Akibat

3.7K 492 1
                                    

Setelah kepergian sang ratu, Taehyung langsung mencari kedua siluman yang berada di rumahnya.

"Yoongi hyung! Namjoon hyung!"

Yoongi dan Namjoon segera menghampiri Taehyung yang berteriak-teriak dan kelihatan sangat khawatir.

"Ada apa Taehyung?"

"Jungkook, Hyung, Jungkook!" Taehyung mengguncangkan tubuh Namjoon yang tadi bertanya duluan padanya.

"Jungkook? Ada apa dengannya?"

"Aku tidak tau, tapi perasaanku tidak enak hyung. Tolong bantu aku untuk bertemu dengannya."

Yoongi dan Namjoon saling tatap. Mereka juga merasa ada sesuatu yang terjadi pada jin pengawal pribadi Taehyung itu. Sudah 3 hari juga mereka tidak melihat Jungkook. Bahkan merasakan aura nya saja tidak.

Namjoon menyentuh bahu Taehyung. "Tenang lah dulu Taehyung! Dia pasti baik-baik saja."

"T-tapi hyung perasaanku tidak enak saat ini. Kumohon hyung, bantu aku bertemu dengannya!"

Yoongi mengangguk. "Kami akan membantumu tapi tolong tenanglah dulu sekarang!"

Walaupun Taehyung diminta tenang tapi tetap saja dia tidak bisa menenangkan dirinya. Dia tiba-tiba mengangkat telunjuknya dan melihat tanda bulan sabit yang mulai samar. Padahal  awal dia bangun, tanda itu sangat jelas. Sekarang dia justru makin panik.

"Taehyung!" Yoongi menepuk pundak pemuda blonde itu. "Apa kau punya benda yang berasal dari alam Jungkook?"

Taehyung mengangguk. Dia menunjukkan cincin di jari manisnya.

"Aku akan mengantarmu. Dan kau, " Yoongi menunjuk Namjoon. "Jaga orang rumah. Jika terjadi sesuatu pada mereka maka aku akan membunuhmu!"

Namjoon menghela nafas. Karena memang dia adik, jadi sudah seharusnya patuh pada sang kakak dan juga calon pemimpin dari bangsa siluman mereka. "Aku mengerti hyung. Aku akan menjaga yang lain."

"Tunggu!"

Semuanya menoleh pada Jimin yang berlari ke arah mereka.

"A-aku ikut dengan kalian!"

"Tidak Jim. Kau tunggu di sini saja!"

Jimin menggeleng. "Pokoknya aku harus ikut ke manapun kau pergi Yoongi hyung!"

Yoongi menghela nafas. Dia juga tidak bisa menolak pasangan nya itu. "Baiklah kau akan ikut. Tapi jangan jauh-jauh dariku mengerti!"

Jimin mengangguk. "Aku janji akan menurutimu. Lagipula aku juga ingin melihat kondisi Jungkook."

Mau tak mau Yoongi membawa Jimin untuk menemui Jungkook bersama Taehyung. Menggunakan cincin pemberian Jungkook, Yoongi dapat menembus alam yang dihuni Jungkook dengan mudah.

Sama seperti saat pertama kali Taehyung menginjakkan kaki ke alam yang ditinggali Jungkook, langit memang tidak berwarna. Tapi kali ini ada yang berbeda. Semua terlihat lebih gelap dari sebelumnya.

"Hyung, kenapa ini?"

Yoongi menggeleng. Dia terus saja berjalan di depan untuk membimbing kedua lelaki manis di sampingnya. Dia tak mungkin mengatakan jika ini terjadi karena penolakan dari Kim Taehyung.

"Yoongi hyung!" Jimin menarik-narik jubah pasangan nya itu. Dia berbisik kepada Yoongi agar tak dapat terdengar oleh Taehyung. "Apa ini karena Taehyung?"

Yoongi melirik ke arah Jimin. Dia memberikan senyumannya. "Jalan saja Jimin! Lagipula sebentar lagi kita sampai di istana milik Jungkook."

Semakin mereka melangkahkan kaki lebih jauh menuju ke istana milik Jungkook, suasana makin mencekam. Seperti tidak ada kehidupan di sini. Rumah-rumah penduduk pun sangat sepi. Angin yang berhembus juga makin kencang dan dingin.

Taehyung mengangkat jari telunjuknya lagi dan melihat tanda bulan sabit yang makin samar. "Hyung, apa tidak ada jalan yang lebih cepat lagi?"

Yoongi menggeleng. "Ntah kenapa sekarang aku tidak bisa menggunakan kekuatanku di sini Taehyung."

"Hyung, aku takut! A-apa Jungkook-"

"Taehyung!" Jimin menyentuh bahu sahabat nya itu. "Tenanglah, Jungkook pasti baik-baik saja!"

"Apa ini semua karena aku?"

"Tidak. Jangan menyalahkan dirimu Taehyung! Lebih baik kita mempercepat langkah kita saja. Sebentar lagi kita akan sampai."

Taehyung mengangguk dan mengikuti Yoongi. Mereka bertiga mempercepat langkah mereka. Bahkan Taehyung dan Jimin sampai harus berlari ketika Yoongi merubah wujudnya menjadi siluman ular. Karena dengan merubah wujudnya, Yoongi akan lebih mudah untuk menunjukkan jalan.

Kedua manusia itu sampai di depan gerbang istana dengan nafas yang tersenggal. Ntah berapa lama perjalanan mereka dari perbatasan hingga ke istana. Taehyung menelan ludah nya susah payah ketika melihat gerbang istana terbuka dan menampilkan beberapa prajurit yang memang ditempatkan di istana. Mereka menunduk pada Taehyung juga Yoongi dan Jimin.

Mereka langsung berlari masuk untuk mencari kamar Jungkook. Taehyung masih ingat di mana letak kamar pangeran mahkota itu.

"Taehyung oppa!"

Taehyung berhenti dan menoleh. Dia terkejut saat Somi langsung berlari dan memeluknya sambil menangis.

"Taehyung oppa! Kenapa kau melakukan ini pada Jungkook oppa!"

"A-apa maksudmu?"

"Kenapa kau membuat oppaku tersiksa seperti ini?"

Somi masih menangis di pelukan Taehyung. Semarah apapun dia pada pemuda blonde itu, dia tak bisa melakukan apapun. Mau membunuh Taehyung pun sebentar lagi dirinya yang akan tiada. Somi pun akui kalau dirinya juga sangat menyayangi Taehyung.

Taehyung menegakkan tubuh adik dari Jungkook itu. Dia menatap Somi. "Apa yang terjadi pada Jungkook? Katakan padaku Somi!"

"Ikut aku oppa!"

Somi menggandeng tangan Taehyung untuk ikut bersamanya. Bukan ke kamar Jungkook. Tapi sebuah ruangan khusus yang ada di istana.

"Oppa, masuklah!" Somi mengatupkan kedua tangannya di depan dada. "Kali ini aku memohon padamu, tolong selamatkan pangeran mahkota!"

Taehyung tak tau apa yang terjadi tapi sepertinya ini hal yang buruk. Dia langsung berlari menuju ruangan yang sudah ditunjukkan oleh Somi meninggalkan Yoongi dan Jimin.

Debaran jantungnya sekarang semakin kencang. Dadanya terasa sesak. Taehyung membuka pintunya perlahan.

Taehyung sudah berada di dalam ruangan yang terbilang luas. Dia langsung bisa melihat jika hanya ada satu ranjang di ruangan ini. Dari kejauhan, dia dapat melihat jika ada seseorang yang terbaring di atasnya. Dia lebih mendekat lagi. Matanya membulat seketika.

"Jeon Jungkook!"

NILA 3-0 || KookV ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang