Ini adalah pagi pertama Lerin dan Jungkook berada di Thailand. Jungkook sudah bangun limabelas menit yang lalu dan sekarang pria itu tengah mandi, sedangkan Lerin masih nyaman di atas tempat tidur.
Drrtt... Drrtt... Drrtt...
Lerin merasakan ponselnya bergetar, lalu dengan cepat tangannya bergerak meraih dan sempat terkejut juga karena yang meneleponnya barusan adalah Mamahnya.
"Halo, Mah?"
"Mamah sama Papah besok pulang ke Korea."
"Harus besok, Mah?"
"Kenapa? Kamu gak mau Mamah pulang?"
"Bu--buka gitu, Mamah jangan dulu pulang, ya? Lerin sama Bang Jimin mau liburan ke Thailand."
"Hmm... Ada dananya gitu?"
"Gampang, tinggal telepon Papah. Hehe..."
"Anak laknat--"
Tut... Tut... Tut...
Lerin langsung mematikan panggilannya padahal di sana Mamahnya belum selesai berbicara. Memang anak durhaka Lerin ini.
"Huufff..." Lerin melempar ponselnya ke samping hingga terjatuh ke lantai dan membuat bunyi di sana, ia reflek buru-buru ambil namun langsung diambil duluan oleh Jungkook.
"Bosen main Hp?" tanya Jungkook dingin sambil memutar-mutarkan ponsel Lerin di tangannya.
"Eng--enggak, hehe... Tadi tuh ngegelonjong dia seluncuran dari kasur," jawab Lerin terbata-bata menahan rasa gugup.
Jungkook tak merespon lagi lalu ia menaruh ponsel Lerin di atas meja dan lanjut mengeringkan rambutnya yang basah menggunakan handuk kecil. Lerin membulatkan matanya sambil menelan ludahnya sendiri ketika melihat pemandangan langka di depannya. Lerin berani sumpah, Jungkook benar-benar tampan saat tengah mengeringkan rambut.
Jungkook memberhentikan aktivitasnya kemudian menoleh pada Lerin karena tahu dia sedang diperhatikan. "Apa?"
Lerin mengedipkan matanya. "Eng--enggak," dan kembali membaringkan tubuhnya ke kasur.
"Jung, lo mau ke mana rapih amat? Pulang, ya? Tapi kok belum diberesin barang-barangnya? lo juga gak negur gue buat mandi. Gue curiga lo ada janji sama orang lain." Lerin bertanya pertanyaan yang menurut Jungkook tidak masuk akal.
Jungkook tak menoleh ke arah belakang, posisinya sekarang adalah duduk di sisi ranjang sambil bermain ponsel, sedangkan Lerin berada di belakangnya. Seperti pasangan suami istri yang baru menikah.
"Lo marah ya gara-gara gue nyuruh lo tidur di luar?" tanya Lerin lagi.
Semalam, Lerin memang menyuruh Jungkook untuk tidur di luar karena mereka berdua belum boleh tidur bersama. Ralat! Mereka berdua sudah pernah. Lerin bukan menyuruh Jungkook tidur di luar hotel-nya, melainkan di luar kamar dengan tenda yang Jungkook bawa dan buat sendiri.
Lerin memperhatikan diam-diam Jungkook dari belakang yang tengah bermain ponsel sambil tersenyum sendiri seperti ada sesuatu yang disembunyikan darinya.
"Bentar lagi gue ke sana." pesan Jungkook pada orang itu.
"Ditunggu, jangan sampe gak dateng."
Jungkook tersenyum lalu menaruh ponselnya ke dalam saku.
"Lo kenapa senyum-senyum sendiri?" tanya Lerin dari belakang.
Jungkook sontak reflek. "Enggak,"
"Ada yang di rahasiain, ya--"
"Mendingan lo mandi, deh. Gue pengen pergi." Suruh Jungkook tanpa melihat ke arah Lerin karena dia sedang sibuk memasukkan barang yang dibelinya kemarin ke dalam tas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketua OSIS Dingin [SUDAH TERBIT]
FanficSUDAH DITERBITKAN oleh penerbit Guepedia. (Open PO) Seiring berjalannya waktu, Jungkook yang dingin dan pendiam menjadi semakin berbeda ketika salah satu Bendahara OSIS-nya itu selalu membuatnya geram. Namun siapa sangka, dibalik segala pertengkara...