Bab 23: Kompetisi Ksatria Bhayangkara Resmi dibuka

543 40 1
                                    


#Hari Keberangkatan

Berlokasi tepat didepan gerbang kerajaan, terdapat sekitar seribu pejaga kerajaan berdiri tegap.

Selain para penjaga kerajaan yang berdiri tegap, sang Raja, tiga laksamana, Patih, Tunggal Yudi dan Reno juga tampak berdiri dihadapan para prajurit kerajaan.

"Reno ini adalah Tunggal Yudi, Dia adalah adipati dari salah satu desa dekat dengan kota Daha"

Adipati adalah sebuah gelar kebangsawanan bagi penduduk ras Nemok.

Jabatan ini sejajar dengan kepala Desa yang tunduk dalam struktur pemerintahan kerajaan Paragon.

Reno kemudian mendekati Tunggal Yudi dan memperkenalkan diri "Aku Reno, semoga kita bisa saling bekerjasama kedepannya" Reno menyodorkan tangannya hendak menjabat tangan Yudi.

Tunggal Yudi tersenyum dan langsung menjabat tangan Reno. Melihat pemandangan ini Patih Adira tampak tersenyum licik.

"Drap Drap Drap Drap" suara kuda datang menghampiri Reno.

Tiga kuda berwarna hitam tampak berdiri tegap disamping Reno. Masing – masing kuda dijaga dan dipegangi oleh satu penjaga kerajaan.

Ketiga kuda ini adalah kuda – kuda terbaik kerajaan Paragon, diberikan khusus kepada rombongan Reno sebagai kendaraan pergi menuju kompetisi Bhayangkara.

Tidak lama kemudian, Reno, Tunggal Yudi dan Laksamana Prayoga menaiki pelana kuda, bersiap – siap untuk pergi meninggalkan istana kerajaan.

Ketika kuda mulai melangkahkan kaki pertamanya menuju gerbang kerajaan dan pergi meninggalkan kerajaan, seribu penjaga kerajaan yang tampak berbaris rapih sebelumnya mulai membelah diri seperti memberikan jalan kepada rombongan Reno untuk lewat.

Kuda – kuda itu mulai meringkik dan melesat meninggalkan kerajaan.

Dari balkon lantai 2 Putri Adista tampak melihat kepergian Reno.

Mata gadis ini tampak berkaca – kaca, menahan pilu yang menusuk dihatinya.

Adis sengaja tidak ikut dalam pelepasan Reno hari ini karena ia tidak kuasa melihat kepergian sang pemuda.

Hatinya cukup kacau tidak karuan, khawatir apakah Reno akan bisa kembali dari kompetisi tersebut atau mati terbunuh seperti perwakilan kerajaan terdahulu.

Mata Adis tidak berkedip, terus menatap kepergian Reno dari kejauhan.

Hingga pada akhirnya, bayangan Reno dan rombongan kuda semakin mengecil dan menghilang dari pandangannya.

Reno telah pergi.

Perjalanan dari Kerajaan Paragon menuju Kerajaan Bhayangkara akan memakan waktu sekitar dua minggu jika berjalan kaki namun karena saat ini Reno menggunakan kuda maka perjalanan menuju lokasi kompetisi akan hanya memakan waktu enam hari saja.

Menjelang malam hari, Reno dan rombongan beristirahat dengan membuat tenda untuk mandi, makan dan tidur.

Tempat mereka menggelar tenda untuk istirahat biasanya dekat dengan sumber mata air seperti danau atau air terjun disekitar hutan.

Di tanah astral danau atau air terjun merupakan lokasi yang dapat dengan mudah ditemukan.

Berbeda dengan kondisi didunia nyata, mata air seperti danau dan air terjun sangat sulit ditemukan.

Reno dan rombongan melakukan perburuan binatang liar seperti rusa atau burung untuk menyantap makanan selama perjalanan.

Hal ini mereka lakukan setiap hari selama enam hari berjalan menuju lokasi kompetisi.

Tanah Astral Awal Mula SegalanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang