"Hei Taehyung!" Pemuda yang dipanggil namanya itu menoleh. "Kenapa kau berlari seperti tadi? Ada yang terjadi?"
Taehyung menghampiri Hoseok dan duduk di sebelahnya. Dia sedang menonton televisi sambil memakan cemilan. Hari ini libur jadi semua orang di rumah. Taehyung pun tak perlu repot-repot untuk berangkat ke sekolah. Tubuhnya juga masih menginginkan istirahat.
"Tidak ada apa-apa hyung. Ngomong-ngomong apa Jimin dan Seokjin hyung sudah bangun?"
Hoseok melempar bungkus cemilan ke atas meja dan mengambil cemilan yang lain. Banyak sekali cemilan yang Hoseok sediakan di atas meja. Dia mengendikan bahunya. "Tidak tahu."
Taehyung mendengus kesal. Pasti nanti rumah ini akan berantakan. Pagi begini saja Hoseok sudah mulai mengotori ruang tengah. Dia melirik ke arah meja lalu kembali pada Hoseok. "Kalian kan semalam tidur bersama. Masa kau tak tau hyung?"
"Semalam aku pindah ke kamarku karena panas tidur bertiga seperti itu." Hoseok masih fokus dengan tontonannya. Tak mempedulikan Taehyung yang menggelengkan kepalanya sedari tadi.
"Yasudah, aku akan ke kamar Jimin." Hoseok mengangguki ucapan Taehyung. Membiarkannya pergi dan meneruskan acara menonton televisinya. Hari libur begini pasti banyak tontonan kan.
Tok tok tok
"Jim? Sudah bangun?"
Tak ada sahutan dari kamar Jimin. Tanpa berpikir lama Taehyung masuk ke kamar Jimin. Toh biasanya juga begitu. Dia main masuk saja ke kamar semua penghuni rumah.
Matanya menemukan Jimin dan Seokjin yang masih setia bergelung dengan selimut. "Apa mereka tidak merasa panas?"
Taehyung segera menghampiri mereka dan menggoyangkan tubuh mereka pelan. Tapi hanya erangan saja yang keluar dari mulut keduanya. Mereka masih belum mau membuka matanya.
"Hei bangun!" Kini Taehyung menggoncang tubuh mereka dengan kekuatan yang dia punya setelah semua yang terjadi. Jujur saja tubuhnya masih terasa lemas. "Bangun tidak! Ku siram ya!"
Seokjin duduk tapi matanya masih terpejam. "Engh hari ini libur biarkan kami tidur dengan nyenyak." Pemuda berbahu lebar itu ingin kembali merebahkan dirinya namun ditahan oleh tangan Taehyung yang menyangga bahunya.
"Hyung! Kau bilang ada acara jam 10 nanti. Ini sudah jam 8 lebih!"
Seokjin langsung membuka matanya membuat Taehyung kaget. "Kenapa kau tak bilang padaku? Jika aku terlambat bagaimana!"
"Hyung, aku kan sudah berusaha ..."
"Ya ya yasudah." Seokjin pergi dari kamar Jimin sambil terus mengomel.
Taehyung mendengus kesal. Padahal dia sudah berusaha membangunkannya. Ya meskipun telat juga. Taehyung tak peduli dengan omelan Seokjin. Dia beralih pada Jimin. "Bangun kau bantet!"
"Menyingkirlah Tae!"
"Bangun bodoh bangun!" Taehyung berteriak di telinga Jimin. Dia menarik narik rambut Jimin hingga membuat pemuda bantet itu kaget dan langsung memegangi kepalanya.
"Lepaskan! Ini sakit Taehyung." Jimin duduk dan mencoba menarik rambut Taehyung tapi gagal karena pemuda blonde itu sudah lebih dulu mendorongnya. Cukup membuat tubuh Jimin terbentur pada tembok. "Aw!"
"M-maaf Jim, aku tak sengaja sungguh."
Jimin melemparkan selimut nya pada Taehyung. "Kenapa kau membangunkanku sih? Ini kan hari libur. Ada apa?"
Taehyung menunjukkan cengirannya. "Tidak ada sih Jim. Hanya ingin mengajakmu jalan-jalan saja."
"Tidak mau!" Tolak Jimin dengan cepat. "Aku ingin bermalas-malasan saja hari ini. Pergilah sana!"
"Payah!" Taehyung kembali menarik rambut Jimin. "Mau botak atau ikut denganku?"
"Iya iya aku ikut. Lepaskan!"
Taehyung tersenyum penuh kemenangan. Dia juga lelah tapi sepertinya jalan-jalan akan menyenangkan. "Baiklah aku akan bersiap. Kau juga. Awas saja jika aku kembali kau tidur lagi."
"Iya bawel!" Jimin langsung pergi keluar kamarnya meninggalkan Taehyung yang tertawa di sana.
Setelah itu Taehyung langsung berlari ke kamarnya untuk mandi dan bersiap siap. Dia melangkah dengan riangnya dan beberapa kali bersiul.
Cklek. Pintu kamar Taehyung dibuka dengan lebar. Wajah Taehyung langsung cengo saat itu juga. Matanya dia kedipkan berkali kali. Tapi sosok yang sedang berada di atas ranjangnya itu masih berbaring di sana sambil membaca buku miliknya. Taehyung mengalihkan pandangannya ke belakang. Dia tidak melihat ada siapapun di sekitarnya. Dia buru-buru masuk ke kamar dan menguncinya.
"Siapa kau?"
Pemuda bersurai hitam legam itu menoleh ke arah Taehyung dengan menyunggingkan seutas senyum. Dia melemparkan buku Taehyung ke sembarang arah dan duduk bersila di atas ranjang milik pemuda yang kini tengah siaga tak jauh dari hadapannya.
"Siapa kau?" Ulang Taehyung lagi dengan nada yang ditinggikan. "Kau maling ya?"
Sosok tampan di depan Taehyung itu justru tertawa hingga menampakkan gigi kelincinya.
"Hei, jawab aku, kau siapa?"
Dia tersenyum kembali. "Jeon Jungkook. Pengawalmu."
KAMU SEDANG MEMBACA
NILA 3-0 || KookV ✓
Fanfiction[COMPLETE] Siapa yang tidak mau punya bodyguard tampan. Tapi jika bodyguard mu adalah bangsa jin, masih mau? KookV (Top! Kook Bottom!V) HR: 2 #kookv (27/11/18 - 28/12/18)