Suara kicauan burung yang berterbangan menghinggap disetiap ranting pepohonan. Aku terdiam mematung sembari berteduh dibawah pohon yang rindang nan sejuk. Angin yang bercampur dengan hujan, tak terasa membasahi sekujur tubuh. Hingga aku kesulitan untuk melihat. Kusipitkan mata, kupusatkan penglihatan diujung sana. Rumah sederhana yang terbungkus oleh sampah.
‘’Nek gimana keadaan opal sekarang?’’ ucapku mengkhawatirkan kondisinya.
‘’Sebaiknya adikmu dibawa kepuskesmas." ujarnya singkat dengan mata yang kini memandangku hebat.
Mendengar ucapannya. Mataku langsung berkaca-kaca dan bergegas menggendongnya.
Para lalat berterbangan mengadakan pesta besar-besaran,ribuan sampah yang menghalangi jalan. Aku terus berlari dengan hembusan yang menyengatkan hidung. Hingga kaki ini terhenti didepan puskesmas. Entah apa yang terjadi. dokter itu mengatakan kalau opal terkena penyakit DBD (demam berdarah).
***
Termenung aku dalam kegelapan, memandangi indahnya alam semesta. membayangkan aku bisa terbang ke angkasa mencoba menghilangkan semua penat yang kini kualami.
‘’Butuh uang butuh biaya’’ mungkin kata-kata itu yang dapat mewakili kondisiku sekarang.
‘’Nif..Nifla’’ teriak seseorang membuyarkan lamunanku.
‘’Kamu terpilih, kamu terpilih sobat’’
‘’Maksutmu apa?” ucapku menoleh kearahnya
‘’Kamu terpilih mengikuti porseni mewakili sekolah kita’’
‘’Serius?? Tapi sekarang aku tak tertarik mengikuti lomba tersebut’’
‘’Tapi nif hadiahnya lumayan ’’
‘’Oke, kapan kita berangkat?’’ ucapku sigap
Seketika itu aku memohon Izin pada nenek untuk mengikuti perlombaan tersebut. Meninggalkan nenek dan opal untuk beberapa waktu kedepan .
Hidup kadang penuh misteri. Tak bisa ditebak tak bisa dikira. namun Tuhan tau yg terbaik untuk hambanya.
hari demi hari telah berlalu. aku berhasil mendapatkan gelar juara yang nantinya akan kupersembahkan untuk nenek dan opal. Terngiang-ngiang ekspresi adek nantinya. ketika melihat kaka yang nyebelin ini membawa piala yang akan dipajang diruang tamu depan. bagaimana bangganya nenek nanti ketika melihat aku pulang membawa gelar ini.
Sekiranya ia tidak menyesal melepaskan merpati terbang keawan, karena sebaik-baiknya burung merpati pasti akan kembali. Kata-kat itu yang biasa aku kutip dari mbah google.Pikiranku mengarah kemana-mana, tersenyum nggak jelas didalam bus angkutan umum.
ketika kakiku menginjak kan halaman rumah. terkejut aku. Ketika disana sudah ramai penduduk .bukan untuk memberikanku apresiasi selamat, karena telah memenangkan perlombaan. Melainkan, karena terpasang bendera hijau didepan rumahku.
Aku langsung berlari kedalam rumah melihat adek ku yang sedang tertidur pulas tak berdaya . meninggalkanku dan nenek untuk selamanya. Kini aku tak dapat mendengar ejek kan dari mulut yang nakal itu. Karena nyamuk aedepty telah mengerogoti tubuhnya.
-Tamat-
Alfindannifla
KAMU SEDANG MEMBACA
Drabble
RandomHallo, guys! Ini salah satu project di Penulis Indonesia. Semoga suka, dan selamat membaca. Ayo tingkatkan minat baca di Indonesia. Dan jangan lupa hargai penulis aslinya. @penulisindo