Bab 11: Batu Mulia langka Giok

534 33 0
                                    

Reno bersama Adis dan keempat Gadis itu mulai berkeliling kerajaan. Kerajaan Paragon sendiri cukup megah karena untuk mengelilingi seluruh kerajaan hingga kesudut – sudutnya yang paling pojok bisa memakan waktu lebih dari 1 hari, oleh sebab itu Adis hanya mengajak Reno ketempat – tempat tertentu didalam kerajaan.

Salah satu tempat yang dikunjungi oleh rombongan ini adalah tempat ujian saringan masuk calon penjaga kerajaan. Antrian Panjang yang saat ini terjadi tampak mengular hingga satu kilometer dihadapan Reno.

Antrian ini cukup Panjang membuat dirinya bertanya kepada Adis "Sri Adista, apakah didalam kerajaan sedang ada kegiatan?"

"Betul Tuan Muda Reno, dihadapan Tuan adalah antrian pendaftaran para calon penjaga kerajaan, jika tidak salah dengar, tahun ini jumlah para pendaftar calon penjaga kerajaan diperkirakan akan mencapai seribu orang."

"Seribu?" Mendengar jawaban Adista Reno terkejut.

"Ya, dari seribu biasanya yang bisa masuk menjadi penjaga kerajaan hanya ¼ nya saja yaitu dua ratus lima puluh orang kurang lebih"

"Oh" Reno semakin terkejut ternyata untuk menjadi penjaga kerajaan cukup sulit.

"Penjaga kerajaan harus melewati beberapa tes ujian saringan masuk diantaranya lolos ujian umur, dan kasta kultivasi. Proses ujian sendiri sangat ketat karena para penjaga kerajaan yang menjaga istana harus memiliki tingkat kultivasi kasta tuccha level 1 terendah"

"Ujian saringan masuk menjadi penjaga kerajaan merupakan ujian yang sangat diminati karena setelah menjadi penjaga kerajaan orang tersebut tidak hanya akan memperoleh gaji tetap sebesar 1 batu berlian setiap bulannya namun juga mendapatkan perlakuan khusus" Adista kemudian menjelaskan

Mendengar penjelasan Adis, Reno terdiam dan berpikir kemudian kembali kemasa dimana Sarah pernah menjelaskan soal batu mulia dan kasta kultivasi yang ada ditanah astral.

"Tuan muda Reno, Mari kita lihat proses pendaftaran ini" Adista mengajak.

Reno kemudian duduk diatas balkon lantai dua bersama dengan rombongan Adista. Balkon ini terletak cukup dekat dengan lapangan tempat ujian diselanggarakan. Ren dan Adis dapat dengan jelas melihat pemandangan dibawahnya.

Saat ini Reno sedang melihat para calon penjaga kerajaan satu per satu berjalan keatas mimbar setelah melakukan pendaftaran.

Dua penjaga kerajaan terlihat berdiri diatas mimbar dengan baju zirah besi dan tombak serta perisai dimasing – masing tangan mereka.

Tiga orang tampak mengenakan zirah perak berdiri diatas podium menatap dengan serius proses ujian saringan masuk dihadapan mereka. Ketiga orang ini adalah para panglima kerajaan dengan gelar "Laksamana". Laksamana kerajaan ini setara dengan para jendral tinggi ditubuh tentara dunia nyata.

Salah satu pendaftar mulai naik keatas mimbar kemudian menyentuh batu hijau dihadapannya yang tidak lama kemudian, batu hijau yang sebelumnya disentuh oleh salah satu pendaftar mulai menyala terang mengeluarkan cahaya yang bertulliskan 17.1.1.4.

Ketika tulisan ini keluar dengan jelas dan terang, seketika itu salah satu laksamana diatas podium berteriak "17.1.1.4, Lolos, selanjutnya"

Melihat angka – angka tersebut beberapa calon peserta ujian menunjukan wajah takjub lalu saling berkomentar dan mengeluarkan pendapat mereka masing – masing.

"Luar biasa baru berumur tujuh belas tahun sudah menguasai satu kemampuan bela diri dengan tingkat kultivasi tuccha level empat"

"Aku iri dengan anak muda itu, luar biasa"

"Sangat luar biasa"

Peserta selanjutnya naik keatas mimbar dan melakukan tindakan yang sama seperti peserta – peserta sebelumnya.

Tanah Astral Awal Mula SegalanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang