Chapter 7

46.1K 3.5K 30
                                    

Selamat membaca
Eits, jangan lupa vommentnyaaa
\(-ㅂ-)/ ♥ ♥ ♥

******

"jika ada pendapat lain silahkan katakan sekarang. Akan ku beri waktu lima detik untuk maju." Isaiah tertawa di belakang, memangnya siapa yang berani kehilangan nyawa demi membantah Demon? Ethan juga sepemikiran, ia mengulum senyumnya menahan tawa.

"5

"4

"3

"2

"1

"Everybody cool." Para tamu bertepuk tangan dan musik kembali mengalun. Demon mencondongkan tubuhnya sedikit untuk tersenyum ke arah Lily tapi yang didapat adalah ekspresi takut sebagai responnya.

"Nikmatilah malam ini."

"Terimakasih."

Pria itu melepaskan genggaman tangan mereka dan kembali berbaur dengan para tamu. Savy selalu memperhatikan Demon dari sudut pandangnya. Lily berlarian menuju Isaiah dan mereka berdansa bersama.
Tak ada yang dikenalinya Savy memilih untuk duduk di kursi di sudut ruangan. Jika diperhatikan hanya dirinya dan Lily yang menggunakan dress berwarna putih. Para wanita yang datang menggunakan dress dengan dua warna, merah dan hitam. Ia merasa aneh bahkan beberapa tamu wanita juga menatapnya lebih lama.

"Apa aku salah kostum?"

"Tidak."

"Ak!" Savy terkejut ketika seorang pria muda yang mungkin hanya lebih tua beberapa tahun darinya berdiri di belakang kursinya sambil memberikan senyuman yang menunjukan deretan gigi putih nan rapi.

"Kau tak salah kostum dan kau terlihat cantik."

"uhm... Terimakasih?" Kalimat yang keluar dari mulut Savy malah terdengar sepertin pertanyaan dan membuat pria di belakangnya tertawa.

"satu lagi, kau juga imut. By the way perkenalkan aku Jacob." Pria yang bernama Jacob itu mengulurkan tangannya dan disambut oleh Savy. "Hai Jacob, aku--"

"Aku tahu kau siapa. Tadi Demon memperkenalkanmu di depan."

Jacob berjalan memutari kursi yang diduduki oleh Savy dan duduk di sampingnya. Ia melebarkan pandangannya untuk menikmati suasana pesta. Beberapa orang mulai berdansa di tengah. "Ok, this gonna be cheesy as hell, can i have this dance with you?"

Savy terpana dengan sikap formal gentlemen dari Jacob. Ia melihat uluran tangan Jacob dan meraihnya. Sedetik kemudian ia melepaskannya karena teringat jika ia sama sekali tak bisa berdansa.

"Eh aku tak bisa berdansa." Jacob meraih tangan Savy. "I'll teach you."

Jacob menarik Savy dari tempat persembunyiannya dan membawanya ke tengah-tengah ballroom. Pria itu memegang pinggul Savy dan mengangkatnya. Ia meletakan kedua kaki Savy di atas kedua kakinya. Dengan cepat Savy menurunkan kakinya."Kau akan kesakitan!" Jacob hanya tertawa melihat kekhawatiran Savy. Jacob kembali meletakkan kaki gadis itu di atas kakinya.

"Aku tak apa, kau seringan bulu. Sekarang lingkarkan kedua tanganmu di leherku." Savy dengan ragu-ragu mengikuti perintah Jacob.

Beberapa kali Savy tertawa geli ketika Jacob membuat lelucon-lelucon lucu. Sudah lama rasanya ia tak tertawa puas seperti ini. "Kau benar-benar payah. Bahkan nenekku pun tahu caranya berdansa," ujar Jacob yang kembali mengundang gelak tawa dari Savy. Bahkan kali ini gadis itu tertawa hingga menangis, diusapnya sedikit air mata yang keluar dari sudut matanya.

TRANQUILITY (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang