🔫7. Ferdinan

19.3K 2.3K 300
                                    

Semua orang yang ada di markas Kido melongo melihat adegan kejar-kejaran antara Rayen dan Keyra. Keyra yang nampak terus berjalan mengabaikan panggilan Rayen dan Rayen yang mengikuti dari belakang, berusaha menarik tangan Keyra tapi selalu ditepis.

"Mereka kenapa?" Tanya Beben.

Semua mengangkat bahu.

"Perasaan tadi sebelum pergi, mereka baik-baik aja."

"Malah terlihat mesra, gandengan tangan di depan kita."

"Berantem kayaknya."

Berbagai komentar itu terus meluncur dari semua Team. Mereka sedang berkumpul di markas untuk sarapan bersama, dikejutkan dengan kedatangan Rayen dan Keyra yang tadinya mereka pikir sudah ke Harleques lebih dulu.

Kembali ke Rayen yang terus menerus meminta Keyra untuk memberikannya kesempatan menjelaskan, dia tak lelah mengikuti Keyra yang bolak balik di sekitar dapur untuk mengambil minum.

"Keyra tolong, kita udah dewasa. Jangan bersikap kayak anak kecil gini," minta Rayen sambil menarik tangan Keyra hingga botol minum yang Keyra pegang jatuh.

Keyra menatap Rayen begitu tajam. Namun sesaat, setelah itu dia kembali membuka kulkas dan mengambil botol minum yang lain. Keyra dengan cuek menuangkannya ke gelas, meminumnya.

Rayen menunggu hingga Keyra selesai minum. Dia berulangkali mendesah, menahan rasa jengkelnya karena Keyra tetap mendiamkannya.

"Keyra!!" Bentak Rayen.

Klik.

Keyra menodongkan pistol berjenis koch mk23 ke kepala Rayen. Pelatuk dari pistol itu telah ditarik, siap untuk dibidik. Jika Keyra melakukannya, maka detik itu juga Rayen akan tiada.

Semua terkejut hingga berdiri dan menghambur mendekati kedua orang itu.

"Hey, kalian berdua kenapa sih? Keyra, jangan main-main itu bahaya," cegah Hito.

Keyra tetap mengarahkan pistol itu ke kepala Rayen. Caranya memegang senjata, sama persis seperti dia ingin menembak musuh. Terutama tatapan matanya yang begitu tajam, menatap Rayen tanpa berkedip.

Rayen sendiri terlihat tetap tenang, tak takut sedikitpun. Dia menanti, sangat ingin melihat sejauh apa Keyra mampu membidiknya. Dalam jarak dekat, kalaupun jari Keyra terpeleset tak sengaja, peluru tetap akan bersarang di kepala Rayen.

"Tembak," suruh Rayen. Dia mencengkram ujung pistol, menarik pistol itu menyentuh keningnya. "Ayo," suruhnya.

Semua orang sudah sangat gemetar. Mereka gelisah, menyalahkan Rayen kenapa harus memancing Keyra untuk lebih marah, bukannya meminta maaf agar permasalahan selesai dan tak ada tragedi pembunuhan antar team.

Keyra benar-benar bersiap untuk membidik. Dia memicingkan matanya, tersenyum sinis di bibirnya.

Semua nampak histeris melihat Keyra perlahan menarik jari telunjuknya ke dalam.

Dan...

Klik.

Kosong.

Keyra membidik pistol tanpa peluru. Dia lalu menurunkan pistolnya dan pergi meninggalkan Rayen beserta kelegaan semua orang.

Rayen menatap punggung Keyra yang kian menjauh dengan tatapan sendu.

Semua saling tatap dalam diam, mereka yakin ada yang tak beres antara Rayen dan Keyra saat ini. Keduanya sedang tak bercanda, pistol bukanlah mainan sehingga Keyra menodongkannya ke kepala Rayen tanpa alasan.

( -_・) ︻デ═一 ▸

Harleques memiliki reputasi buruk dalam bidang MOS. Setiap tahun, sekolah itu seakan menelan korban. Banyak diantaranya adalah korban hilang dan belum juga ditemukan hingga saat ini. Hal itulah yang memicu Team Kido untuk mencari tau siapa sebenarnya dalang di balik tindakan kriminal itu

SECRET AGENT (Tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang