Hari ini adalah hari terakhir MOS di Harleques. Perlahan, teka-teki mulai terpecahkan. Team Kido hampir sampai pada titik terang siapa Big Boss sebenarnya. Ada tiga orang yang kini menjadi target utama mereka, yaitu Ferdinan sang Ketua OSIS, Axel sang Kapten basket atau Zidan anak dari pemilik Harleques.
"Rayen, udah kepalang tanggung. Aku udah terlanjur dekat sama Ferdinan," rayu Keyra. Dia ingin memegang Ferdinan sebagai targetnya, karena baginya itu akan lebih mudah karena Ferdinan sudah mulai menerima keberadaannya. Tapi si keras kepala Rayen tak menyetujuinya.
"Sekali aku bilang nggak, berarti nggak. Kamu nggak ngerti?" Tatap Rayen tajam.
"Rayen, misi kita bergantung sama kekuatan Team. Kalo aku nggak ikut serta, terus apa tugas aku dalam team ini?"
"Nggak dengan ngedeketin Ferdinan, Keyra. Dia berbahaya!" Bentak Rayen.
"Aku bisa jaga diri. Kamu lupa kalo aku ini juga Agent? Aku dibekali ilmu bela diri dan senjata."
"Kamu mau banget aku marah ya?" Wajah Rayen sudah sangat kesal.
"Terus tugas aku apa? Cuma ngeliatin kalian kerja doang?"
"Keyra apa kamu nggak ngerti kalo aku takut kamu disentuh sama dia!!!"
Semua yang ada di situ tak ada yang berani memberikan pendapat. Mereka cuma bisa menurut dengan segala perintah Rayen, tak berani membantah seperti Keyra.
"Aku nggak selemah itu, Rayen," desis Keyra sinis.
Rayen mengabaikannya. Dia berbalik pada team yang lain, mengambil sikap. Semua berdiri tegap di hadapan Rayen, siap menerima perintah.
"Tiffani, Lo gue minta bertugas kayak biasanya. Cari informasi apapun yang menurut Lo emang patut untuk dicurigai."
"Siap Kapten!" Tiffani memberikan hormat. Setelah Rayen menerima hormatnya, dia segera pergi dari ruangan itu untuk ke Harleques seorang diri.
"Hito, Lo gue tugasin buat awasi Axel. Hari ini kita sudah harus tau siapa Big Boss sebenarnya."
"Siap Kapten!" Giliran Hito yang pergi.
"Beben! Gue minta Lo untuk tetap fokus pada Zidan. Jangan main-main lagi, hari ini gue minta hasilnya."
"Siap Kapten!" Beben pun pergi.
"Daniel, Lo gantiin Keyra ambil alih Ferdinan. Gue nggak mau ada kesalahan."
"Siap Kapten!" Daniel juga pergi setelah itu.
Tiba giliran Keyra yang masih memasang wajah cemberut dan tak mau menoleh pada Rayen.
"Kamu tetap di sini, jaga Nisya."
Keyra melebarkan matanya. "Kamu anggep aku selemah itu?"
"Keyra, kenapa kamu nggak ngerti juga?" Rayen benar-benar frustasi dibuatnya.
"Apa yang harus aku ngerti? Kalau kamu ingin aku selamat, namun menjadi pengundang. Iya Rayen?"
Rayen menghembuskan nafas kasar. "Oke kamu ikut!" Teriaknya. "Tapi inget, tetep stay di belakang aku," desisnya tajam.

KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET AGENT (Tamat)
RomanceKeyra, dia memutuskan untuk menjadi seorang Agent Rahasia. Dia bergabung dalam detektif swasta yang hampir bangkrut bernama Secret Agent. Demi mempertahankan Secret Agent, Keyra dan Team akhirnya setuju untuk ikut memecahkan kasus bullying yang ada...