Bab 32: "Grand Finale"

556 28 0
                                    

Semi final telah berakhir, 50 peserta berhasil lolos masuk kebabak Grand final.

Salah satu peserta yang lolos masuk kedalam babak grand final adalah seorang pemuda berumur 16 tahun dari kerajaan kelas E.

Babak grand final akan terdiri dari dua babak. Babak pertama kembali menggunakan mekanisme satu lawan satu yang dipecah kedalam 5 arena.

Setiap arena akan kembali diisi oleh sepuluh peserta yang masing – masing akan kembali bertarung secara bergiliran.

Reno kembali melihat kearah layar projector lalu menemukan dirinya masuk kedalam arena nomor 5.

Singgih berada diarena nomor 4, Mangku Alam berada diarena nomor 3 dan Mei Li berada diarena nomor 2.

Babak final kali ini cukup berbeda dengan grand final diacara 10 tahun lalu.

Sepanjang sejarah kompetisi ini berlangsung, belum pernah terjadi sekalipun, Kerajaan kecil dapat menembus rangking 50 besar.

Babak grand final kali ini terdapat dua kuda hitam yang secara mengejutkan muncul kepermukaan, mereka adalah Reno Prayuda dari Kerajaan Paragon dan Adinggar Mei Li Ruolan dari kerajaan Brathayuda.

Kedua kuda hitam ini memberikan warna tersendiri dalam babak grand final pada kompetisi termegah diwilayah benua Bhayangkara.

Namun begitu, semua pihak tetap terkesima dengan sepak terjang kuda hitam bernama Reno Prayuda dari kerajaan Paragon.

Didalam pertandingan area nomor 5 Reno kembali menunjukan dominasinya dengan melakukan sekali gebrakan untuk menjatuhkan lawan – lawannya.

Hal yang sama disemi final kembali terulang.

Reno berhasil melenggang kerangking 5 besar dan masuk kedalam babak kedua pada event grand final ini.

Singgih dan Mangku alam juga lolos menjadi juara diarena masing – masing. Berbeda dengan Mei Li yang berada di arena 2.

Ia dikalahkan oleh seorang perwakilan dari kerajaan Bhayangkara bernama Aria Wirabuwana.

Aria Wirabuana dengan Mei Li hanya terpaut selisih 1 kemenangan dimana posisi kemenangan Aria lebih banyak dibandingkan Mei Li.

Aria sendiri adalah sosok yang juga masuk dalam "Top Five Kills Rangking" pada babak kualifikasi.

Jawara Arena 1 juga diisi oleh perwakilan dari kerajaan Bhayangkara bernama Lando Tribuwana yang juga pernah mengisi daftar "Top Five Kills Rangking" dibabak kualifikasi.

Masuknya Reno kedalam babak final rangking 5 besar membuat semua pihak berdecak kagum.

Pertarungan terakhir dibabak 5 besar sendiri akan berbeda dengan babak – babak sebelumnya.

Pada babak kedua digrand final ini kelima peserta akan beradu jotos bersamaan secara langsung diarena.

Siapapun yang kalah terlebih dahulu maka akan langsung berada diposisi rangking terbawah didalam lima besar dan terus berlanjut hingga akhir menyisakan satu pemenang diatas arena.

#Babak" Grand Finale" Rangking 5 Besar dimulai

"Saudaraku Lando, mari serang pemuda bernama Reno secara bersama - sama" Aria berkata secara bisik – bisik ketelinga Lando.

"Nah, iya, Pemuda itu memang harus kita singkirkan terlebih dahulu" ucap Lando.

Lando dan Aria sama – sama berasal dari kerajaan Bhayangkara.

Melihat mereka bekerjasama menjatuhkan lawan – lawan mereka pada babak ini sudah diprediksi semua pihak.

Toh dari dahulu, kerajaan Bhayangkara selalu mendominasi kompetisi ini dengan keluar sebagai jawara.

Reno tampak tenang, berdiri dan melihat semua lawan dihadapannya.

"Tidak kusangka, kita akan berjumpa kembali dibabak 5 besar ini, maaf nampaknya kali ini aku tidak bisa sopan seperti sebelumnya." Singgih tersenyum kepada Reno.

"Hahahaha, Reno, aku juga tidak bisa lengah, maaf, sepertinya aku akan "all out" dibabak ini." Ucap Mangku Alam sambil tertawa.

Mangku Alam dan Singgih merupakan rekan 1 grup bersama Reno dibabak sebelumnya.

Kesan mereka terhadap Reno tetap seperti kawan walaupun saat ini mereka akan berkompetisi untuk saling menjatuhkan.

Reno hanya terseyum dan menjawab "Kalian terlalu sopan, kalian tidak perlu menahan kemampuan kalian, keluarkan seluruh kemampuan yang kalian berdua miliki."

Ketika Singgih dan Mangku Alam mendengar balasan Reno, mereka langsung melesat dengan cepat kehadapan Reno.

Namun begitu tidak disangka – sangka Lando dan Aria juga ikut melesat menerjang Reno secara bersamaan.

Melihat Lando dan Aria dari kerajaan Bhayangkara ikut bergabung menyerang Reno, Singgih dan Alam sempat terkejut.

Melihat keempat orang maju secara bersamaan menyerang dirinya, Reno memasang kuda – kuda untuk mengantisipasi serangan yang datang dari keempat orang tersebut.

Melihat kondisi ini tampaknya Reno akan dijadikan korban pertama yang hendak mereka jatuhkan dibabak ini.

Tanah Astral Awal Mula SegalanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang