Bab 14: Kompetisi Ksatria Bhayangkara

580 33 0
                                    


Sesampainya Reno dan Putri Adista kedalam Ruangan kerja Raja, Patih Adira mengkerutkan dahi, tidak disangka, Reno tidak datang sendiri karena disana ada Tuan Putri Adista yang menemani Reno.

"Oh tuan putri, kamu ikut juga?" Patih Adira bertanya

"Lalu? Apakah ada pelarangan?" Mendengar jawaban Sri Adista yang ketus membuat sang patih diam tidak membalas.

Melihat situasi ini Sang Raja kemudian melerai dan mulai bicara kepada Reno "Tuan Muda Reno, apakah pelayanan dan ramah tamah dari kerajaan Paragon memuaskan tuan muda Reno?"

"Tuan Raja, terlalu sopan, hamba tersanjung dengan keramahan tuan putri selama berkeliling kerajaan. Istana Raja sungguh megah dan berkelas, hamba sangat terhormat bisa dijamu oleh tuan putri secara langsung mengelilingi istana" Reno menjawab dengan antusias

"Syukur kalau begitu" Sang Raja tersenyum.

"Oh iya, kalau tidak salah dengar dari tiga laksamana kerajaan, tuan muda Reno memiliki bakat luar biasa?" Raja kembali bertanya.

"Hamba tidak berani congkak dihadapan tuan Raja, mohon maaf jika sikap hamba mengganggu acara ujian saringan masuk, tindakan hamba hanya ingin memenuhi rasa penasaran hamba untuk mengetahui kekuatan hamba" Ren menjawab maksud dari pertanyaan Raja.

"Oh, Tuan Reno belum tahu ditingkat apa kasta tuan sebelumnya?" Raja bertanya lagi dengan kecurigaan diwajahnya.

Reno cukup panik mendengar pertanyaan Raja. Jika ia baru mengetahui besaran kekuataannya maka sikapnya merupakan tindakan yang aneh. Seolah – olah Reno adalah Ras yang baru saja masuk kedalam dunia astral.

Reno bergegas menutupi kepanikannya dengan menjawab "Bukan begitu maksud hamba tuan raja, hamba sebenarnya sudah tahu kemampuan hamba hanya saja setelah sekian lama berlatih bersama guru hamba, hamba belum sempat mengkonfirmasi seberapa besar perubahan kekuatan hamba terakhr kalinya" kali ini Reno membalas dengan senyum dan tenang. Mendengar jawaban Reno, Sang Raja terdiam dan tersenyum.

Melihat tanggapan sang Raja, Reno menghembuskan nafas lega dengan tenang. Sang Raja tampak tidak curiga dengan jawaban Reno lalu melanjutkan perbicangan.

"Tuan Muda Reno tentu sudah tahu tentang Kompetisi Ksatria Bhayangkara?" Sang Raja kembali bertanya.

Reno terdiam, tampak berhati – hati untuk menjawab pertanyaan sang Raja karena jika dia menjawab "Tidak tahu atau belum pernah dengar" maka bisa jadi jawaban tersebut akan menimbulkan kecurigaan.

Reno kemudian berpikir sebelum menjawab pertanyaan itu karena jika Reno gegabah menjawab maka tidak tertutup kemungkinan jati dirinya sebagai Ras manusia terbongkar.

"Tahu baginda Raja namun begitu hamba belum pernah berpartisipasi dalam kompetisi itu, hanya sedikit informasi yang hamba tahu, jika diijinkan bisakah baginda bercerita lebih dalam mengenai Kompetisi Ksatria Bhanyangkara tersebut kepada hamba yang bodoh ini?" Ren menjawab sambil tersenyum.

"hahahaha......" Sang Raja tertawa geli mendengar jawaban Reno. Sang Raja dengan sigap dan arif menjelaskan apa itu kompetisi ksatria bhayangkara kepada Reno.

Sang Raja mengeluarkan benda seperti tongkat kayu sepanjang 100-centimeter yang memiliki batu merah diatasnya kemudian mengarahkannya kedepan.

"Zappppppppp"

Reno terkejut karena tiba – tiba saja sebuah layar hologram muncul secara magis dihadapannya bagaikan sulap.

Layar ini mirip "Projector" didunia nyata. Layar projector yang mampu menampilkan video atau gambar – gambar tertentu mengenai kompetisi Bhayangkara.

Tanah Astral Awal Mula SegalanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang