Hari ini, Cika mengajak Lerin untuk pergi entah ke mana dan Lerin hanya mengikuti saja kemauan sahabatnya itu. Jika ditolak, Cika akan marah layaknya anak kecil yang tak mendapatkan permen dari ibunya.
Sebenarnya ia malas untuk pergi. Hari ini seharusnya jadwalnya tidur, namun sahabat laknatnya itu malah mengacaukan semuanya yang membuat dirinya harus menerima nasib mengikuti Cika pergi.
"Yeri! Aurin!" teriak Cika, membuat kedua temannya itu yang sedang mengobrol langsung menoleh.
"Akhirnya lo datang juga, lumutan nih gue tunggu lo pada, nyet!" ketus Yeri yang nampak kesal menunggu Lerin dan Cika terlalu lama.
"Gue tunggu Lerin dulu, dia malah tidur kan oon." Jawab Cika sambil menoleh ke arah Lerin.
Lerin hanya menghela napas kasar pasrah diajak ketiga temannya main, padahal matanya masih mengantuk dan semoga saja dirinya tidak tidur di tengah jalan.
"Ya udah, cus lah pergi!" Yeri bersiap-siap pergi kemudian disusul yang lainnya.
Mereka berjalan-jalan santai sambil menikmati cuaca indah di kota Seoul. Hari ini tidak terlalu panas jadi mereka bisa dengan santainya berjalan tanpa takut panas. Hari minggu cerah ini memang selau dimanfaatkan orang Korea untuk berpergian atau berlibur setelah lelah bekerja.
Siang ini di jalan Seoul cukup ramai, kebanyakan dari mereka berjalan kaki atau sedikitnya menggunakan transportasi pribadi. Namun, anak-anak muda di sini biasanya memilih untuk berjalan kaki sambil mencari pria tampan jika itu perempuan. Atau pun para pria sekalian mencari wanita cantik yang bisa diajak jalan bareng.
"Para gadisku, ke Mall ayo!" teriak Cika sambil menunjuk Mall yang ada di depan.
Yang lainnya ikut menoleh dan Cika langsung mengangguk semangat, karena dia lah yang sangat suka jika diajak berbelanja.
Mereka langsung berjalan pergi ke Mall. Saat sudah sampai, mata mereka tidak bisa diajak bekerja sama jika melihat barang-barang bagus, lalu Cika langsung berlari ke arah tempat kosmetik untuk membeli make up karena sedang ada diskon besar-besaran.
"Wow, lipstik lagi diskon!" teriak Cika lalu tangannya bergerak melihat-lihat barang yang sudah menggoda di depannya.
Ketiga temannya itu cuma menatap satu sama lain pada saat melihat Cika dengan gilanya memilih lipstik apa pun yang dipilih.
"Woi, kalian gak beli? Ayo cepat beli! Nanti nyesal," ujar Cika melirik sekilas pada teman-temannya itu lalu fokus memilih lagi.
"Lo mau beli, Rin?" tanya Yeri pada Lerin.
"Enggak, ah... Males." Lerin menggelengkan kepalanya kemudian menatap Aurin. "Lo mau beli, gak?"
Aurin pun sama hanya menggelengkan kepalanya, jadi mereka hanya melihat Cika memborong make up.
Setelah Cika selesai dengan tugasnya, gadis itu segera pergi ke kasir untuk membayar belanjaannya. Saat sedang menunggu Cika bayar, mata Lerin tiba-tiba melihat ke arah tempat hoddie dan ia langsung berjalan menghampiri tempat itu lalu disusul Yeri dan Aurin, sedangkan Cika masih sibuk bayar.
"Mau beli hoddie, Rin?" tanya Yeri pada Lerin di sampingnya.
"Kayaknya ini bagus, gue suka ada gambar kelincinya." Jawab Lerin tanpa menoleh ke arah Yeri karena matanya fokus memilih-milih hoddie.
Yeri dan Aurin tak tinggal diam, ia juga sibuk memilih karena hoddie di sini lumayan bagus dan harganya pun sangat terjangkau, tidak menguras dompet.
"Gue mau yang ini, deh..." Lerin menunjukkan barang yang dipilihnya pada Yeri dan Aurin.
"Nah iya bagus, terus juga cocok sama lo," jawab Aurin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketua OSIS Dingin [SUDAH TERBIT]
Fiksi PenggemarSUDAH DITERBITKAN oleh penerbit Guepedia. (Open PO) Seiring berjalannya waktu, Jungkook yang dingin dan pendiam menjadi semakin berbeda ketika salah satu Bendahara OSIS-nya itu selalu membuatnya geram. Namun siapa sangka, dibalik segala pertengkara...