#Kerajaan Paragon
Gerbang besar dihadapan Reno membuat dirinya kagum. Baru kali ini sang pemuda melihat gerbang begitu tinggi dan kokoh. Ia memperkirakan bahwa gerbang besar dihadapannya adalah gerbang yang terbuat dari kayu jati dengan kualitas terbaik yang tampak elegan dan berseni, gerbang dihadapan Ren terlihat megah.
Reno semakin yakin bahwa gerbang ini terbuat dari kayu jati karena aroma khas kayu jati bisa tercium disekitar indra penciumannya karena Kerajaan Paragon sendiri dikelilingi oleh pohon jati yang kuat dan kokoh.
Selain gerbang yang tinggi dan besar, tembok – tembok besar dan juga tinggi berdiri tegak tepat disamping gerbang tersebut. Untuk ketinggiannya sendiri Ren memperkirakan tembok – tembok ini berukuran 50 meter.
Tembok – tembok kerajaan cukup panjang, bahkan Reno tidak bisa mengukur seberapa panjang tembok – tembok ini dengan pandangan matanya. Diatas tembok terdapat beberapa penjaga kerajaan. Badan para penjaga tersebut tegap, besar dan berotot.
Walau cukup jauh dan tinggi, Reno masih bisa melihat dengan jelas para penjaga kerajaan yang berjaga – jaga diatas tembok tersebut.
"Buka Gerbang!!! Tuan Raja, Patih Hamangkubhumi dan Tuan Putri serta para rombongan datang!!!" Salah satu penjaga didepan gerbang berteriak memerintahkan penjaga gerbang untuk membuka gerbang kerajaan.
"Hormat kami paduka raja, Patih Hamangkubhumi dan Tuan Putri"
"Hormat kami paduka raja, Patih Hamangkubhumi dan Tuan Putri"
"Hormat kami paduka raja, Patih Hamangkubhumi dan Tuan Putri"
"Hormat kami paduka raja, Patih Hamangkubhumi dan Tuan Putri"
Setiap penjaga kerajaan yang dilewati rombongan Raja, semua memberikan salam dan berlutut.
Setelah melewati gerbang, Reno melihat sejumlah bangunan – bangunan klasik ala jaman kerajaan. Sebelum menuju kerajaan maka rombongan para raja harus melewati sebuah kota didalam wilayah kerajaan. Didalam gerbang dan tembok yang kokoh ini ternyata terdapat sejumlah bangunan klasik dan penduduk.
Melihat pemandangan dihadapannya, Reno terkesima, ia seperti kembali kejaman kolosal, para penduduk kaum hawa tampak hanya mengenakan pakaian dengan sehelai kain yang menutupi bagian dada hingga paha. Ada juga yang mengenakan pakaian kebaya berlapiskan sehelai kain.
Para kaum adam tampak hanya mengenakan celana mengatung terbuat dari katun dan sendal jepit tanpa pakaian menutupi dadanya. Namun ada juga beberapa kaum Adam yang mengenakan jubah.
Dalam bayangan Reno, kaum hawa atau adam yang menggunakan kebaya atau jubah menunjukan kelas penduduk yang lebih tinggi.
Selama perjalanan melintasi kota menuju kediaman sang raja, Reno cukup takjub karena selain asri dan sejuk, pemandangan dihadapannya membuat sang pemuda bernostalgia kejaman kerajaan.
Setelah berjalan selama 15 menit melewati kota, Reno dan rombongan para Raja akhirnya sampai dikediaman kerajaan. Kerajaan Paragon terkenal dengan sebutan "Kerajaan Putih - White Castle -" karena seluruh bangunan istana bercat warna putih tidak hanya dibagian luar namun bagian dalam bangunan istana.
Masuk kedalam istana, Reno sendiri langsung dibawa oleh para pembantu kerajaan keruangan khusus tamu kerajaan biasa menginap.
Tampak para pembantu – pembantu kerajaan adalah gadis – gadis muda dengan wajah anggun dan menawan.
Tubuh mungil, langsing dan semampai. Para pembantu kerajaan membuat Reno kembali takjub, para pembantu ini tampak bersih dan menawan.
Sesampainya dalam ruangan, ia terdiam, dihadapannya adalah kamar megah dengan tempat tidur, meja, dan lemari pakaian yang terbuat dari kayu. Walaupun terbuat dari kayu, bentuk desain dari perabotan dikamar tamu ini tampak berkelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tanah Astral Awal Mula Segalanya
FantasyTanas Astral Jilid I adalah Novel Fantasi karya anak bangsa yang menggabungkan unsur - unsur Nusantara dengan kehidupan fantasi. Novel ini sendiri merupakan bacaan berseri yang menceritakan perjalanan seorang pemuda bernama Reno Prayuda bertualang d...