Seseorang yang kebetulan berada di dekat situ langsung berlari ke arah gudang setelah mendengar ada teriakan minta tolong dari dalam.
"TOLONG...!!! hiksss..." Lerin tak bisa melakukan apa pun kecuali menangis meminta pertolongan. Ia sangat berharap siapa pun datang untuk menyelamatkan, ponselnya benar-benar mati karena baterai habis, jadi ia tidak bisa menelepon Jimin untuk meminta pertolongan.
"Siapa di dalam?" tanya orang itu dari luar setelah sampai di gudang.
Lerin yang mendengar ada suara dari arah luar langsung berdiri dari jongkoknya lalu berteriak, "PLISSSS... TOLONG GUE! GUE KE KUNCI DI DALAM..!!!"
setelah mendengar memang ada orang di dalam gudang, laki-laki itu segera mencari benda yang bisa dapat digunakan untuk membuka pintu. Setelah mendapatkannya, ia segera merusak dan akhirnya terbuka juga.
Lerin yang melihat pintunya berhasil terbuka langsung memeluk orang itu tanpa melihat siapa seseorang yang sudah berhasil menyelamatkannya, sedangkan Jungkook terkejut setengah mati saat mengetahui orang yang terkunci di dalam gudang adalah Lerin.
"Makasih banyak... Gue gak tau gimana jadinya kalau lo gak datang," ucap Lerin yang masih dipelukan Jungkook.
Jungkook hanya bisa diam saat tubuhnya dipeluk erat oleh Lerin. Ia merasakan tubuh Lerin dingin dan bergetar, mungkin efek takut gadis itu saat berada di dalam. Jungkook bisa merasakan detak jantungnya berdetak dua kali lebih cepat ketika berada dalam situasi seperti ini, entah karena apa tapi ini benar-benar mengganggunya, dan Jungkook juga merasakan baju di bagian dadanya basah akibat tangisan Lerin.
"Ekhem..." Jungkook berdeham keras, membuat Lerin melepaskan pelukannya dan terkejut saat melihat siapa yang barusan dipeluknya.
"Kak--kak Jungkook? Ma--maaf--" Lerin menunduk ke bawah karena merasa malu sudah memeluk hingga membuat baju Jungkook basah karena air matanya.
Jungkook membersihkan bajunya yang basah beberapa menit, lalu ia menatap Lerin yang masih menunduk. "Kenapa lo bisa ke kunci?"
Lerin mengangkat kepalanya, kemudian menatap Jungkook dengan raut wajah yang masih sembab akibat terlalu banyak menangis saat berada di dalam gudang. Ia masih terdiam dan belum berani menjawab pertanyaan Jungkook, karena sebelum terkunci, Sera beserta kedua temannya itu berpesan untuk tidak memberitahu siapa-siapa tentang kejadian ini. Jika dirinya sampai memberitahu, maka sesuatu yang buruk akan menimpanya dan Lerin tidak mau itu terjadi.
"Emmm... Tadi gue ke kunci aja kok, Kak pas mau ambil barang di dalam," jawab Lerin yang terpaksa berbohong kepada Jungkook karena ia takut pada Sera.
Jungkook sedikit membulatkan matanya, namun ia masih belum percaya dengan jawaban Lerin. "Gak usah bohong. Gak ada orang yang ke kunci waktu ambil barang."
Lerin menatap wajah Jungkook lama. Ia bisa melihat dua bola hitam laki-laki itu terlihat khawatir, entah mengkhawatirkannya atau tidak, tetapi mungkin ini bukan waktu yang tepat dirinya untuk berbohong pada Jungkook. Sera itu sudah keterlaluan, ia takut jika dibiarkan akan semakin menjadi.
"Rin, jawab pertanyaan gue," ucap Jungkook lagi.
Lerin mengambil napas beberapa detik sembari mengumpulkan keberanian untuk berkata jujur, setelah dirinya siap barulah menjawab pertanyaan Jungkook. "Sera yang udah kunci gue di dalam gudang."
Jungkook sontak kaget. "Sera? Yang anggota Osis itu?"
Lerin menganggukkan kepalanya.
Rahang Jungkook mengeras. "Keterlaluan dia!" kemudian memukul ding-ding di depannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/149428784-288-k518928.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketua OSIS Dingin [SUDAH TERBIT]
FanfictionSUDAH DITERBITKAN oleh penerbit Guepedia. (Open PO) Seiring berjalannya waktu, Jungkook yang dingin dan pendiam menjadi semakin berbeda ketika salah satu Bendahara OSIS-nya itu selalu membuatnya geram. Namun siapa sangka, dibalik segala pertengkara...