Bab 4: Sarah

725 25 0
                                    


Rumah sang pemuda cukup kecil dan sederhana, ia tidak banyak menghabiskan waktu untuk dapat mengelilingi seisi rumah. 

Saat ini Reno terbang melayang menembus setiap tembok dari ruangan yang satu keruangan yang lainnya.

Dalam waktu singkat Reno berhasil menembus ruangan kamar tidurnya sendiri, menuju ruang keluarga, melintasi kamar orang tuanya, kemudian menuju dapur dan kamar mandi.

Reno berusaha mengingat keadaan dan kondisi setiap ruangan, mencoba menghapal setiap posisi benda disekitar ruangan ketika ia berkelana dengan tubuh halusnya. 

Hal ini ia lakukan untuk melakukan konfirmasi ("Reality Check") ketika kembali ketubuh fisik nantinya.

Reno kembali terperanjat kaget kembali ketika ia hendak menghapal kondisi ruangan sekitar. 

Rasa kaget sang pemuda diiringi dengan rasa takjub dengan proses menghapal yang begitu luar biasa cepat didalam otaknya terjadi lagi.

Hal ini membuat sang pemuda lagi – lagi menyimpulkan bahwa proses menghapal dan mengingat pada dimensi astral akan berlipat – lipat lebih cepat dibandingkan dengan proses menghapal didimensi dunia nyata.

Reno kembali terbang melayang melewati tembok menuju halaman rumah setelah sang pemuda berhasil menghapal setiap benda disekitar ruangan rumahnya.

Sesampainya dihalaman, ia terperanjat kaget dengan sosok perempuan berambut panjang mengenakan gaun putih tampak duduk sambil bernyanyi diatas sebatang pohon yang rindang dan tinggi.

Sosok perempuan misterius ini memilki raut muka pucat, tanpa bola mata, dan mengeluarkan tetesan air mata.

Sang pemuda cukup terkejut dengan tetesan air mata yang menempel pada pipi wanita misterius ini. 

Tetesan air mata yang tampak dimukanya bukan lah tetesan air mata melainkan tetesan darah.

Walau terkejut, Reno mencoba tenang dan menghiraukan wajah aneh dihadapannya, mengalihkan pandangannya dari sang perempuan kepada pohon tua tempat dimana sosok misterius itu duduk.

Pohon ini cukup rindang, tua dan besar. 

Keberadaan pohon tua ini sudah berkali - kali diceritakan secara turun – temurun oleh keluarganya. 

Pohon ini juga telah ratusan tahun berada dihalaman rumah Reno.

"Hantu?" Ren bergumam dalam hati.

Pada awalnya sosok misterius yang sedang duduk pada sebatang pohon itu menengok dan melihat Reno tanpa ekspresi.

Namun kemudian wajahnya berubah, rasa curiga dan penasaran terpancar dari raut wajah sosok misterius dihadapan sang pemuda.

Tidak hanya Reno yang terkejut namun juga sosok misterius ini tampak kaget juga ketika Reno berdiri melayang dihadapannya.

Sosok Reno yang saat ini transparan, berkilau dan bersinar membuat gadis misterius itu terdiam sesaat sebelum bergerak mendekati Reno dan berbicara.

"Kamu?" tanya sosok misterius kepada Reno.

"Aku? Reno Prayuda, kamu siapa?" tanya Reno kepada sosok dihadapannya. 

Pembicaraan mereka tidak menggunakan lisan melainkan menggunakan batin atau hati.

"Aku, Sarah, dari ras hantu, penunggu pohon tua ini" Jawab sang hantu bernama Sarah kepada Reno.

"Sarah? Oh, Panggil saya Reno." Jawab Reno.

"Iya aku tahu kamu, selama bertahun – tahun aku disini bagaimana mungkin aku tidak tahu kamu? tapi yang aku bingung kenapa tubuhmu berkilau transparan? Apakah kamu tubuh halus dari Reno? apakah kamu hendak pergi ketanah astral?"

"Astral?" Reno sempat terdiam dan berpikir dengan pernyataan Sarah soal astral.

"Ya, Astral, sejauh ini manusia yang bisa menembus tanah astral sudah tidak pernah muncul lagi setelah ribuan tahun lamanya menurut dimensi waktu tanah astral"

"Kemajuan teknologi dan peradaban dunia saat ini, menyebabkan keinginan dan nafsu manusia berubah menjadi emosional dan lebih beringas. Salah satu syarat manusia bisa menembus dunia Astral adalah nurani yang bersih dan kemampuan untuk mengendalikan emosi yang luar biasa."

"Manusia yang bisa menembus dunia astral akan kami juluki dengan gelar Ras Manusia dari golongan Astral" Sarah kembali melanjutkan. "Ras manusia dari golongan astral adalah ras manusia yang sangat ditakuti oleh ras – ras lain ditanah astral".

"Setiap manusia dengan golongan astral tidak sama dengan ras astral lainnya, karena menurut sejarah, ras manusia yang berhasil menembus dunia astral akan memiliki kemampuan bawaan yang unik dan kuat. Oleh sebab itu banyak ras ditanah astral akan mendewakan ras manusia" ucap Sarah.

Reno terdiam dan kemudian bertanya kepada Sarah: "Kalau begitu manusia sepertiku banyak didunia astral?"

"Tentu saja tidak ada selain kamu, ras manusia dari golongan astral telah punah seribu tahun yang lalu menurut dimensi waktu tanah astral" Ucap Sarah

"Punah? Dimensi waktu tanah astral?" Ren bingung

"Seribu tahun lalu perang suci pecah ditanah astral. Perang besar antara Ras Manusia melawan Ras Iblis berlangsung hingga seratus tahun, banyak korban berjatuhan, termasuk punahnya Ras manusia dari tanah astral" Sarah membalas.

-----------------------------------------------------------------------------------------------

Buku ini dapat dibeli diplay store atau google books atau play book dengan keyword "tanah Astral"

Tanah Astral Awal Mula SegalanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang