🔫13. Berpisah

19.3K 2.2K 237
                                    

Misi Team Kido di Harleques telah selesai. Misi berhasil. Satu agent gugur. Kini, semua agent yang tersisa akan kembali ke markas mereka masing-masing. Perpisahan dengan gugurnya Tiffani saja sudah sangat menyakitkan, ditambah lagi mereka akan berpisah satu dengan yang lain.

Keyra sejak tadi sibuk saling memberikan pesan pada para agent, kalau mereka harus tetap berkomunikasi meski berada dalam Team yang berbeda kelak.

"Key, Lo pindah aja ke Faktura. Di sana nggak ada cewek yang secantik Lo," ujar Beben.

"Iya, Key. Bosen liat cewek-cewek Faktura ganas semua. Tapi aslinya lembek," timpal Hito.

"Hahahaha. Masa sih?" Keyra menanggapinya dengan tertawa.

"Lo bakal pisah dong sama Kapten?" Tanya Hito kembali.

Keyra langsung melirik Rayen yang sedang menelpon atasannya. Tak sengaja, Rayen pun menoleh ke arahnya, memberikan senyum yang begitu memesona.

"Duh, gue laper!" Beben langsung berteriak. Dia menyikut Hito. "Lo laper juga kan?"

"Nggak. Baru juga makan," Hito sama sekali tak mengerti kode Beben. "Dasar kebo lu makan mulu."

"Udah anggap aja laper," Beben menarik tangan Hito.

"Woi kampret gue nggak laper!" Hito mati-matian menahan tubuhnya. Tapi ternyata dia kalah tenaga dengan Beben. Dia terseret menuju dapur yang berada menutupi posisi Keyra dan Rayen.

Keyra hanya tersenyum tipis melihat aksi dua Agent itu. Dia mengerti kalau Beben sengaja meninggalkannya agar dirinya dan Rayen memiliki waktu berdua. Bagaimanapun, kisah cinta mereka telah diketahui oleh berbagai pihak.

Rayen selesai menelpon. Dia langsung berjalan mendekati Keyra, memaksakan diri duduk di sofa yang sama dengan Keyra. Sofa itu hanya muat untuk satu orang, tapi Rayen malah menyempil di sana.

"Sempit ih," Keyra sedikit bergeser. Harusnya dia pindah, tapi entahlah kenapa otak dan tubuhnya tak berpikiran sama.

"Sini biar nggak sempit," Rayen dengan mudahnya mengangkat tubuh Keyra dan dipindahkan ke pangkuannya. Dia memeluk Keyra, menyandarkan dagunya ke pundak cewek itu.

Keyra tak bisa menolak. Dia merasa gugup hingga kedua pipinya bersemu merah. Untung posisinya membelakangi Rayen, jadi dia tak perlu malu.

"Aku tau kamu bakal tetap bertahan di Secret Agent, aku pun nggak mungkin ninggalin Antara. Kita, punya visi dan misi yang sama untuk membangun markas itu menjadi lebih besar, terutama kamu yang pasti pengen banget SA lebih dianggep keberadaannya. Untuk itu aku nggak akan maksa kamu buat berhenti atau pindah," ujar Rayen dengan bijak.

"Keyra, meski kita berada di tempat yang berbeda, aku nggak mau jarak membuat kita harus berpisah. Aku mau tetap sama-sama kamu," bisik Rayen lagi.

"Aku nggak percaya jarak..." Lirih Keyra.

Rayen tersenyum. "Kamu cukup percaya sama aku," tandas Rayen dengan tegas.

Diamnya Keyra membuat Rayen memeluknya lebih erat. "Kamu nggak percaya sama aku, hmm?"

"Aku cuma nggak percaya sama diri aku sendiri. Aku cuma takut dibuat nyaman oleh cowok lain..." Keyra tak melanjutkan kata-katanya saat tangan Rayen mencengkram pergelangan tangannya. Bersamaan dengan itu, tubuhnya diturunkan dari pangkuan cowok itu.

SECRET AGENT (Tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang