Chapter 29

37.5K 2.9K 52
                                    

Jangan lupa vote dan komen yaa
\(-ㅂ-)/ ♥ ♥ ♥

*

Savy mengetatkan jaketnya ketika gerimis mulai mengguyur Kansas. Ia sekarang sedang berada di gedung tempat Lily melakukan rehearsal. Lagi, Savy harus menjemput Lily karena Ethan tak bisa.

Seorang pria duduk di sampingnya.

"Menunggu ballerina?"

"Iya, anda juga?" Pria itu mengangguk dan tersenyum. Savy memperhatikan setiap inci tubuh orang itu, siapa tahu saja dia orang suruhan Demon.

Nihil, tak ada apa-apa.

"Aku jarang melihatmu, kau wali dari siapa?" tanya pria itu.

"Lily, Lillian Taliyah."

"Oh anak periang itu! Dia anak yang sangat manis."

"Terimakasih."

"Biasanya, Tuan Ethan atau Nyonya Isaiah yang sering menjemputnya."

"Benar tapi mereka sedang ada kesibukan di tempat lain. Jadi beberapa hari ini aku yang akan menjemputnya."

"Oh. Kau kakaknya? Savannah Taliyah?"

"Iya, eh tapi darimana anda tahu nama saya?"

"Lillian seringkali bercerita tentang keluarganya pada anakku. Perkenalkan aku Noah."

Savy menerima uluran tangan tersebut dan menjabatnya.

Satu per satu orang tua datang untuk menjemput anak mereka. Bel berbunyi artinya jam latihan telah usai.

Savy berdiri dan menggenggam tangan Lily. Tidak seperti kemarin, adiknya itu terlihat sangat bahagia.

"Bolehkah aku tahu mengapa kau tersenyum seperti itu?"

"Aku mendapatkan pemeran utama."

"Benarkah? Ah aku bangga sekali padamu." Savy mencubit pipi adiknya hingga memerah. Melihat Lily kesakitan ia mengganti cubitannya dengan kecupan hangat di pipinya.

Mobil jemputan mereka telah datang. Savy membantu membukakan pintu untuk Lily dan menyusul masuk ke dalam.

"Kita langsung pu--"

Kata-katanya terhenti di tengah jalan ketika melihat pria yang biasa menjadi sopirnya terikat di kursi penumpang dengan darah yang bercucuran dari pelipisnya.

Seorang pria masuk di kursi pengemudi dan menodong senjata ke arahnya. Lily berteriak kencang. Pria itu melepas topinya dan kini Savy bisa melihat wajah pria yang ia ajak bicara tadi, Noah.

Savy membeku. Tubuhnya seperti tak bisa mengolah informasi apa yang terjadi. Tangan dan kakinya terasa kelu tak bisa digerakan. Ia hanya bisa melihat ujung pistol yang diarahkan padanya.

"Apa mau kalian?"

"Kami? Tak ada yang kami inginkan. Bos kami yang menginginkan kalian."

Savy tertawa miring, ia begitu bodoh memberitahukan identitasnya ke sembarang orang terutama orang yang baru saja ia temui.

Sepasang tangan muncul dari kursi belakang dan membekap Savy dan Lily dengan sapu tangan. Gadis itu meronta hingga Noah menodongkan senjata ke arah mereka berdua. Savy menggenggam tangan adiknya dengan erat.

Di sudut matanya ia melihat beberapa orang berseragam hitam-hitam keluar lari dari gedung menuju mobil. Savy mengenal salah satu dari mereka. Ia adalah wanita yang menjadi anak buah Demon.

TRANQUILITY (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang