🔫5. Kesepakatan

21.1K 2.1K 234
                                    

Keyra diajak ke kamar Rayen. Rayen mengunci pintu itu dari dalam setelah memastikan kalau tak ada yang mengikuti mereka. Lalu, dia menarik tangan Keyra ke dekat ranjang, mereka duduk di tepinya.

Keyra menganggap semua hal yang terjadi ini memang gila. Begitu cepat, di luar akal sehatnya. Ciuman, kedekatan, rasanya semua tak masuk akal mengingat mereka baru saling mengenal. Dan sekarang yang lebih tak waras adalah dia mau diajak ke kamar cowok itu, tanpa alasan yang jelas.

"Keyra, aku mau jelasin segalanya ke kamu. Tolong jangan salah paham dengan semua perlakuan aku ke kamu sejak kemarin. Aku cuma..." Rayen nampak ragu mengatakannya. "Menjalankan tugas," lanjutnya.

Kedua alis Keyra berkerut. Dia tak mengerti bagian mana yang Rayen sebut dengan menjalankan tugas.

"Kedekatan kita, ciuman dan tadi itu... Semua cuma sandiwara."

Mata Keyra sedikit melebar. Kata sandiwara yang diucapkan Rayen seakan berubah menjadi jutaan pedang yang menusuk hatinya. Apa Rayen harus sekejam itu?

"Maksud aku gini, Panglima Angkasa menemukan penyusup di team kita ini."

"Penyusup?"

Rayen mengangguk.

"Siapa?"

"Stevi Amora."

Kedua bola mata Keyra melebar sempurna. "Nggak mungkin!" Keyra langsung berdiri, tak terima dengan kenyataan itu. Baginya, Stevi terlihat seperti seorang teman yang tulus. Walau baru mengenal kemarin, tapi sedikitpun Stevi tak menunjukkan adanya keanehan.

"Keyra, tenang..." Rayen memegang pundak Keyra dan menyuruh cewek itu duduk kembali. Matanya melirik pada daun pintu, jari telunjuknya berada di bibir Keyra.

Keyra turut melirik daun pintu. Terdengar suara yang sedikit aneh dari luar sana, seakan ada seseorang yang berusaha menguping. Telinga Agent memang sangatlah sensitif untuk hal-hal semacam ini.

Rayen mengambil ponselnya. Dia memasukkan kode, lalu membuka sebuah aplikasi tersembunyi. Dia kembali memasukkan kode, terbentang lah sebuah rekaman video.

Keyra terkejut. Di luar pintu, terlihat Stevi sedang mencari celah untuk melubangi pintu dengan alat khusus. Sesekali, Stevi juga nampak mendekatkan telinganya ke daun pintu.

Rayen menaikkan sebelah alisnya. Memamerkan pada Keyra bahwa dirinya benar.

"Aku nggak nyangka dia kayak gini..." Bisik Keyra kecewa.

"Dia nggak berbahaya. Hanya saja, kita perlu mengajaknya bermain-main."

"Main-main?"

"Kita harus pura-pura pacaran untuk mengecoh semua informasi yang dia dapatkan."

Keyra sejenak tertegun. Pura-pura adalah kata yang paling kejam di saat dirinya telah benar-benar jatuh pada pesona Rayen. Keyra terjebak oleh permainan Rayen, bukan Stevi.

"Keyra..." Panggil Rayen.

Keyra menegakkan tubuhnya, lalu memberikan hormat pada Rayen. "Siap Kapten!" Katanya menerima perintah.

Rayen menatap Keyra. "Kamu... Marah?" Tanyamya hati-hati.

"Marah... kenapa?" Tanya Keyra sinis. Lalu dia tersenyum, "just a game, right? Maka lakukan tanpa menggunakan hati. Oke?" Keyra sudah ingin melangkah pergi namun Rayen menahan tangannya.

"Keyra maksud aku nggak kayak gitu. Aku cuma..."

"Aku mengerti Kapten Rayen. Aku yang menganggapnya berlebihan. Its oke..." Keyra melepas pegangan tangan Rayen. Dia melangkah ke pintu, membukanya padahal Stevi masih berada di sana.

SECRET AGENT (Tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang