Chapter 21

17.6K 1.1K 72
                                    

Setelah jam istirahat selesai, Lerin dan Taehyung segera pergi dari kantin, semua murid juga langsung berlarian ke arah kelasnya masing-masing.

Tentu saja, Lerin sangat berterima kasih pada Taehyung yang sudah mentraktirnya makan di kantin tadi. Awalnya, ia sempat menolak karena merasa tak enak pada Taehyung, namun laki-laki itu terus saja memaksa, jadicia hanya bisa menerima dan akan mentraktir Taehyung jika ada kesempatan.

Ia dan Taehyung pergi ke kelas berdua dan kebetulan mereka satu arah. Lerin bisa merasakan detak jantungnya tak berjalan mulus saat tengah berjalan berdampingan bersama Taehyung, bukan karena ia menaruh rasa, melainkan dirinya selalu menjadi bahan tontonan dan ocehan para murid-murid yang sedang duduk di luar kelas mereka.

Memang, Taehyung sangat terkenal dan di gilai para murid perempuan di sini. Wakil ketus Osis sekaligus most wanted yang sesungguhnya itu mampu menarik perhatian semua orang hanya dengan tatapan, Kim Taehyung mempunyai ciri khas mata yang tajam dan berkarisma, jadi siapapun yang akan ditatap olehnya akan panas dingin selama tujuh hari akibat terbayang-bayang hingga ke seluruh tubuh.

"Makasih ya Kak traktirnya," ucap Lerin sambil tersenyum manis setelah mereka sampai di kelas Lerin.

Taehyung ikut tersenyum."Sama-sama, santai aja kali, Rin. Lo mau minta gue traktir lagi juga boleh, kok." Lalu tertawa keras.

Lerin berdecak pelan mendengar perkataan Taehyung yang semakin hari semakin aneh, tanpa berpikir lagi, ia segera masuk ke dalam kelas karena sebentar lagi pelajaran akan dimulai. Sebelum sampai ke tempat duduk, Lerin menyempatkan diri untuk menoleh ke belakang, tepat ke arah Taehyung yang masih berdiri di depan pintu sambil terus tersenyum, kemudian membalikkan tubuhnya lagi dan pergi ke tempat duduk setelah dibuat jantungan oleh Taehyung. Taehyung hanya tertawa melihat ekspresi Lerin, lalu setelahnya pergi.

"Cie... Lerin lagi dekat ya sama Kak Taehyung," ucap murid yang duduk di kursi tempat duduknya.

"Eng-enggak, kok." Jawab Lerin terbata-bata. Padahal seharusnya, ia tak perlu gugup seperti ini, atau mungkin ini efek senyuman manis Taehyung tadi.

Dan tak lama Cika datang dari kantin, namun gadis itu terlihat sangat kesal sekaligus marah, kemudian duduk di samping Lerin dengan kasar sambil melipat kedua tangannya di depan dada.

"Kenapa lo?" tanya Lerin yang merasa bingung dengan sikap temannya itu.

"Kesal! Kesal! Kesal! Gue kesal sama Kak Jungkook! Ih..." teriak Cika membuat semua orang yang ada di dalam kelas menoleh pada Cika.

"Kesal kenapa? Kok habis makan bareng sama Kak Jungkook malah jadi kesal? Emang dia ngomong apa aja?"

Cika menghela napas kasar dan mulai berbicara. "Lo tau gak sih, Rin? Itu mulut Kak Jungkook di lem pakai lem cap gajah yang ada di iklan gitu, sumpah sih tuh orang gak mau ngomong sama sekali, gue terus yang tanya, atuh gimana gak kesal coba." Cika berbicara sangat keras, membuat semua murid menoleh ke arahnya lagi dan kali ini dengan ekspresi kaget karena baru saja Cika mengucapkan nama Jungkook, laki-laki yang disukai banyak orang termasuk teman-teman sekelasnya.

"Stttt...!!! Bisa gak sih lo jangan teriak-teriak?" Lerin menutup mulut Cika menggunakan telapak tangannya.

Cika melepaskan tangan Lerin dari mulutnya. "Bodo amat! Gue lagi kesal!"

Lerin hanya menghela napas kasar melihat Cika yang mungkin sedang sangat kesal telah gagal membuat Jungkook luluh dengan ajakan ke kantin tadi. Tapi menurutnya ini salah Cika juga, seharusnya Cika bertanya terlebih pada Jungkook sebelum ke kantin agar tahu laki-laki itu benar ingin pergi atau tidak.

Ketua OSIS Dingin [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang