Chapter 42

15.1K 1.2K 182
                                    

Akhirnya Jungkook berhasil menemukan Lerin, ia benar-benar senang dan hampir ingin menangis. Jungkook menepuk-nepuk pipi Lerin sambil terus menggerakkan tubuh Lerin berkali-kali agar gadis itu bangun.

"Rin? Rin bangun, Rin!" Tangan Jungkook bergerak memegang dahi Lerin dan ia merasakan panas di sana, tangan gadis itu pun sudah dingin bagaikan es. Tanpa berpikir panjang lagi, Jungkook segera menggendong Lerin masuk ke dalam mobil dam membawanya ke hotel.

---

Sedari tadi Jimin hanya mondar mandir ke sana ke sini layaknya setrikaan menunggu Lerin yang belum juga ditemukan. Dan ia sangat berharap Jungkook menemukan adiknya karena hanya laki-laki itulah yang berhasil kabur untuk mencari Lerin di luar sana.

Bukan hanya Jiimin, anak-anak Bangtan, Yeri dan juga Aurin ikut panik dan sama-sama berharap Lerin bisa cepat kembali ke hotel dalam keadaan baik-baik saja.

Brughhkk...!!!

Terdengar suara pintu terbuka keras, semua orang menoleh ke arah sana dan di detik berikutnya terkejut bukan main, karena yang barusan datang itu adalah Jungkook tengah menggendong Lerin yang pingsan.

"Lerin?!" Jimin bangun dari duduknya dan langsung berjalan ke arah Jungkook untuk melihat kondisi Lerin. Yang lainnya pun ikut melihat.

"Ya ampun kenapa Lerin bisa pingsan? Cepat bawa ke kamar kita!" ajak Yeri pada Jungkook.

Jungkook menganggukkan kepalanya, dengan cepat ia langsung membawa Lerin ke kamar milik gadis itu, akan tetapi Jungkook tidak tahu jika pintu kamar dikunci oleh Cika. Jungkook berlari ke kamar dan langsung membuka pintu itu, namun tidak bisa karena pintu kamar itu memang sudah dikunci Cika dari dalam.

"Kenapa pintunya dikunci?! Ada siapa di sana?!" teriak Jungkook keras dari luar karena dirinya sudah semakin panik dengan kondisi Lerin, tapi seseorang yang berada di dalam tidak menjawab sama sekali.

Cika, Aurin dan anak-anak Bangtan akhirnya datang setelah beberapa menit.

"Ada siapa di dalam?" tanya Jungkook kepada mereka semua.

"Ci--Cika," jawab Yeri terbata-bata.

Jungkook membulatkan matanya, ia menghela napas kasar dan berkata, "DOBRAK!"

Jimin dan keempat temannya langsung mendobrak pintu kamar hotel Lerin, di sini hanya berempat karena Taehyung masih marah dengan Jimin dan tidak ingin ikut bergabung untuk membantu.

Brughhkk...!!!

Semua orang langsung kaget saat melihat Cika di dalam kamar yang tengah bersantai sambil menonton televisi, sekaligus ditemani banyak camilan di sekelilingnya.

"Cika?" Jimin selaku senior Osis Cika ikut terkejut melihat kelakuan junior Osisnya itu dari luar.

Karena kesabaran Yeri sudah habis dan amarahnya pada Cika sangat besar, ia masuk ke dalam kamar lalu menarik tangan Cika untuk dibawa keluar.

"Sini lo!" ketus Yeri sambil menyeret paksa tubuh Cika keluar.

Setelah Cika Sudah keluar kamar, Jungkook langsung membawa Lerin masuk dan  menidurkan Lerin di atas tempat tidur, sebelumnya Cika dan Jungkook sempat saling memandang satu sama lain beberapa detik, sampai pandangan Cika beralih ke Lerin yang pingsan dipelukan Jungkook. Jimin ikut masuk ke dalam kamar, sedangkan yang lainnya berada di luar.

"Rin... Rin bangun, Rin!" Jimin terus menepuk-nepuk pipi Lerin dan berharap adiknya itu bangun.

"Ambil minum sana, Jim." Ujar Jungkook dingin ke Jimin.

Ketua OSIS Dingin [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang