Jungkook mencium bibir Lerin sekilas. Ingat hanya mencium bukan melumati.
Setelah Lerin merasakan bibirnya sudah tidak suci lagi dan laki-laki itu telah mengambil first kiss-nya, ia segera menarik tangan Jungkook dari matanya sampai akhirnya terlepas juga. Lerin melihat Jungkook tersenyum sampai memperlihatkan gigi-gigi kelincinya, laki-laki itu seakan tak merasa bersalah setelah berhasil mencium bibirnya untuk pertama kali.
"Ih Jungkook!" Lerin membalikkan paksa tubuhnya menghadap Jungkook untuk memberikan laki-laki itu pelajaran.
Namun, di saat dirinya hendak mengerjai Jungkook dengan menarik rambut laki-laki itu, tiba-tiba tubuhnya kembali di dorong ke kursi, dan sekarang ia berada di bawah dan Jungkook di atasnya. Kursi ini memanjang seperti ranjang, bukan kursi yang biasa dipakai untuk memuat beberapa orang.
Jungkook menaikkan sebelah alisnya sambil tersenyum menyeringai. Firasat Lerin mengatakan jika pacarnya ini akan menyerangnya dengan ciuman yang sebenarnya.
"Hehe, kalau lo berani cium gue, gue tam--"
"Woi!"
Jungkook dan Lerin sontak terkejut, dan Lerin segera mendorong Jungkook hingga laki-laki itu terjatuh ke tanah. Lerin lalu menoleh ke belakang, rupanya itu adalah Yeri. Yeri yang sudah menyelamatkan Lerin dari terkaman Jungkook.
"Kalian berdua lagi--"
"Sstt...!!!" Lerin langsung menuntup mulut Yeri dengan telapak tangannya agar temannya itu tidak mengatakan hal yang aneh-aneh.
"Yeri... Yeri sayang, ayo kita pergi dari sini." Lerin mendorong tubuh Yeri dan meninggalkan Jungkook yang masih terdampar di tanah seperti putri duyung.
Setelah Lerin mendorong tubuh Yeri cukup jauh dari Jungkook, ia memberhentikan langkahnya.
"Rin, lo kok dorong gue sih?" tanya Yeri yang sepertinya tak terima tubuhnya didorong.
"Gue takut lo ngomong hal aneh di depan Jungkook," jawab Lerin sambil cemberut.
Yeri tertawa keras sambil bertepuk tangan layaknya orang gila. "Aahh... Gue tahu, lo habis--"
"Ih enggak!" Lerin segera memotong perkataan Yeri yang semakin mengada-ngada.
"Gue bercanda. Ayo cepat kita main! Yang lainnya udah pada nunggu di sana." Yeri langsung menarik tangan Lerin dan membawanya kepada ketiga temannya yang sudah sedari tadi menunggu.
Setelah beberapa menit akhirnya sampai dan ternyata benar, Lerin melihat teman-temannya berpakaian rapih seperti hendak pergi. "Eh kalian mau ke mana?" tanyanya yang masih bingung.
"Main lah, Rin. Keluar sana jalan-jalan," ucap Aurin.
"Halah kalian ngomong bahasa Inggris aja gak bisa, sok-soan mau main jalan-jalan keluar." Ejek Lerin sambil tertawa terbahak-bahak.
Lerin tertawa kencang seakan mengejek teman-temannya itu yang jika sedang belajar bahasa Inggris di kelas tidak pernah bisa, sedangkan ketiga temannya hanya terdiam melihat Lerin tertawa. Kemudian di detik berikutnya, Yeri langsung menarik tangan Lerin dan mereka berempat pun akhirnya bisa jalan-jalan keluar menikmati indahnya pemandangan di London.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketua OSIS Dingin [SUDAH TERBIT]
FanfictionSUDAH DITERBITKAN oleh penerbit Guepedia. (Open PO) Seiring berjalannya waktu, Jungkook yang dingin dan pendiam menjadi semakin berbeda ketika salah satu Bendahara OSIS-nya itu selalu membuatnya geram. Namun siapa sangka, dibalik segala pertengkara...