🔫17. Keyra, targetnya?

15.1K 1.9K 93
                                    

Rayen membawa mobilnya dengan sangat pelan, soalnya satu tangannya sedang sibuk mengirimkan data statistik rekaman CCTV ke markas Antara. Para Agent hacker yang akan melakukan penyelidikan, agar begitu mereka sampai di sana, mereka tinggal melihat hasilnya saja.

"Rayen aku aja yang nyetir," minta Keyra karena tau Rayen begitu kesulitan membagi fokus antara setir dan tablet.

"Oke," Rayen menepikan mobilnya. Mereka bertukar posisi di dalam sana, saling berhimpitan.

Keyra memegang kendali setir, dia menginjak gas dalam-dalam hingga Rayen kaget karena tubuhnya tersentak ke depan secara tiba-tiba. "Hati-hati, key."

"Udah kamu fokus aja ke kerjaan kamu, aku bisa nyetir kok," sahut Keyra sedikit menoleh ke samping.

Rayen belum sepenuhnya fokus karena terpana melihat cara Keyra membawa mobil. Dirinya saja baru akan menggunakan kecepatan gila seperti yang dilakukan oleh Keyra sekarang, hanya di saat-saat darurat. Tapi Keyra, dengan lihainya dia bisa memotong setiap kendaraan di depan yang begitu padat tanpa tersenggol sedikit pun.

"Rayen fokus!" Sentak Keyra, sadar kalau dirinya sedang diliatin.

"Galak amat," cibir Rayen. Lalu matanya fokus pada tablet. Jarinya menari-nari di atas layar berukuran 10" tersebut.

"Shit!" Keyra memgumpat setelah matanya tak sengaja melirik kaca spion dan melihat sebuah mobil mengikuti dari belakang. Dia lantas menginjak gas semakin cepat, membawa mobil itu semakin ngebut berbelok ke jalanan yang lebih sepi.

"Kenapa?" Rayen langsung menoleh ke belakang. Dilihatnya sebuah Van berwarna hitam mengikuti dari belakang.

"Gimana?" Tanya Keyra.

Rayen lantas memindahkan aplikasi di tabletnya pada situs aplikasi khusus yang menampilkan jalanan yang saat ini mereka lewati. Melalui aplikasi itu, Rayen bisa melihat kemana mereka seharusnya.

"Di depan ada belokan ke kiri," beritahu Rayen.

Keyra menegakkan tubuhnya. Begitu melihat belokan yang Rayen maksud, Keyra langsung memutar setir menuju ke sana. Mobil kembali di gas dengan cepat. Van hitam tersebut masih mengikuti, tak kalah cepat.

"Kanan!"

Mobil berbelok ke kanan.

"Kiri!"

"Lurus!"

"Kiri!"

Keyra mengikuti segala arahan Rayen. Untunglah dia sudah biasa membawa mobil dalam keadaan darurat sehingga tak gugup sama sekali.

"Kita ajak mereka ke jalan buntu," ujar Rayen. Dia mematikan tabletnya dan meletakkannya ke dalam dashboard.

Ciiiiiitttttttt!

Mobil berhenti di sebuah gedung tua yang sudah tak terpakai. Di sana, hanya ada satu jalan yaitu kembali. Mobil Van tersebut juga berhenti, empat orang berjaket hitam keluar dari dalam dengan senjata Laras panjang di tangan mereka.

"Kamu bawa senjata?" Tanya Rayen sebelum keluar dari mobil.

Keyra mengangguk. Dia mengeluarkan sebuah pistol yang tertempel di pahanya.

Rayen dan Keyra sama-sama membuka pintu mobil saat keempat orang tersebut telah dekat dengan mereka. Empat senjata Laras panjang tersebut ditodongkan pada Rayen dan Keyra.

"Ikut kami kalau kalian ingin selamat," kata salah satu dari keempat orang itu.

Rayen tersenyum miring. Dia mengamati setiap senjata yang dipegang oleh keempat orang tersebut, dia diantaranya palsu. Bagaimana mungkin mereka berniat mengelabui seorang Agent.

SECRET AGENT (Tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang