Drabble

31. Tengah Malam

Nama : Auliya Wanda Wandita
Nama WP : grlittle08
Judul : Tengah Malam
Genre : Persahabatan
Jumlah Word : 300
Isi :

Tengah Malam

Jarum jam menunjuk angka 11 berarti 1 jam lagi tengah malam namun mataku tak kunjung terpejam. Aku dan Silvi (temanku) masih berbicara panjang lebar sampai suara bising di dapur mengagetkan kita.

PRANGG!

Silvi sontak berdiri hendak memeriksa keadaan, namun sebelum dia pergi aku menahan lengannya.
"Sebentar, Bi Sumi! Suara apa Bi?!" Tanyaku sambil berteriak memanggil pembantu di rumahku. Nihil, tidak ada tanda-tanda Bi Sumi menjawab pertanyaanku.

Silvi kembali berdiri dan berjalan menuju pintu kamar, aku mengekor di belakang sambil memegang ujung baju dan bersembunyi di balik punggungnya.

BRUKK

"Auch" Silvi berhenti tiba-tiba dan membuatku menabrak punggungnya. Saat itu Silvi tidak merespond teriakanku, dia hanya menatap ke ruangan yang berada di hadapannya, aku mengikuti arah pandangnya dan terkejut dengan apa yang aku lihat, makanan berserakan, piring-piring berjatuhan, dapurku seperti dihancurkan oleh seseorang.

"Sil, ini maling atau..." Ucapku menggantung. Silvi tetap diam, dia tidak percaya dengan apa yang dilihatnya, tangannya sudah menggenggam aku tahu dia mulai ketakutan.

Silvi adalah tipikal orang yang penakut tetapi juga memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Dia membalikkan badan dan menatapku seraya memohon kepadaku untuk kembali ke atas dan segera memejamkan mata, namun aku yang masih penasaran mulai melangkah maju untuk memastikan.

Dep Dep Depdep

Lampu tiba-tiba padam, suasana rumahku menjadi sangat mencekam, Silvi mendekat dan menyembunyikan wajahnya di ceruk leherku, sepertinya ada air yang mengalir di sana, apakah Silvi menangis? Tanyaku pada diri sendiri, tidak lama aku mendengar suara isakan, sepertinya memang benar Silvita menangis.

"Tenanglah, tidak apa-apa" Kataku mencoba menenangkan sahabatku ini.
Dia terus saja menggumamkan kata takut, sampai ada setitik cahaya di depan kami, seperti cahaya lilin dan nyanyian yang tak asing, kami mengerutkan dahi dan lampu kembali menyala.

"Happy birthday Silvita Putri!" Teriak teman-temanku secara bersamaan.
Ternyata ini adalah acara ulang tahun Silvita Putri yang sangat mengejutkan.