Seperti biasa Jungkook selalu menautkan jarinya pada Taehyung dalam perjalanan ke sekolah. Hari ini dia resmi menjadi siswa baru di sekolah Taehyung juga menjadi teman sebangku nya.
"Nanti aku akan mengantarmu ke ruang kepala sekolah. Mungkin kau akan masuk ke kelas bersama wali kelas."
Jungkook mengangguk mendengarkan perkataan Taehyung. Selama perjalanan tuannya menjelaskan apapun tentang sekolah, seperti guru, pelajaran atau apa saja yang harus dia lakukan di hari pertama masuk sekolah.
"Berkenalan lah dengan teman-teman yang lain! Kau harus mendapat banyak teman, ok!"
"Iya. Tapi sepertinya kau saja cukup."
"Tidak bisa begitu! Kau pokoknya harus punya teman yang banyak."
Jungkook menghela nafas. Seharusnya Taehyung juga harus mengatakan itu pada dirinya sendiri. "Iya baiklah akan aku lakukan."
-
Semua murid di kelas Taehyung bersurak saat wali kelas mereka mengumumkan ada murid baru di kelasnya. Kegaduhan makin menjadi saat Jungkook masuk dan memperkenalkan diri. Semuanya berlomba ingin berkenalan dengannya. Siapa yang bisa menolak pesona tampan Jungkook?
Taehyung bernafas lega saat Jungkook disuruh duduk di sampingnya. Akhirnya keributan ini berakhir. "Kau langsung menjadi populer ya!"
Jungkook terkekeh. "Yah begitulah. Mungkin sebentar lagi aku akan jadi bintang."
Taehyung memukul bahu Jungkook. "Aku tidak mau kau jadi bintang sekolah. Nanti kau melupakanku."
Jungkook tertawa pelan. Dia takut nanti kepergok karena pelajaran sudah dimulai. "Apa kau cemburu?"
"Huh! Diam saja!"
Jungkook menggeser kursinya agar lebih dekat dengan Taehyung. Dia berbisik, "aku juga tidak ingin kok. Kan dari awal sudah kubilang, aku hanya ingin denganmu saja."
"Aku bilang diam!"
Jungkook terkekeh. "Iya iya. Tapi bisakah kau-"
"Jungkook! Kenalannya nanti saja!"
"Ah baik. Maaf songsaenim."
Taehyung tertawa pelan karena Jungkook ditegur barusan. Tapi dia juga penasaran dengan apa yang ingin Jungkook katakan. Mungkin nanti sepulang sekolah mereka bisa membahasnya.
-
"Kau suka dengan makanan itu?" Tanya Taehyung yang melihat Jungkook mengambil makanan sesuai dengan apa yang dia ambil juga.
"Aku hanya mengikutimu saja. Aku kan tidak tahu semua jenis makanan kalian. Lagipula aku belum pernah memakan makanan seperti ini sebelumnya."
Taehyung tertawa. "Ya nanti jika kita ke kantin lagi aku akan memesan makanan macam-macam agar kau bisa mencicipi semuanya."
Jungkook mengangguk. "Tapi apapun yang kau pesan aku akan memakannya kok."
"Jangan begitu! Kau harus punya selera mu sendiri tau!"
"Iya iya baiklah."
"Hei!" Jimin datang dengan sebuah gebrakan meja. Dia duduk di samping Taehyung. "Harusnya jika kalian sudah keluar itu kirimi aku pesan agar aku langsung ke sini."
"Iya iya maaf Jim. Ngomong ngomong wajahmu seperti itu?"
"Aku kesal Taehyung!"
"Ada apa memangnya?"
Jimin menarik nafas lebih dulu seperti dia akan berbicara panjang lebar. "Tadi Yoongi hyung masuk ke kelasku. Dia mengajar fisika ternyata. Lalu setiap ada pertanyaan, dia selalu menunjuk ku untuk menjawab nya. Aku tau dia pasti sengaja melakukannya. Awas saja nanti di rumah. Aku akan merancuni nya lewat masakan Seokjin hyung."
Jungkook dan Taehyung tertawa mendengar cerita Jimin. Mungkin setelah ini Yoongi akan datang ke kelas mereka. Tapi satu yang mereka ketahui jika Yoongi itu tertarik pada Jimin.
"Kalian menertawakanku ya? Kalian senang melihat ku pusing karena harus menjawab pertanyaan pertanyaan itu huh?"
Taehyung terkekeh. "Tidak Jim. Kau kan pintar pasti mudah untuk menjawabnya."
"Aku tidak sepintar itu mengerti." Jimin kembali berdiri.
"Mau ke mana kau?"
"Ke perpustakaan."
Jungkook dan Taehyung mengangguk saja. Tapi sebenarnya bukan itu yang menjadi alasan Jimin. Dia melihat Yoongi tadi berjalan dengan cepat entah akan kemana. Jadi Jimin mengikutinya.
Jimin mengikuti Yoongi sampai ke gudang. Itu membuat Jimin bingung. Untuk apa guru barunya itu ke gudang?
Pintu itu langsung tertutup lagi dengan rapat. Jimin mendekat ke arah jendela yang tinggi itu. Dia bahkan harus berjinjit untuk melihat ke dalam. Dia menyipitkan matanya untuk mencari keberadaan Yoongi. Gudang itu tidaklah besar.
"Dia, menghilang?"
Jimin menghentikan aksi mengintip nya. Kakinya sudah menapak lantai dengan sempurna. Dia memundurkan tubuhnya. Mendadak tubuhnya merinding.
"Apa dia-"
Duuugh
Jimin menabrak seseorang yang berada di belakangnya. Dia langsung membalikkan tubuhnya. Matanya membulat. Tubuhnya berkeringat dingin sekarang.
"K-kau..."
KAMU SEDANG MEMBACA
NILA 3-0 || KookV ✓
Fanfiction[COMPLETE] Siapa yang tidak mau punya bodyguard tampan. Tapi jika bodyguard mu adalah bangsa jin, masih mau? KookV (Top! Kook Bottom!V) HR: 2 #kookv (27/11/18 - 28/12/18)