Chapter 12

42.7K 3.5K 57
                                    

Selamat membaca
\(-ㅂ-)/ ♥ ♥ ♥

******

Semua telah berkumpul di meja makan pagi ini terkecuali Killian dan Demon. Sarapan bersama juga menjadi rutinitas wajib di sana. Savy duduk dengan was-was, takutnya Lily mengingkari janji mereka dan memberitahukan kebohongannya. Ia juga takut jika teriakan Lily kemarin tak sengaja terdengar oleh orang.

Demon turun turun dari tangga diikuti anak-anaknya seperti biasa. Bandit dan Snowy melompat-lompat kegirangan melihat jatah makanan mereka yang cukup banyak. Savy sama sekali tak melepaskan pandangannya dari gerak-gerik Demon. Kemeja putih bersih dan sarung tangan kulit hitam membuat pria itu terkesan dingin pagi ini.

 Kemeja putih bersih dan sarung tangan kulit hitam membuat pria itu terkesan dingin pagi ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tanpa ucapan selamat pagi atau membalas sapaan Ethan, pria itu langsung duduk di tempatnya. Diseruputnya susu hangat yang telah disediakan oleh pelayan.

"Ku dengar Savy telah memiliki kekasih." Semua orang dimeja makan berhenti mengunyah. Ethan dan Savy bersamaan menyemprotkan susu yang mereka minum karena terkejut.

"A-apa?" Savy diam-diam menoleh ke arah Lily dan memelototi gadis itu. Kepala kecilnya menggeleng tak berdosa.

"Kau sudah memiliki kekasih? Kenapa kau tak memberitahuku? Ah... Hatiku merasa terluka. Ku kira tak akan ada rahasia antara kita Savy...."

"Bukan seperti Ethan, hanya saja... Kami backstreet ya... Kami hanya backstreet."

"Kenapa? Kalian menyembunyikan hubungan kalian dari siapa? Jangan bilang kau adalah orang ketiga. Oh tidak Savyku kenapa kau melakukan itu?" Savy kewalahan menghadapi Ethan yang mendramatisir seperti ini.
"Bukan Ethan, kau salah paham lagi. Kami... Kami... Orang tuanya melarang untuk memiliki hubungan serius hingga lulus kuliah jadi aku berniat memberitahu kalian nanti...." Ethan masih memasang wajah cemberut dan Lily tertawa melihatnya. Isaiah yang jengah akan tingkah kekanakan Ethan memukul keras punggung pria itu hingga ia mengaduh.

"Jangan kekanakan. Memang sudah saatnya Savy untuk menjalani kehidupannya sebagai orang dewasa.ia berhak berhubungan dengan siapa pun yang ia cintai."

"Tapikan rasanya aku masih belum rela untuk memberikannya ke pria lain...."

"Dia sudah dewasa Ethan." Ethan masih merengut dan memeluk Lily dengan protektif. "Kau jangan cepat besar ya. Selalu jadi princessku selamanya. Jangan tumbuh dewasa dengan cepat."

Lily terkekeh dan mengiyakan permintaan Ethan membuat pria itu gemas mencubit pipi chubby milik Lily.

Demon bersiul dan tiba-tiba muncullah Killian yang entah dari mana bisa keluar dari ruangan gelap di belakang. Ethan terpana melongo. "Kau... Muncul dari mana?"

Demon mengedikkan dagunya dan Killian segera duduj di samping Savy. Lily masih sedikit takut-takut dengan pria di depannya ketika Killian menatapnya tanpa ekspresi.

TRANQUILITY (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang