Reno yang kembali kedalam Arena membuat seluruh penonton dan wasit tampak bingung. Dalam dua gebrakan saja, Lando dan Aria dikirim melayang keluar Arena.
Yang membuat wasit bingung adalah bagaimana mungkin luka yang ada ditubuh pemuda itu hilang dan tampak sembuh dari tubuhnya.
Para spektator yakin bahwa luka yang dialami pemuda itu cukup kritis.
Reno mengalami satu tusukan dibagian paha, luka memar dibagian dada dan luka bakar yang cukup serius disekitar muka namun semua luka yang dialami pemuda itu hilang tanpa bekas.
Bola Api yang sempat mengenai bagian wajah dan dada pemuda itu menyebabkan jubah Reno terkoyak dan terbakar menyisakan hanya bawahan celana saja.
Reno yang saat ini berdiri tegap tanpa mengenakan sehelai pakaian yang menutupi bagian dadanya tampak menawan dan perkasa.
Reno keluar sebagai jawara pada kompetisi kali ini karena Mangku Alam telah menyatakan diri untuk menyerah.
Mangku Alam menyerah karena luka yang ia derita cukup parah. Ia sadar, apabila memaksakan diri untuk berdiri dan melawan Reno maka kekalahan telak akan terjadi.
Namun begitu Mangku Alam tetap puas dengan hasil akhir dalam kompetisi ini. Walaupun tidak keluar menjadi jawara pada kompetisi ini, Alam tetap menjadi orang nomor dua setelah Reno dalam kompetisi tersohor ini.
Reno yang berhasil keluar menjadi juara pertama berhak menyematkan gelar "Ksatria" pada namanya.
Terik Matahari menyinari suasana arena dengan indah. Suara gemuruh tepuk tangan dan teriakan bersorakan ditengah arena.
Lantai panggung tampak penuh dengan lubang dan retakan disekitar arena. Hari ini gelar "Ksatria" akan segera diserahkan.
"Pemuda bernama Reno ini sungguh luar biasa!"
"Luar biasa Reno!"
"Mengejutkan!"
"Sang kuda hitam menjuarai kompetisi Bhayangkara!"
"Bagaimana mungkin luka ditubuhnya hilang? Trik apa yang dia gunakan?"
"Metode peyembuhan apa yang digunakan Reno?"
Keadaan disekitar arena ricuh dengan komentar kekaguman. Teriakan demi teriakan menggema, bahkan wasit yang mengawasi pertandingan final sempat melotot dan mematung cukup lama.
Para wasit yang sempat terhipnotis dengan hasil akhir pertarungan kemudian sadar lalu mulai menyerahkan gelar "Ksatria Bhayangkara" kepundak Reno.
#Kerajaan Paragon
Sang Raja berdiri, terdiam mematung. Ia hampir jatuh pingsan melihat hasil akhir kompetisi didepan matanya.
Reno secara mengejutkan berhasil menyabet gelar "Ksatria" dari kompetisi terbesar dibenua Bhayangkara.
"Adis.... Adis.....apakah ini semua benar?"
"Tampaknya ayah sudah semakin tua, sering berhalusinasi"
"Adis, tolong katakan kepada ayah, siapa pemenangnya?"
Sang Raja kemudian tampak tidak yakin dengan situasi yang ditampilkan layar projector dihadapannya kemudian bertanya kepada Adista.
Adis sendiri tidak langsung menjawab pertanyaan ayahnya. Mata Adis tampak berkaca – kaca menahan tangisan bahagia dan bangga.
Raut wajah khawatir dan takut yang sebelumnya selalu ditampakan Adis selama kompetisi berjalan kemudian sirna begitu saja ketika Reno keluar menjadi pemenang.
"Patih.... Patih......apakah benar Reno.......Reno keluar sebagai jawara pada kompetisi ini" Tanya Raja kepada Patih Adira.
Karena Adis tidak menjawab pertanyaan Ayahnya, Sang Raja kemudian bertanya kembali kepada Patih yang duduk disebelahnya.
"Betul Paduka, Reno berhasil menyabet gelar "Kastria Bhayangkara"" Ucap Patih.
"Patih.... Patih....siapkan acara penyambutan, pastikan kita sambut "Pahlawan" kita dengan meriah". Ucap Raja kepada Patih Adira.
"Baik tuan Raja" Jawab Patih sambil menyembunyikan rasa kesal dan kekecewaannya melihat Reno lolos dan keluar menjadi juara pertama
Adista kemudian berlari meninggalkan ruang pertemuan menuju ruangan sang ratu.
#Ruangan Ratu Paragon
"Brakkkkk" suara pintu didorong paksa.
Melihat suara pintu didorong paksa oleh Adis menyebabkan Sang Ratu yang sedang berbaring diruangan kamar terkejut lalu menoleh kearah pintu.
Melihat sosok anaknya Adista yang menangis sambil tersenyum membuat Sang Ratu tampak bingung dan bertanya – tanya apa yang menyebabkan anaknya menangis sambil tersenyum?
Air mata yang keluar dari mata Adista yang bulat dan indah itu bukan air mata kesedihan melainkan luapan air mata kebahagian.
"Bundaaaaaa.... Ren, Ren....." Teriak Adista histeris.
"Ada Apa Adis? Ada Apa?" Sang bunda bertanya – tanya penasaran.
"Ren...Reno...menjuarai.... kompetisi.... Bhayangkara!!!!" Teriak Adis terbata – bata.
Mendengar ucapan Adis, Sang Ratu terkejut tidak percaya. Melihat sepak terjang Reno yang mendominasi setiap babak didalam kompetisi menyebabkan posisi Reno dimata sang Ratu berubah.
Namun ketika sang Ratu kemudian mendengar Reno berhasil menyandang gelar bergengsi kompetisi Bhayangkara, Pandangan Sang Ratu kepada Reno seketika itu semakin tinggi.
Berita mengenai Reno menjuarai kompetisi ksatria bhayangkara tersebar secara cepat dan masif keseluruh Benua Bhayangkara.
Saat ini Reno telah menjadi sosok yang hangat dibicarakan oleh kalangan penduduk dan petinggi kerajaan.
Gemuruh berita dan cerita mengenai sepak terjang Reno secara kilat menjadi topik hangat hari itu.
Pesta penutupan dan penyerahan gelar "Ksatria" sendiri dihadiri dan diserahkan secara langsung oleh Raja Bhayangkara.
Pesta penutupan berlangsung sangat megah dan meriah hingga akhirnya kompetisi diakhiri dengan kata penutup dari penyelengara kegiatan.
Beberapa hari kemudian Kepulangan Reno dari kompetisi Bhayangkara sendiri disambut meriah oleh Kerajaan Paragon.
Bahkan Reno disambut Raja didepan gerbang kerajaan didampingi oleh Putri Adista, Ratu Kerajaan, Para petinggi kerajaan dan penduduk kota Daha.
Reno telah menjadi ikon dan simbol kebanggaan kerajaan Paragon, ketika Reno datang masuk menuju gerbang dan melewati kota Daha, semua penduduk berbaris rapi memberikan jalan sang idola.
Bahkan banyak yang berteriak histeris melihat Reno berjalan dengan kuda kerajaan berwarna hitam.
Pesona Tuan Putri, para laksamana, raja dan ratu seolah – olah kalah pamor dengan sosok Reno.
Pesta penyambutan Reno sendiri berlangsung 2 hari 1 malam dimana seluruh petinggi kerajaan berbaur dengan para penduduk dalam hidangan makan yang besar dan megah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tanah Astral Awal Mula Segalanya
FantasíaTanas Astral Jilid I adalah Novel Fantasi karya anak bangsa yang menggabungkan unsur - unsur Nusantara dengan kehidupan fantasi. Novel ini sendiri merupakan bacaan berseri yang menceritakan perjalanan seorang pemuda bernama Reno Prayuda bertualang d...