Chapter 22

18.4K 1.1K 55
                                    

Lerin benar-benar terkejut saat menerima sebuah pesan KakaoTalk dari Jungkook. Matanya yang tadinya mengantuk, dan tubuhnya yang hendak bersiap tidur, harus terbangun kembali setelah melihat siapa yang mengirimkan pesan padanya.

Lerin terdiam dan berpikir dari mana laki-laki itu mendapatkan nama KakaoTalk miliknya, sedangkan Jungkook tak pernah meminta dan dirinya juga tidak pernah memberikan. Lerin melirik kembali ke layar ponsel yang masih menampilkan chat KakaoTalk dari Jungkook, ia sedikit takut dan merasa jika ini bukan Jungkook, tetapi orang lain yang menyamar menjadi Jungkook, jadi dirinya harus tetap waspada.

"Masa iya dia yang gak pernah minta nama KakaoTalk bisa nge-chat gue, sih? Aneh bin ajaib." Ucapnya pada diri sendiri sambil terus menatap layar ponsel.

"Hm, save gak, ya?" Lerin masih terdiam lama. Di saat sedang berpikir, tiba-tiba otaknya berjalan dari yang tadinya tak berfungsi setelah mendapatkan pesan dari manusia dingin itu. Kemudian, Lerin bangun dari tempat tidur dan berlari ke kamar Jimin untuk bertanya tentang asal-usul dari mana Jungkook mendapatkan id-KakaoTalk miliknya.

Doorrr...!!! Doorrr...!!!

Lerin menggedor-gedor pintu Jimin sangat keras sambil terus berteriak.

"Bang Jimin...!!! Bang Jimin buka...!!!" teriaknya yang masih sibuk memukuli pintu kamar Jimin. Pintu itu tak kunjung terbuka, jadi Lerin mengeraskan teriakan sekaligus pukulannya.

"Bang Jimin...!!! Buka...!!! Atau gue bom kamar lo pakai petasan!"

Dan akhirnya pintu itu terbuka.

"Apaan sih lo teriak-teriak? Gue lagi tidur lah! Gak ngerti orang ini, hah!" teriak Jimin yang berusaha membuka matanya karena masih dalam keadaan mengantuk. Tidurnya harus terganggu karena suara bisik Lerin yang menggedor-gedor pintunya kamarnya.

"Lo yang kasih--"

"Lerin suara berisik apa itu? Kenapa kalian belum tidur?!"

Lerin sontak memberhentikan ucapannya karena orangtuanya tiba-tiba berteriak dengan cukup keras. Ia menghela napas lalu menoleh sebentar ke arah ruang tamu yang masih ada kedua orangtuanya di sana sedang menonton televisi.

"Nan kan, Mamah marah!" ketus Jimin yang merasa kesal dengan sikap Lerin.

Lerin menoleh ke wajah Jimin, lalu menundukkan kepalanya. "Iya, maaf. Gue cuma mau tanya aja, kok."

Jimin menghela napasnya. "Ya udah cepat, mau tanya apa?"

"Lo yang kasih nama KakaoTalk gue ke Kak Jungkook, ya?" tanya Lerin yang mulai serius.

Jimin membulatkan matanya karena merasa kaget. Ternyata setelah ia memberikan nama Kakaotalk Lerin, laki-laki itu langsung mengirim pesan. Jimin tertawa sendiri mengingat kejadian kemarin saat ia memberikan nama Kakaotalk Lerin, padahal Jungkook tak meminta.

Sebenarnya, Jimin tidak ada maksud apa pun dibalik ini semua, ia hanya ingin mendengkatkan Lerin dan Jungkook saja sebagai ketua Osis dan bendahara, takut jika saja Jungkook ingin mengabari Lerin untuk menanyakan soal uang kas Osis.

"Ih, kok lo malah ketawa-ketawa sendiri! Udah gila, ya?" Lerin mencubit pinggang Jimin, dan akhirnya pria itu berhenti tertawa.

"Sakit, nyet!" pekik Jimin sambil terus mengusapi pinggangnya yang kesakitan.

"Cepat kasih tau, darimana kak Jungkook dapat KakaoTalk gue!" pinta Lerin yang mulai terlihat kesal karena Jimin tak kunjung mau menjawab pertanyaannya.

"Gue gak tahu!"

"Bohong!"

Dan akhirnya Tom and Jery di dunia nyata bertengkar malam-malam. Padahal orangtua mereka sudah menyuruh keduanya untuk tidur, namun Lerin semakin keras berteriak dan membuat kedua orangtuanya yang sedang menonton televisi dengan tenang harus menoleh ke arah kamar Jimin dan Lerin kembali.

Ketua OSIS Dingin [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang