Bab 39: Aktivitas Disekolah

611 21 0
                                    

Reno sampai dirumah ketika malam tiba. Sesampainya dirumah Reno mengendap - endap masuk menuju kamarnya.

Uang ratusan juta yang ada ditangannya saat ini ia sembunyikan didalam lemari pakaian yang ada dikamarnya.

Renopun kemudian membersihkan diri sebelum duduk bersama Bapak dan Ibu untuk menyantap hidangan makan malam dimeja makan.

Hidangan makan malam keluarga ini cukup sederhana, gorengan tempe, tahu dan sambel tomat tampak menghiasi meja makan keluarga kecil itu.

Malam ini cukup dingin dan hangat. Keluarga kecil tampak bahagia tertawa dimeja makan dengan riang gembira didalam rumah.

#Keesokan harinya

Matahari pagi terbit dari arah timur, bersinar terang disekitar desa bintang.

Suara ayam berkokok tampak terdengar berkali - kali beriringan dengan suara kicauan burung, membentuk lantunan irama musik alam yang sangat indah.

Reno tampak mengenakan baju kemeja putih, celana panjang abu – abu dan sepatu hitam berjalan menapaki jalan menuju sekolahnya.

Sekolah Reno merupakan sekolah satu – satunya yang ada didesa bintang. Berbeda dengan banyak sekolah dikota – kota besar, jumlah sekolah yang ada didesa hanya sedikit.

Reno duduk sebangku dengan kawannya bernama "Adrian Woworuntu", Wowo adalah sahabat dekat Reno, Ia sudah berkawan sejak kecil dan selalu bersama dikala suka dan duka.

Karena sekolahan didesa ini hanya ada satu, Reno dan Wowo selalu masuk dalam sekolah yang sama.

Kemampuan Reno dan Wowo dalam mengikuti pelajaran dibilang standar. Mereka berdua masuk dalam kategori murid dengan kemampuan otak biasa – biasa saja.

"Lu dah belajar pren?" Tanya Wowo.

"Huh? Fisika ya?" Ucap Ren menjawab.

"bukan pren, bukan fisika tapi sexologi.......... Iya lah Fisika, pake nanya lagi!" Wowo menggerutu

"Hari ini kan Pak Samsul bakalan ngasih tes tanya jawab loh" Wowo kembali berbicara

"Aduh Pak Samsul itu guru pelit nilai!" Jawab Wowo sambil mengeluh.

Reno tidak menjawab pertanyaan dan keluhan Wowo.

Reno tahu bagaimana sifat Pak Samsul. Guru jahat dan pelit nilai. Salah satu penilaian ulangan yang dilakukan oleh Pak Samsul cukup unik.

Kelas yang diasuh oleh Pak Samsul tidak pernah memberikan ulangan tertulis, melainkan dalam bentuk tes tanya jawab didepan kelas.

Jika 10 pertanyaan acak yang ditanya oleh Pak Samsul bisa terjawab maka nilai ulangan murid yang ditanya akan mendapatkan 100. Setiap bobot pertanyaan akan bernilai 10 sedangkan jawaban yang salah bernilai tanpa point.

Hari ini hingga seminggu kedepan adalah pekan ulangan menjelang UTS. Para guru disekolah terbiasa melakukan ulangan bayangan sebelum menghadapi UTS dan Pelajaran pertama dikelas saat ini adalah Fisika.

"Selamat pagi anak – anak" seorang guru datang masuk kedalam kelas.

"Selamat Pagi Pak!" Ucap seluruh murid didalam kelas.

Guru yang datang dihadapan kelas saat ini adalah Pak Samsul, guru fisika yang terkenal galak dan pelit nilai.

"Hari ini kita akan mulai ulangan fisika tanya jawab yang telah bapak info seminggu yang lalu, siap atau tidak siap, kalian harus berusaha dengan baik menjawab pertanyaan – pertanyaan bapak."

Begitu ulangan tanya jawab dimulai, Pak Samsul mulai memanggil nama – nama anak murid satu – persatu berdasarkan urutan abjad absensi dikelas.

Karena Nama Reno berada didaftar terakhir maka Reno akan mendapatkan giliran paling akhir.

"Apes gw, njir apes, Nama gw kenapa mesti Adrian sih,@#@##R#$%%^$%^" Wowo menggerutu.

"Adrian Woworuntu" Panggil Pak Samsul

"W*F............. saya pak......." Wowo maju kedepan.

Wowo yang dipanggil kedepan tampak pucat namun pasrah. Pak Samsul mulai melontarkan 10 pertanyaan kepada Wowo. Sahabat Reno itu hanya mampu menjawab 5 pertanyaan yang dilontarkan Pak Samsul, nilai Wowo 50.

Wowo kemudian berjalan dengan lemas kearah tempat duduknya, ketika duduk ia langsung menggerutu kembali "Anjir lah"

Sejauh ini murid yang dipanggil kedepan oleh Pak Samsul hanya mampu menjawab 6 pertanyaan acak dari 10 pertanyaan yang dilontarkan Pak Samsul. Nilai tertinggi dalam ulangan fisika kali ini masih 60.

"Melati Sagala" Pak Samsul memanggil nama seorang murid perempuan.

Mendengar Nama Melati, setiap murid lelaki dikelas menoleh kearah sosok gadis cantik, langsing dan polos itu berjalan kearah depan kelas.

Panggilannya Melati, gadis desa, seperti namanya, gadis ini seperti bunga, indah, menawan dan cantik.

Kecantikan Melati sungguh alami karena gadis – gadis desa tidak ada yang memakai kosmetik menyebabkan kecantikan yang terpancar dari gadis bernama melati ini cukup natural.

"Jatoh tuh iler" Reno berguyon kepada sahabatnya yang melotot melihat tubuh aduhai Melati.

"Bro, elu homo? Gila kali lu ya, Melati breee, Melati" Ucap Wowo menimpali.

Melati kemudian berdiri dihadapan kelas, satu persatu pertanyaan pak Samsul dijawab dengan benar olehnya.

Dari 10 pertanyaan yang dilontarkan Pak Samsul, hanya 2 pertanyaan yang tidak berhasil dijawab olehnya, menyebabkan posisi penilaian tertinggi berada ditangan Melati dengan nilai 80.

"Iri gw bro sama doi, udah cantik pinter pula, hadeh" Wowo menggerutu kembali.

Melati sendiri adalah anak pintar disekolah ini. Dari tahun ke tahun Melati selalu menyandang peringkat satu dikelasnya disegala jenjang tingkatan sekolah.

Melati kerap mengikuti kompetisi – kompetisi nasional mewakili sekolah. Melihat Melati dapat menjawab 80 persen dari pertanyaan Pak Samsul semua murid dikelas berdecak kagum.

Melati kembali duduk, Pak Samsul kemudian melanjutkan tes tanya jawab dengan memanggil beberapa nama murid selanjutnya, hingga akhirnya nama Reno dipanggil oleh Pak Samsul.

"Reno Prayuda"

Tanah Astral Awal Mula SegalanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang