Lerin sangat mengenali pemilik suara itu ketika dia berbicara di dekat telinganya. Dia seorang laki-laki, bersuara berat dan mampu membuat siapa pun yang merasakannya merinding apabila mendengar dari jarak dekat. Karena rasa penasaran, Lerin mulai membalikkan tubuhnya ke belakang
"DOR...!!!"
"Aaaaa...!!!"
PLAK!
Lerin reflek menampar wajah Taehyung saat laki-laki itu menatapnya sangat dekat dari belakang. Taehyung meringis kesakitan sambil memegang pipinya, sedangkan Lerin segera bangun dari posisinya menjadi duduk bersila di atas tempat tidur.
"Kak Taehyung? Ma--maaf..." ucap Lerin sambil terus menggigiti kuku ibu jarinya ketika melihat Taehyung menunduk karena merasakan sakit akibat ulahnya.
"Anjeng, ini titisan Alien mana bisa nyasar di kamar gue." Batin Lerin.
Setelah rasa sakit pada pipi Taehyung mulai mereda, barulah Taehyung mengangkat kepalanya dan menatap ke wajah Lerin yang terlihat panik.
"Kak Taehyung, kok lo bisa ada di sini? Ngapain ke kamar gue? Entar kalau Bang Jimin lihat gimana?"
Taehyung tak menjawab pertanyaan Lerin, laki-laki itu malah tertawa sampai menampil box smile manisnya yang membuat siapa pun merasakan terbang ke langit tujuh apabila dilihat dalam jangka waktu panjang.
"Kak Taehyung! Ngapain ke sini? Emang udah diizinin sama Bang Jimin?" tanya Lerin sekali lagi karena dirinya sudah kesal melihat Taehyung yang terus saja tertawa tanpa menjawab pertanyaannya.
"Gak diizinin juga gue bakal dateng aja." Jawab Taehyung sambil tersenyum menyeringai.
"Bangsat, Kak Taehyung! Lo jangan smirk, gue ambigu!"
Lerin sudah merasakan panas dingin pada tubuhnya, keringatnya pun mulai bercucuran saat Taehyung tersenyum menyeringai di hadapannya. Dan ternyata ia panas bukan karena tatapan Taehyung, melainkan AC kamarnya yang mati.
Mereka berdua terdiam selama beberapa detik dan saling melempar pandangan satu sama lain karena Lerin tak berani menatap wajah Taehyung. Bukan karena Taehyung terlalu tampan untuk ditatap, melainkan ia harus menjaga perasaannya dan juga Jungkook perasaan ketika ada seseorang yang berusaha masuk ke dalam hubungannya.
Lerin sebenarnya tidak pernah berpikir jika Taehyung akan mengacaukan hubungannya, namun ia tetap harus menjaga perasaan Jungkook walaupun laki-laki itu terus membuatnya marah setengah mati, apalagi setelah kejadian tadi.
"Rin, keluar yuk," ucap Taehyung yang secara tiba-tiba, membuat Lerin berhenti dari lamunannya dan melirik ke arah Taehyung dengan tatapan kaget.
"Keluar? Lo mau keluar? Silakan aja gue gak ngelarang kok." Jawab Lerin.
Taehyung menghela napasnya. "Maksudnya, lo sama gue gitu keluar main bareng di luar."
Lerin membulatkan matanya sewaktu mendengar ucapan Taehyung. Dirinya terdiam beberapa saat sambil berpikir soal ajakan Taehyung. Bukannya tak terima, tapi ia takut ajakan ini dilihat Jungkook dan akan menimbulkan konfik baru lagi. Kejadian di sekolah saja kedua laki-laki itu masih belum diselesaikan, ditambah lagi dengan yang ini, dan pasti semakin bertambah buruk.
"Mau gak, Rin? Kalau gak mau juga gak apa-apa. Gue juga tahu lo pasti mikir ajakan gue ini bakal ketahuan sama Jungkook, kan? Terus lo berdua putus deh."
Lerin membulatkan matanya untuk kedua kali, namun kali ini ia sedikit kesal dengan ucapan Taehyung yang terdengar memaksa, apalagi di akhir kalimat Taehyung seperti menyuruhnya putus dengan Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketua OSIS Dingin [SUDAH TERBIT]
FanfictionSUDAH DITERBITKAN oleh penerbit Guepedia. (Open PO) Seiring berjalannya waktu, Jungkook yang dingin dan pendiam menjadi semakin berbeda ketika salah satu Bendahara OSIS-nya itu selalu membuatnya geram. Namun siapa sangka, dibalik segala pertengkara...