Chapter 13

44K 3.6K 153
                                    

Ehem
Yuk janlup vote dan komennya bebebz
(・´з'・)

******

Detak jantung Savy semakin tidak beraturan. Ia ikut ke depan untuk menyambut Lucas.  Pria muda itu memakai pakaian rapi dan membawa satu bucket bunga membuat Savy semakin merasa bersalah. Jika makan malam ini berjalan lancar Savy sudah membuat rencana untuk memutuskan Lucas minggu depan. Setidaknya dia harus memberikan kesempatan Lucas agar tak terasa jika ia sengaja memanfaatkannya.

"Hai."

"Hai," balas Lucas dengan manis. Semua yang ingin ucapkan terhenti seketika melihat kemegahan kastil tempat Savy tinggal. "Waaw aku tak tahu ternyata kau sekaya ini?"

"Lucas ayo, keluargaku sudah tak sabar bertemu denganmu." Savy menguatkan diri untuk menggandeng Lucas yang masih melongo terpana melihat interior kastil tempat Savy tinggal. Berada di tengah-tengah hutan membuat orang jarang melewati daerah ini. Jadinya sangat sedikit orang mengetahui akses menuju kastil.

Di meja makan Ethan dan Isaiah menyambut Lucas dengan hangat. Savy bersyukur bahwa Lucas memperkenalkan diri sebagai kekasihnya. "Bagaimana kalian mulai berhubungan?"

"Awalnya--"

"Lucas adalah anak yang populer di kampus!" Savy sengaja memotong pembicaraan Lucas. "Aku menyukainya sejak lama tapi karena banyak wanita yang dekat dengannya membuatku minder."

"Benarkah? Bukannya kau selama ini menghindariku?"

"Ah itu... Karena kau terlalu populer jadinya aku merasa tak mungkin jika kau menyukaiku jadi aku mencoba untuk sadar diri jadinya aku selalu menghindarimu."

Mulut Lucas membentuk 'o' sambil mengangguk paham. Ethan terkekeh melihat interaksi keduanya. "Kalian berdua sangat serasi membuatku merindukan masa-masa mudaku." Isaiah mendengus mendengar basa-basi itu.

Lucas tertawa dan berakhirlah Ethan dan Lucas saling melempar kata pujian untuk sama lain. Isaiah mencondongkan mencondongkan tubuhnya ke arah Savy dan berbisik "Kau yakin akan bersama dia?"

"memangnya kenapa?"

"Dia terlalu narsis Savy. Lihatlah caranya memuji dirinya sendiri."

"Dia orang yang baik Isaiah." Savy melihat sekali lagi ke arah Lucas dan mengernyit tak suka.

"Ahahaha aku sangat menyukai Lucas! Aku harap kau bisa sering bermain ke sini." Lucas mengangguk senang dengan sikap sambutan baik dari Ethan.

"Ah tentu saja, anda juga adalah orang yang sangat menyenangkan tuan."

Savy menegakkan tubuhnya kaku ketika mendengar suara gonggongan. Bayangan seorang pria memasuki area pandangannya. Tak terasa tangan Savy mulai berkeringat dingin. "Ah Demon!"


Lucas berdiri dan menyambut pria di belakanganya. Tangannya telah terulur tapi Demon tak menyambutnya. Pria itu langsung duduk di tempat miliknya.

Ia mengetuk-ngetukan jemarinya pada meja makan membuat Savy resah. Lucas kembali duduk dan tersenyum ke arah Demon dan dibalas pria itu dengan senyum khasnya. "Namamu."

"Namanya Lucas, dia pria muda yang sangat menyenangkan pantas saja Savy jatuh hati padanya," jawab Ethan.

"Anda pasti ayah dari Savy. Senang bertemu anda sir." ketukan jemari Demon terhenti. Alisnya terangkat dan senyum hangatnya memudar.

TRANQUILITY (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang