🔫9. Bantuan

19.5K 2.3K 264
                                    

Rayen, Daniel, Hito dan Beben akhirnya berhasil membuat kelima cowok yang tertangkap mengakui perbuatannya. Kelima cowok itu dinyatakan bersalah atas tindakan yang mereka lakukan. Mereka telah ditahan di markas Kido, di penjara rahasia bawah tanah.

Mereka hanya ditahan sementara, sampai semua bukti bisa diserahkan pada pihak kepolisian. Hanya untuk memastikan agar mereka tak melarikan diri atau mencoba untuk menghubungi komplotan mereka yang lain.

Sekarang, PR Rayen cuma satu, yaitu memaksa kelima cowok itu untuk memberitahukan siapa saja komplotan mereka yang terlibat dalam aksi tak manusiawi di Harleques.

"Kita nggak bisa ngasih tau, Bang. Big Boss nggak akan ampuni kita," kata Doni, yang wajahnya sudah babak belur dihajar oleh Daniel tadi.

"Siapa Big Boss?!" Bentak Daniel sambil menepak meja. "Kalian lebih milih ngelindungin dia dari pada nyelametin nyawa kalian sendiri?!"

Doni gemetar, keempat lainnya juga. Mereka sebenarnya serba salah. Mengakui, dikejar Big Boss. Tak mengakui, dihajar para Agent.

Rayen lalu duduk di hadapan kelima cowok itu. Dia menghela nafas, mencoba bersabar. "Sudah seberapa sering kalian melecehkan adik kelas kalian kayak tadi?" Tanya Rayen, dengan suara tenang.

"Baru kali ini, Bang!" Jawab Fito, cowok berjambul yang satu lubang hidungnya terus mengeluarkan darah.

"Yakin baru kali ini?" Tanya Rayen tajam. Kelima cowok itu mengangguk, namun terlihat sekali kalau mereka sedang berbohong.

Lalu suara gaduh dari seseorang yang menuruni tangga pun terdengar. "Kapten, semua bukti sudah diterima oleh pihak kepolisian. Sekarang, mereka sedang menuju ke sini," lapor Beben.

Rayen mengangguk. Sepertinya, kelima cowok itu tak akan pernah mau mengakui lebih banyak tentang apapun yang mereka tanyakan. Mereka juga tak bisa memaksa, karena interogasi dan sebagainya, bukanlah urusan mereka. Mereka hanya bertugas mengintai, mengamankan aset serta barang bukti, namun tak boleh melakukan hal yang sudah menjadi tugas dari seorang polisi.

"Persiapkan mereka. Pastikan kalau pihak kepolisian tak akan membiarkan satu pun di antara mereka bebas, sebelum semua masalahnya tuntas. Juga tentang kita, rahasia seperti ini jangan sampai bocor ke Harleques," titah Rayen.

"Siap Kapten!!" Daniel, Hito dan Beben pun memberikan hormat.

"Kalian, tetap jaga mulut kalau ingin selamat," ancam Rayen pada kelima cowok itu.

Kelimanya mengangguk-angguk, sudah sangat ketakutan. Mungkin, bila mereka langsung ditangkap oleh polisi, mereka masih bisa mengandalkan ornagtua mereka untuk segera bebas. Tapi bila telah jatuh ke tangan Agent, maka polisi tak akan mungkin berani melawan aturan hukum. Secara otomatis, mereka akan diawasi.

( -_・) ︻デ═一 ▸

Rayen pergi ke ruang makan, mengecek keadaan Nisya yang sedang diurus oleh Keyra dan Tiffani untuk diberi makan. Nisya untuk sementara akan tinggal di Kido, dia aset yang bisa menjadi objek penculikan bila tak dijaga. Bisa saja Nisya dilenyapkan untuk menghilangkan saksi kunci dari peristiwa itu.

"Gimana keadaanya?" Tanya Rayen pada Keyra.

"Masih shock. Dia nggak mau ngomong sejak tadi," jawab Keyra.

Rayen menatap Nisya dengan seksama, begitupun sebaliknya. "Apa ada luka yang berbahaya?" Tanya Rayen lagi.

"Kata dokter semua oke."

Rayen lalu menatap Keyra. Jika melihat Keyra, Rayen selalu saja merasa beban berat yang dipikulnya terhempas ke tanah. Rasanya begitu enteng, terutama saat wajah cantik itu terlihat cuek.

Menyadari dirinya sedang dilihatin, Keyra pun menoleh pada Rayen. Dia langsung merengut, masih marah. Lalu melengos dengan sengaja.

"Heh pacar!" Panggil Rayen.

Bukan hanya Keyra yang kaget dengan panggilan itu, Tiffani dan Nisya sampai menoleh ke Keyra dan Rayen bergantian.

Keyra menatap gelisah ke kedua cewek itu. Dia merasa malu, sungguh.

"Tiffani, apa Lo pernah pacaran?" Tanya Rayen kemudian. Dia menoleh pada Tiffani menunggu jawaban.

"Pertanyaan aneh, Kapten. Ya pernah, lah! Malah gue punya pacar sekarang," jawab Tiffani dengan bangga.

Rayen mengangguk-angguk kecil. Lalu kembali menoleh pada Keyra. "Tapi kayaknya cewek yang gue suka nggak pernah pacaran deh. Masa dia nggak bisa bedain yang mana masa lalu dan masa depan," cicit Rayen.

Keyra bertambah gelisah, dia duduk tak tenang saat ini. Sepertinya Keyra sedang memikirkan cara untuk keluar dari topik pembicaraan Rayen dengan meninggalkan tempat itu.

"Maksud Lo gimana, Kapten? Emang dia..." Tiffani mencoba mengimbangi permainan Rayen.

"Dia cemburu sama mantan gue."

"Aku nggak cemburu ya!!!" Sentak Keyra langsung, nyaris berteriak.

Tiffani seketika menahan tawa. Begitupun Rayen yang mengulum senyum karena ternyata umpannya dimakan oleh Keyra.

"Hahaha, kakak bego. Jadi ketauan kan kalo kakak merasa yang diomongin sama Kak Rayen itu kak Keyra sendiri?" Secara mengejutkan Nisya malah ikut mengejek Keyra. Membuat Keyra malu setengah mati.

"Kalian apaan sih!" Sentak Keyra.

"Emang kita lagi ngomongin Lo, Key?" Goda Tiffani.

Wajah Keyra langsung berubah. Wajah antara malu dan marah, namun lebih banyak marahnya.

Rayen tersenyum di balik gelas saat dia sedang minum. Jenis senyuman yang benar-benar mengejek Keyra.

"Ayo Nisya!" Ajak Keyra, dia tak ingin berada di sana lagi.

"Nisya," panggil Rayen saat Nista berdiri dan ingin mengikuti Keyra.

"I-iya, kak?"

"Boleh nggak Lo malem ini sama Tiffani dulu? Dia juga baik kok," minta Rayen.

Keyra tak bisa protes karena semua keputusan ada di tangan Nisya.

"Emang kenapa Kak?" Tanya Nisya.

"Malam ini gue ada urusan sama pacar gue itu," Rayen menunjuk Keyra dengan dagunya.

"Nggak bisa, Nisya tidur sama gue malem ini!" Sentak Keyra.

"Udah Nisya, mending sama gue. Kecuali kalo Lo mau melihat adegan sex live ntar malem," goda Tiffani sambil terbahak saat mata Keyra melotot.

"Aku ikut Kak Tiffani," Nisya langsung bergeser ke Tiffani.

Keyra menghentakkan kakinya. Dia berlari naik ke atas dengan perasaan kesal bercampur malunya.

Rayen lantas ikut naik, namun dengan langkah yang teramat santai. Dia terkekeh melihat tingkah Keyra yang polos dan menggemaskan.

( -_・) ︻デ═一 ▸

Keyra ini perpaduan sifat Kaisar dan Triva banget ya!!
Antara mandiri dan manja.

Suka nggak sama part ini?

-----------

Minat ebook atau bukunya,
Chat ke WA 0813-777-333-41 (bisa bayar via pulsa)

Hampir semua cerita sudah ada di playstore yaaaa.
Cara carinya, buka playstore, klik buku, ketik shantymilan, nanti akan muncul semua judul buku saya.

SECRET AGENT (Tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang