Bab 37: Disergap Kawanan Perampok

533 19 0
                                    

Reno menghitung setumpuk uang dari dalam tas bersama – sama om Rudi didalam ruangan kerja.

"Sudah benar om, semuanya 200 juta" ucap Reno sambil tersenyum.

"Hati – hati bawa uang segitu banyak, lebih baik kau simpan dibank" om Rudi memberikan saran.

"Baik om, setelah ini aku langsung pergi kebank" saut Reno.

Setelah transaksi selesai, Reno pergi meninggalkan toko berlian om Rudi, kemudian langsung menuju bank terdekat, namun kemudian berhenti.

Reno baru sadar, salah satu syarat untuk membuka rekening didunia nyata adalah kartu tanda penduduk ("KTP"), kartu tersebut baru bisa ia dapatkan setelah ia berumur 17 tahun.

Jika ia ingin tetap memaksakan diri untuk membuka rekening maka ia harus mengatasnamakan orang tuanya.

Reno kemudian tidak melanjutkan langkahnya kebank melainkan berkeliling Mal. Reno sempat berpikir untuk membeli beberapa pakaian.

Namun urung dilakukan karena kedua orang tuanya pasti akan curiga dengan asal usul uang yang digunakan untuk memperoleh pakaian tersebut.

"Aku harus merancang rencana agar orang tuaku dan para tetangga tidak curiga" gumam Reno dalam hati. Pasti aneh jika Reno begitu saja menjadi kaya, apalagi tanpa bisa menjelaskan asal usul kekayaannya.

Oleh sebab itu, Reno merencanakan alasan yang masuk akal agar dapat dengan mudah dijelaskan kepada orang tuanya.

Reno akhirnya berencana untuk membuka bisnis sendiri. Bisnis ini nantinya akan dijadikan alasan yang masuk akal kepada penduduk sekitar dan orangtuanya kenapa ia menjadi kaya.

Alasan yang paling ideal menurut Reno adalah membuka bisnis toko berlian sendiri untuk menutupi asal muasal berlian dari tanah astral yang ada ditangannya.

Reno kemudian berencana untuk membentuk sosok karangan rekan bisnisnya sang saudagar kaya yang pernah ia sebutkan sebelumnya kepada om Rudi sebagai pemasok berlian didalam bisnisnya.

Dalam rencananya, saudagar kaya ini yang kemudian mengajak Reno bekerjasama untuk membentuk bisnis jual beli berlian.

Tokoh karangan Reno ini juga memiliki tambangnya sendiri kemudian Reno diberikan peran untuk memasarkan dan menjualnya.

"Ok, kayaknya rencanaku masuk akal" Gumam Reno dalam hati.

Reno kemudian pergi ketoko buku untuk mencari buku tentang aspek hukum dan bisnis pendirian usaha.

Alasan Reno mencari buku tersebut karena ia sama sekali buta dengan aspek legal dan manajemen perusahaan. Reno berencana untuk melahap buku – buku yang telah ia beli melalui kemampuan tubuh halusnya.

"Total semua berapa mbak?" tanya Reno didepan kasir toko buku.

"Semuanya 200.000 mas" Ucap penjaga kasir.

Reno mengeluarkan uang 200.000 dari tas jinjing yang ia pegang. Ketika tas jinjing tersebut ia buka, tumpukan uang berwarna merah terlihat oleh beberapa pengunjung didekat Reno berdiri.

Melihat tumpukan uang yang ada dialam tas anak muda dihadapannya, antrian orang dibelakang Reno tampak melotot, bahkan gadis penjaga kasir ikut terkejut dengan tumpukan uang yang ada didalam tas tersebut. Setelah membayar, Reno kemudian jalan melenggang keluar toko buku.

Dari dalam toko buku, 3 orang kemudian tampak mengikuti Reno dari belakang. Reno belum menyadari keberadaan 3 orang tersebut. Setelah keluar dari toko, ia kemudian pergi menuju "Food Court" yang ada didalam Mal untuk makan.

Reno kembali melakukan tindakan yang sama ketika membayar uang makanannya kepada kasir. Sang pemuda mengambil uang 100.000 dari dalam tas kemudian menyerahkan uang tersebut kekasir.

Ketika tas jinjing tersebut ia buka, tumpukan uang berwarna merah kembali terlihat oleh beberapa pengunjung didekat Reno berdiri.

3 orang yang selama ini terus mengikuti Reno dari belakang juga melihat isi yang ada didalam tas jinjing tersebut.

Waktu sudah mulai sore, teringat janji sang Ibu, Reno kembali menggunakan angkot dari kota menuju desa.

Didalam angkot Reno masih tidak sadar bahwa ketiga orang yang selama ini menguntit Reno dari belakang ikut naik bersamanya dalam satu angkutan.

Selama perjalanan berlangsung Reno terlelap tidur hingga akhirnya sampai diterminal angkutan umum didekat desa.

Turun dari angkot ia berjalan menuju desa bintang. Sebelum masuk kedalam desa Reno harus melewati hutan yang lebat sebelum akhirnya sampai didesa.

Ketika Reno mulai memasuki hutan, saat itulah Reno baru sadar bahwa ada 3 orang mengikutinya secara diam – diam dari belakang.

"Sepertinya aku mau dirampok" Ucap Reno dalam hati.

Tanah Astral Awal Mula SegalanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang