🔫26. Jealous

16.4K 1.9K 146
                                    

Setelah benar-benar sembuh, Keyra akhirnya diizinkan oleh Rayen untuk bekerja kembali. Rayen sudah seperti Papanya saja, bahkan papanya sendiri tak sebegitunya melarang Keyra. Makin hari, Keyra makin mengerti sifat Rayen, cowok itu ternyata Over protektif dan sangat posesif. Tapi dua bagian itu justru membuat Keyra merasa begitu dicintai, dia menyukainya walau kadang menyebalkan juga kalau sudah berlebihan.

Seperti sekarang, Rayen sudah menjemputnya padahal dia belum mandi sama sekali. Cowok itu nampak ngobrol begitu akrab dengan Kaisar yang sedang membaca koran. Gara-gara kedatangan Rayen yang terlalu pagi, Keyra terpaksa harus terburu-buru.

"Lama banget, Kak, mandinya," sindir Triva begitu Keyra turun dari kamarnya.

"Bukan cuma mandi, Ma. Keyra kan juga harus siapin banyak hal," jawab Keyra.

"Ya udah yok sarapan dulu," ajak Triva.

"Kaival belum bangun?" Tanya Keyra.

"Adik kamu itu mana mungkin bangun jam segini, nanti nunggu adzan magrib dia baru bangun." Triva mengatakan itu dengan wajah yang sudah pasrah. Kaival memang sangat pemalas, kalau sedang tak kuliah maka dia akan menghabiskan seharian penuh untuk tidur, lantaran semalam dia bergadang main game.

"Rayen ayo makan," ajak Kaisar.

Rayen pun tak sungkan-sungkan menerima ajakan itu. Dia memang sudah sangat dekat dengan keluarga Keyra, apalagi orangtua Keyra begitu menyambut dirinya setiap kali datang, sudah seperti anak sendiri.

Rayen duduk di sebelah Keyra. Dia diambilkan nasi goreng oleh mamanya Triva, juga dituangkan susu. "Kalian harus sarapan tiap pagi, dan jangan lupa minum susu biar bertenaga," ujar Triva.

"Kamu bukannya ada breefing pagi ya?" Tanya Keyra. Dia ingat semalam saat telponan, Rayen bilang kalau hari ini akan ada breefing pagi-pagi sekali. Mau membahas soal misi baru Antara yang baru saja diterima lewat email tadi malam.

"Makanya aku jemput kamu pagi-pagi," sahut Rayen.

Keyra menoleh ke jam dinding. Dia merasa bersalah banget karena tadi berlama-lama di kamarnya. Dia lupa kalau Rayen menjemputnya sepagi ini karena cowok itu harus ke Antara tepat waktu. "Telat dong?" Tanya Keyra dengan raut muka tak enak.

"Udah nggak papa," sahut Rayen santai.

"Nggak kena marah?"

"Paling sangsi disiplin," lagi-lagi Rayen menjawabnya dengan santai, dia tak ingin Keyra merasa bersalah.

"Maaf..." Keyra memegang paha Rayen. Pengen pegang tangan tapi nanti keliatan sama orangtuanya kan nggak enak.

Rayen justru tak pernah merasa malu, dia menyentuh pipi Keyra dengan telapak tangannya. "Nggak papa," katanya sambil mengusap pipi itu dan tersenyum.

Triva dan Kaisar saling lirik. Jika Rayen ingin bertanya apa yang membuat mereka menyukai cowok itu, maka jawabannya ada di sini, di saat Rayen selalu memperlakukan Keyra dengan begitu lembut.

"Ya udah dicepetin makannya," Keyra langsung menyuap nasi goreng dan mengunyahnya cepat. "Uhuk!" Dia tersedak, wajahnya sampai memerah karena itu.

"Hati-hati, Key..." Rayen langsung memberikan Keyra minum dan menepuk-nepuk pelan punggung cewek itu.

Triva dan Kaisar cuma bisa geleng-geleng kepala. Sejak ada Rayen, mereka tak pernah lagi ikut campur urusan tersedaknya Keyra, sudah biasa anak mereka itu tersedak saat makan.

( -_・) ︻デ═一

"Rayen, kamu kalo tiap hari harus nganterin aku terus kayak gini, kamu bisa telat loh."

SECRET AGENT (Tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang