambil mengucek mata sebelah kanannya dengan satu tangan.

Kyungsoo mencegah tangan Krystal yang akan kembali mengucek matanya itu.

"Jangan dikucek. Itu akan membuat matamu iritasi. Sini, biar aku tiup." Cegah Kyungsoo sambil menurunkan tangan Krystal kembali pada posisi awal.

Lalu Kyungsoo kembali menangkap wajah Krystal dengan kedua tangannya. Setelah itu Kyungsoo mendekatkan wajah nya dan mulai meniup mata Krystal yang tadi gatal dan perih.

Cukup lama mereka dalam posisi itu, Kyungsoo akhirnya menjauhkan wajah dan juga tubuh nya dari Krystal.

"Apa sudah lebih baik?" tanya Kyungsoo sambil memandang Krystal masih dengan raut khawatir.

"Ne oppa, gomawo." jawab Krystal dengan tersenyum.

"Hei tapi kau tidak terbawa perasaan kan karena apa yang aku lakukan tadi?" tanya Kyungsoo dengan percaya diri nya membuat Krystal terkejut dan tidak percaya.

"Heol, apa yang kau katakan tadi? Tentu saja tidak. Untuk apa aku terbawa perasaan dengan namja percaya diri sepertimu. Lagipula aku juga sudah menganggapmu seperti kakakku sendiri. Jadi, mana mungkin aku terbawa perasaan karena hal tadi. Apa otakmu sedang rusak hari ini, oppa? Kau benar- benar aneh." balas Krystal dengan tidak santai nya.

I'm in Love with You {Repost}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang