Perjalanan

3.5K 509 1
                                    

"Taehyung!"

Pemuda blonde itu menoleh saat teman baiknya memanggil. "Apa?"

"Kau melamun?"

Taehyung mengusap tengkuknya. Dia bahkan tidak sadar apa yang dilakukan. "Benarkah?"

Jimin mengehela nafas. Sedari tadi jelas jelas dia melihat Taehyung melamun memandangi jalanan dari kaca bus. Dia tak tau Taehyung kenapa. Sejak meninggalkan rumah, pemuda yang lebih muda beberapa bulan darinya itu terlihat gelisah dan khawatir.

"Kau baik-baik saja Tae?"

Taehyung mengangguk. "Aku hanya sedang melihat lihat pemandangan kok."

"Jika ada apa-apa katakan padaku!"

"Iya. Aku baik-baik saja. Jangan khawatir." Taehyung kembali mengalihkan wajahnya ke kaca di sampingnya.

Jimin tak tau apa yang terjadi tapi pasti Taehyung ini sedang tidak baik-baik saja. Taehyung itu tak pernah seperti ini kecuali memang dia dalam masalah.

Dia menengok ke arah seberang tempat duduknya. Di sana ada Jungkook juga Yoongi. Para penghuni baru itu tentu saja ikut. Ditambah lagi mereka mendapat tambahan yuhas untuk menjaga Jimin dan Taehyung. Tapi ada yang aneh di sini. Sedari tadi Jungkook seperti melihat ke arah tempat duduknya. Mungkin lebih tepatnya ke arah Taehyung.

"Kenapa?" Tanya Jimin yang melihat Jungkook masih saja menatap ke arah Taehyung. Bahkan seperti nya pemuda itu tidak tau jika Jimin memperhatikan nya juga.

Jungkook menggeleng. "Mau bertukar tempat duduk?"

Jimin memandang ke arah Taehyung sebentar. Dia tau kalau Taehyung itu akhir akhir ini dekat dengan Jungkook. Apa dia biarkan Jungkook duduk dengan Taehyung? Mungkin saja Taehyung nanti akan bicara. Setidaknya Jimin tidak akan khawatir seperti ini.

"Kenapa?" Tanya Jungkook yang melihat Jimin masih ragu. Dia melirik seseorang yang sedang tidur di sebelah nya. "Yoongi hyung ya?"

"Ah tidak kok bukan." Jimin menggaruk kepalanya yang tak gatal. Dia juga sepertinya tidak bisa bicara pada Jungkook jika beberapa hari ini Yoongi mengganggu pikirannya. Dia menghela nafasnya dan langsung berdiri. "Kau duduklah di sini!"

Jungkook mengangguk dan langsung berpindah posisi dengan Jimin. Bahkan Taehyung saja masih tak menyadari kepindahannya. Sepertinya Taehyung bukan hanya sedang melamun biasa. Pasti ada yang dia pikirkan.

"Taehyung!"

"Aku tidak ap- Jungkook?" Taehyung membulatkan matanya ketika melihat bukan Jimin yang duduk di sampingnya. Dia langsung mencondongkan tubuhnya dan melihat Jimin yang sudah berada di sebelah Yoongi. Setelahnya dia kembali ke aktivitas nya semula. Menatap jalanan melalui kaca bus.

"Jangan terlalu dipikirkan!" Jungkook menggenggam tangan Taehyung yang terasa dingin dikulitnya. "Aku akan selalu menjagamu!"

Taehyung menatap Jungkook. Dia membalas genggaman tangan Jungkook itu. "Aku tau. Tapi bukannya aku seperti sedang mengumpankan diriku sendiri pada bahaya?"

"Tidak akan ada bahaya yang datang padamu. Aku tidak akan membiarkan itu terjadi."

Taehyung mengangguk. Dia meletakkan kepalanya di pundak Jungkook. Rasanya dia lelah sekali.

"Istirahatlah!" Jungkook mengusap pipi tuannya itu. Dia tau pasti banyak yang Taehyung pikirkan saat ini. Mungkin saja dia memikirkan hal buruk apa yang sudah menunggunya. "Aku akan menjagamu."

"Iya. Terimakasih."

Di kursi seberang ternyata seseorang memperhatikan mereka berdua.

"Jika kau ingin, kau juga bisa bersandar padaku!"

Jimin menoleh ke arah samping tempat duduknya. Setahunya tadi Yoongi itu masih tidur. "Tidak."

Yoongi terkikik. "Jimin..."

"Hm?"

"Maafkan aku!"

"Diam saja!"

Yoongi tau kalau Jimin ini pasti masih memikirkan kejadian waktu di sekolah. "Aku tau kau marah padaku."

"Lebih baik kau tidur lagi saja!"

"Jim, tapi aku benar-benar dengan ucapan ku waktu itu."

Jimin tak menjawab. Dia justru memainkan handphone nya.

"Maafkan aku Jim. Tapi kumohon jangan tolak aku untuk menjagamu."

"Kubilang diam!"

"Jimin!"

Semua penumpang bus memperhatikan ke arah Jimin saat guru pemandu di bus menegurnya. Tadi Jimin berteriak saat meminta Yoongi untuk diam.

Jimin segera berdiri dan membungkuk minta maaf.

Taehyung yang mengetahui itu langsung  mencondongkan tubuhnya ke arah depan dan menatap Jimin dari tempat duduknya. "Ada apa?"

"Tidak kok. Maaf ya aku mengganggu."

Taehyung mengangguk dan kembali meneruskan tidur nya dengan bersandar di pundak kokoh Jungkook.

Jimin mengehela nafas. Dia kembali menyandarkan punggung ke tempat duduknya.

"Jika kau ingin aku pergi, aku akan pergi Jim."

"Aku bilang diam saja hyung!"

"Maaf." Yoongi memohon untuk yang kesekian kalinya pada Jimin. "Maafkan aku Jimin."

Jimin mengehela nafas. Dia mengabaikan Yoongi. Dia masih kesal kepada guru barunya itu. Mungkin seharusnya dia marah tapi ternyata tak bisa. Tidak juga tidak begitu mengerti apa yang terjadi pada dirinya. Jimin butuh waktu.

NILA 3-0 || KookV ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang