🔫28. Denis

13.6K 1.9K 393
                                    

Kangen nggak sih kalian sama Bang Rayen? Kalo kangen kok Komentarnya sedikit?


👋👋👋

Keyra ditempatkan di kelas 12 IPA 3, kelas itu terletak di lantai 3 sehingga dia begitu lelah saat harus menaikinya. Sesuai dengan urutannya, kelas satu di lantai dasar, kelas dua di lantai 2 dan kelas tiga dilantai 3.

Tok. Tok. Tok.

Keyra mengetuk pintu kelas saat seorang guru sedang menulis di papan tulis. Otomatis, baik guru maupun murid di dalam sana menoleh ke arahnya.

"Masuk," suruh guru tersebut.

Keyra pun melangkah masuk dengan sopan. "Permisi Pak, saya murid baru di sekolah ini. Ini surat perintah masuk dari kepala sekolah," Keyra memberikan surat dengan amplop putih berlogo Arkadia tersebut.

"Sebentar," Pak Guru berkacamata tersebut membuka amplop dan membacanya. Dia lantas tersenyum pada Keyra. "Baiklah Keyra, boleh perkenalkan diri kamu ke teman-teman di kelas ini," suruhnya.

"Baik Pak," Keyra pun langsung menghadapkan tubuhnya ke depan semua murid yang menatapnya.

"Selamat siang, teman-teman..." Sapa Keyra.

"Sianggg!"

"Perkenalkan, nama saya Keyra Queensha. Saya pindahan dari SMA Harleques, terima kasih." Keyra menunduk memberikan salam hormat.

Semua langsung berdengung begitu mendengar nama Harleques disebut. Siapa yang tak mengenal Harleques, bila disuruh memilih mereka semua sangat ingin sekolah di sana.

"Kenapa pindah dari Harleques, Keyra?" Tanya Pak Guru, mewakili rasa penasaran semua murid.

"Di sana jauh dari rumah, Pak. Saya sering terlambat," bohong Keyra.

"Ohhh begitu," Pak guru mengangguk-angguk. "Baiklah Keyra, kamu boleh duduk di sebelah Denis, ketua kelas di sini," Pak guru menunjuk pada satu kursi kosong di kelas itu, satu-satunya kursi yang tersisa.

"Terima kasih Pak..." Keyra menurunkan matanya melihat badge name Pak Guru tersebut, "Pak Dodi," lanjutnya sambil tersenyum.

Pak Dodi balas tersenyum mengiringi langkah Keyra menuju kursi kosong tersebut.

"Hai," sapa Keyra pada cowok bernama Denis. "Lo yang tadi bekap gue di perpustakaan kan?"

Denis menaikkan sebelah alisnya, menatap Keyra. "Kayaknya kata-kata Lo salah deh, lebih tepatnya gue nyelametin Lo, bukan membekap."

Keyra tersenyum kecut. Ternyata cara Denis ngomong sama juteknya dengan wajahnya itu. "Makasih," kata Keyra sambil melengos melihat ke papan tulis.

Denis tak menjawab, dia pun fokus pada papan tulis. Keduanya diam dan tak saling menegur sapa.

Tak lama kemudian, bel pergantian mata pelajaran pun berbunyi. Pak Dodi undur diri dari kelas setelah memberikan tugas tambahan pada semua murid.

"Hai Keyra, kenalin gue Lidya," Lidya mengulurkan tangannya. Cewek itu duduk di meja yang bersebelahan dengan Keyra, memakai kaca mata minus dan rambut seperti Dora.

"Hai Lidya," Keyra membalas uluran tangan tersebut dengan ramah.

Lalu beberapa siswi lainnya ikut memperkenalkan diri. Keyra merasa cukup di sambut di kelas ini, terlepas dari sikap dingin Denis yang tak bersahabat.

"Ehm," seorang cewek berdeham di depan pintu kelas. Cewek itu sepertinya berasal dari kelas lain.

Bisa Keyra rasakan aura tak beres lantaran Lidya dan kawan-kawan langsung pindah ke kursi masing-masing.

SECRET AGENT (Tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang