Bab 29: Kuda Hitam dari Kerajaan Paragon

552 29 0
                                    

Kompetisi telah berjalan selama 2 minggu dan selama itu pula kesimpulan dari kompetisi dibabak kualifikasi ini akan segera keluar.

Dibawah sinar rembulan terdengar gemuruh suara air terjun mengalir deras jatuh menyentuh bebatuan dibawahnya.

Langit – langit malam begitu indah dipenuhi ribuan bintang. Dua buah tenda dengan api unggun tampak menyala ditengah hutan.

Disekitar Api unggun duduk sepasang pria dan wanita sedang menikmati hidangan rusa guling sebagai santapan makan malam mereka.

Reno melirik kearah gadis tionghoa yang ada disampingnya. Sampai detik ini, Reno sama sekali belum mengenal nama gadis itu.

Namun begitu, Reno tidak terlalu memikirkannya dan mulai kembali menyantap rusa guling yang ada ditangannya.

"Hei Nona, babak kualifikasi akan selesai sebentar lagi, mulai besok kau tidak perlu mengikutiku lagi" Ucap Reno.

Mendengar ucapan Reno, entah kenapa sang gadis sedikit sedih.

Wajahnya termenung lalu menoleh kearah Reno dengan berat hati mengangguk.

Tidak lama kemudian, gadis oriental itu berbicara kepada Reno "kau tidak pernah bertanya siapa namaku?"

Reno sedikit terkejut mendengar ucapan gadis oriental dihadapannya.

Hanya bisa tersenyum lalu menjawab "Aku tidak berani"

"Kamu..........." Sang gadis melotot mendengar jawaban Reno.

"Tuh kan, marah lagi?" Ren berguyon.

"huft" Sang gadis kesal.

Langit – langit dimensi kompetisi kemudian kembali mengeluarkan pengumuman posisi terakhir kedudukan para peserta di "Top Five".

Sisa Peserta 1.000 dari 4.000 Peserta

Top Five Kills Rangking

1. Reno Prayuda – kerajaan Paragon : 989 Kills

2. Mangku Alam – kerajaan Kertajaya : 891 Kills

3. Singgih Trimedia – Kerajaan Trisakti : 800 Kilss

4. Lando Tribuwana – Kerajaan Bhayangkara : 201 Kills

5. Aria Wirabuwana – Kerajaan Bhayangkara : 30 Kills

Sang gadis tidak kaget dengan nama – nama yang muncul dideretan daftar "Top Five", namun bagi beberapa peserta yang masih bertahan dibabak kualifikasi ini cukup "shock" melihat jumlah peserta yang mati ditangan Reno.

Reno secara mengejutkan berada diperingkat pertama dengan jumlah 989 membuat banyak kerajaan dibenua Bhayangkara terkesima dengan pencapaian Reno.

Bagaimanapun juga kerajaan Paragon yang diwakili Reno hanyalah sebuah kerajaan kecil kelas E.

Melihat pencapaian Reno yang masuk kedalam "Top Five Kills Ranking", hal ini baru pertama kali terjadi.

Reno telah mengukir sejarah baru dalam kompetisi Bhayangkara kali ini.

#Kerajaan Bhayangkara

"Laksamana, siapa anak muda bernama Reno ini? Raja ini belum pernah mendegar nama anak muda itu sebelumnya?" Raja Bhayangkara bertanya kepada salah satu laksamana dikerajaan Bhayangkara

"Mohon maaf Baginda Raja, hamba jujur terkejut dengan hasil ini, hamba juga tidak mengetahui siapa sosok anak muda yang mewakili kerajaan paragon dalam kompetisi ini" Laksamana menjawab

"Laksamana, segera siapkan layar yang khusus menampilkan sepak terjang Reno Prayuda dibabak selanjutnya, Raja ini ingin melihat secara langsung kekuatan tempur pemuda ini dibabak semi final"

"Baik Baginda Raja" Ucap laksamana.

#Kerajaan Brathayuda

"Kerajaan Brathayuda harus membalas budi kepada kerajaan Paragon, anak muda ini telah menyelamatkan putri kita" Ucap Raja Brathayuda

"Aku setuju dengan idemu, jika Reno tidak datang dan menyelamatkan anak kita, entah apa yang akan terjadi dengan Mei Li anakku" Ucap Ratu Brathayuda.

"Laksamana, setelah kompetisi ini selesai kita harus mengunjungi kerajaan Paragon untuk membalas budi baik Reno Prayuda atas tindakan heroiknya terhadap Putri Mei Li" Ucap Sang Raja

"Baik Baginda" Ucap laksamana disebelahnya.

Gadis misterius yang selama ini selalu mengikuti Reno ternyata adalah seorang putri kerajaan dari kerajaan Brathayuda bernama "Adinggar Mei Li Ruolan".

#Dimensi Kompetisi

Mei Li tidak bisa tidur.

Ia masih duduk ditengah Api unggun. Entah mengapa dia tidak ingin keluar dari dimensi kompetisi ini.

Mei Li terus menatap langit – langit didimensi kompetisi.

Informasi pengumuman kali ini tidak pernah hilang dari atas langit – langit menandakan babak kualifikasi telah selesai karena kuota seribu peserta sudah tercapai.

Mei Li terus memandangi satu nama peserta diatas langit.

Nama peserta yang ia pandangi adalah "Reno Prayuda".

Sambil memandangi langit keatas, sang gadis jatuh terlelap dalam tidurnya.

Malam itu sang gadis tidur diluar tenda dekat dengan api unggun yang terus menyala dimalam hari.

Pagipun datang. Burung – burung kembali berkicau riang. Matahari bersinar terang, hari ini adalah hari dimana para peserta yang lolos kebabak selanjutnya akan pergi keluar dari dimensi kompetisi.

Hari dimana Mei Li akan berpisah dengan Reno.

Reno yang sudah tampak rapih, keluar dari tendanya, lalu menemukan Mei Li yang berdiri menatap air terjun dihadapannya.

"Nona, semoga kita bisa bertemu lagi dibabak semi final, semoga saja kita tak pernah bertarung dibabak selanjutnya" Reno kemudian berjalan meninggalkan sang gadis.

Melihat Reno pergi meninggalkan sang gadis, entah mengapa Mei Li sedikit gemetar, seperti ada yang akan hilang dari dirinya.

"Tunggu Reno!" Sang gadis kemudian memanggil Reno.

"Ya?" Reno kemudian berhenti dan membalikan badannya.

"Kamu bahkan tidak tahu namaku bukan?" Sang gadis bertanya

"Bagaimana aku mau tahu jika kamu tidak memberi tahu?" Reno Menjawab

"Kamu......................." Ingin marah namun Mei Li menahannya "Setidaknya kamu bisa bertanya!" Sang gadis mulai menunjukan sikap tempramentalnya

"Dengan sifatmu yang tempramental, aku takut menegur dan bertanya soal namamu" Reno kemudian membalas.

" Mei Li, Adinggar Mei Li Ruolan", kau boleh panggil aku "Mei Li"" Sang Gadis menjawab.

Reno kemudian mengangguk dan pergi.

Melihat sosok Reno yang kemudian menghilang dari pandangan Mei Li, wajah gadis mungil ini mematung, ada rasa sesal dalam dirinya.

Rasa sesal karena sampai detik ini ia belum mengucapkan terima kasih kepada Reno atas pertolongan dan pengorbanannya sepanjang babak kualifikasi.

Tanah Astral Awal Mula SegalanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang